Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Mengidap Amiloidosis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Maret 2019
Yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Mengidap AmiloidosisYang Terjadi Pada Tubuh Ketika Mengidap Amiloidosis

Halodoc, Jakarta - Amiloidosis adalah sebuah penyakit langka yang terjadi ketika zat amiloid menumpuk di organ-organ tubuh. Amiloid adalah sebuah protein abnormal yang diproduksi pada sumsum tulang belakang dan disimpan pada semua jaringan atau organ di dalam tubuh.

Amiloidosis yang terjadi dapat memengaruhi organ yang berbeda pada setiap orang yang mengidapnya, serta terdapat beberapa jenis amiloid pada tubuh manusia. Penyakit ini umumnya menyerang jantung, ginjal, hati, limpa, sistem saraf, serta saluran pencernaan.

Ketika amiloidosis tersebut menjadi parah, maka kegagalan organ mungkin saja terjadi yang dapat mengancam nyawa pengidapnya. Sejauh ini, belum ada obat yang dapat mengatasi amiloidosis yang terjadi. Namun, perawatan yang dilakukan dengan benar dapat membantu kamu untuk mengelola gejala yang terjadi dan membatasi produksi protein amiloid yang masuk ke tubuh.

Baca Juga: 6 Gejala Amiloidosis Alias Kelebihan Protein

Ketika Amiloidosis Terjadi pada Tubuh

Setiap protein amiloid yang ada, terdiri dari susunan struktur yang disebut dengan fibril. Kandungan tersebut adalah protein dengan berat molekul yang rendah yang berasal dari protein prekursor. Fibril amiloid dapat mengapung di plasma darah dan mengendap serta bertumpuk di jaringan tubuh.

Protein amiloid tersebut disimpan di daerah yang terlokalisasi dan mungkin tidak berbahaya atau hanya memengaruhi jaringan tunggal pada tubuh yang memengaruhi fungsinya. Hal ini disebut juga dengan amiloidosis terlokalisasi. Amiloidosis yang memengaruhi banyak jaringan pada tubuh disebut juga dengan amiloidosis sistemik. Hal ini dapat menyebabkan hal yang serius pada semua organ tubuh.

Amiloidosis sistemik dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama yang sangat berbeda satu sama lain. Hal ini dibedakan dengan kode dua huruf yang dimulai dengan A (untuk amiloid). Huruf kedua kode tersebut adalah protein yang terakumulasi dalam jaringan dalam jenis amiloidosis tertentu. Jenis utama dari amiloid sistemik tersebut dikategorikan sebagai primer (AL), sekunder (AA), dan herediter (ATTR, amiloid apolipoprotein A1 atau AApoAI, dan lain-lain).

Amiloidosis yang terjadi sebagai entitasnya sendiri disebut dengan amiloidosis primer. Sedangkan amiloidosis sekunder adalah amiloidosis yang muncul sebagai produk sampingan dari penyakit lain, termasuk infeksi kronis seperti tuberkulosis atau osteomielitis, atau penyakit radang kronis seperti rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, dan penyakit radang usus.

Baca Juga: Begini Cara Cegah Perkembangan Penyakit Amiloidosis

Gejala Amiloidosis

Kamu mungkin tidak menunjukkan gejala atau tanda apapun hingga kondisinya berkembang. Ketika gejala yang timbul terlihat, maka hal tersebut umumnya berhubungan dengan organ bagian mana yang terserang. Tanda dan gejala dari amiloidosis yang dapat terjadi adalah:

  • Pembengkakan pergelangan kaki.
  • Kelelahan dan kelemahan yang parah.
  • Sesak napas.
  • Mati rasa, kesemutan, atau rasa sakit pada tangan atau kaki, terutama rasa sakit pada pergelangan tangan.
  • Diare yang mungkin disertai dengan darah.
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Lidah membesar.
  • Kulit menjadi lebih tebal atau mudah memar.
  • Detak jantung tidak teratur.

Perawatan Amiloidosis

Perawatan yang dilakukan untuk pengidap amiloidosis dapat membuat perbedaan besar untuk keberlangsungan hidup dan kualitas hidup pengidapnya. Perawatan yang dilakukan untuk pengidap amiloidosis tergantung pada jenis yang terjadi dan kemungkinan memerlukan satu atau lebih perawatan yang harus dilakukan, yaitu:

  • Kemoterapi: Perawatan tulang punggung ini adalah salah satu pengobatan amiloidosis yang dapat berguna untuk mengendalikan penyakit pada kebanyakan pengidap AL amiloidosis.
  • Transplantasi sel induk darah tepi: Hal ini akan dilakukan untuk seseorang yang mengidap AL amiloidosis. Sel-sel induk darah baru dapat membuat kamu untuk menerima dosis yang lebih besar saat kemoterapi.
  • Transplantasi organ: Seseorang yang mengidap amiloidosis juga dapat melakukan transplantasi organ untuk mengatasi masalah yang terjadi, seperti transplantasi jantung, hati, atau ginjal.

Baca Juga: Awas, Ini 4 Hal yang Bisa Sebabkan Amiloidosis

Itulah yang terjadi ketika seseorang mengidap amiloidosis. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan