12 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Radiologi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Juni 2019
12 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Radiologi12 Penyakit yang Bisa Dideteksi Lewat Radiologi

Halodoc, Jakarta - Radiologi bukanlah sebuah kata yang jarang disebut dalam dunia kesehatan. Radiologi merupakan sebuah proses untuk mengetahui bagian dalam tubuh manusia. Cara berbagai macam, bisa lewat  penyinaran, zat radioaktif, medan magnet, hingga gelombang suara. 

Nah, seorang radiolog ini nantinya akan menafsirkan gambar medis dari hasil pemeriksaan. Kemudian, melalui hasil tes itu ia akan mengarahkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. 

Salah satu pemeriksaan radiologi yang paling dikenal banyak orang adalah rontgen dengan sinar X. Akan tetapi, sebenarnya pemeriksaan radiologi tak uma itu saja.  Masih ada USG, fluoroskopi, pemeriksaan nuklir (positron emission tomography scan), computed tomography, hingga magnetic resonance imaging (MRI). 

Pertanyaannya, penyakit apa saja sih yang bisa dideteksi melalui metode ini? 

Baca juga:  6 Hal yang Mesti Dilakukan Sebelum Jalani Proses CT Scan

Dari Penyakit Paru - Kanker

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pemeriksaan radiologi ini dijalankan untuk menelisik kondisi bagian tubuh seseorang. Lewat metode ini dokter bisa menentukan penyebab penyakit yang diidapnya. Tak cuma itu saja, radiologi juga bisa membantu dokter untuk mengetahui respon tubuh pasien pada metode pengobatan yang sedang dijalani. 

Lantas, Kondisi apa saja yang bisa diketahui melalui pemeriksaan ini? 

  1. Penyakit paru-paru.

  2. Penyakit jantung.

  3. Epilepsi.

  4. Gangguan kelenjar getah bening.

  5. Gangguan sendi dan tulang.

  6. Gangguan pembuluh darah.

  7. Gangguan kelenjar tiroid.

  8. Gangguan saluran pencernaan.

  9. Infeksi.

  10. Stroke.

  11. Penyakit ginjal dan saluran kemih.

  12. Kanker.

Bukan Cuma Mendeteksi, tapi juga Mengobati

Radiologi sebenarnya tak hanya digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh atau menelisik suatu penyakit saja. Pasalnya, metode ini juga bisa kok digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. 

Dalam pemeriksaan radiologi, ada dikenal sebutan radiologi intervensi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk membantu dokter dalam memasang kateter. Di samping itu, metode ini juga bisa membantu untuk memasukkan instrumen bedah yang berukurang kecil ke dalam tubuh. 

Peran radiologi intervensi tak hanya itu saja. Selain membantu dokter untuk mendiagnosis penyakit, radiologi juga bisa digunakan dalam pengobatan. Nah, berikut beberapa contoh pengobatan dengan menggunakan metode radiologi intervensi. 

Baca juga: Ketahui 6 Gangguan yang Bisa Diketahui dengan Rontgen Dada

  1. Mengambil jaringan payudara dengan bantuan USG.

  2. Kemoterapi melalui pembuluh darah arteri.

  3. Kateterisasi pembuluh darah, angioplasti, dan pemasangan ring pembuluh darah. 

  4. Teknik menyumbat pembuluh darah (embolisasi) untuk menghentikan perdarahan.

  5. Mematikan penyakit kanker dengan embolisasi tumor.

  6. Biopsi jarum pada paru-paru atau kelenjar tiroid. 

Metode ini dinilai amat menguntungkan untuk pasien. Alasannya jelas, sebab teknik ini bukan tindakan operasi, tidak meninggalkan bekas irisan, bahkan tidak terasa nyeri. Disamping itu, teknik ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, membantu pasien cepat pulih dari penyakit, mengurangi waktu rawat inap, dan menekan biaya operasi serta anestesi.

Mau tahu lebih jauh mengenai metode ini? Atau memiliki keluhan kesehatan dan ingin bertanya langsung pada dokter? Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan