6 Tips Mengurangi Gula & Garam

Halodoc, Jakarta - Mengonsumsi terlalu banyak gula dan garam telah terbukti memiliki dampak pada kesehatan tubuh. Namun tak dapat dimungkiri, memasak tanpa garam dapat membuat siapapun kehilangan selera makan dann membuat rasa masakan sekan kurang.
Memang tidak semudah itu untuk dapat mengurangi garam, sebab beberapa makanan yang dikonsumsi sehari-hari nyatanya memiliki kandungan gula dan garam tersembunyi. Seperti nasi, roti bahkan ikan asin. Namun tahukah kamu bahwa ada trik yang dapat dilakukan untuk meminimalisir asupan garam dan gula harian. Mau tahu bagaimana caranya?
1. Cabai dan Rempah-Rempah
Salah satu trik mengurangi penggunaan garam pada masakan adalah dengan menonjolkan rasa lain. Menurut sebuah penelitian, membuat masakan dengan rasa pedas yang menonjol dapat mengurangi keinginan lidah untuk mengecap rasa garam.
Kamu bisa menggunakan cabai dan rempah-rempah dalam memasak untuk mendapatkan rasa masakan yang lebih kuat. Seperti seledri, daun bawang, bawang merah, bawang bombai, daun salam, lada, kencur dan bahan masakaj lainnya.
2. Jauhkan Garam
Usahakanlah untuk menjauhkan garam, termasuk di luar dapur. Jangan meletakkan bumbu-bumbu yang mengandung sodium, seperti garam, saus tomat atau kecap di atas meja makan. Sebab saat semua bumbu tersebut tersedia, seseorang biasanya akan cenderung meraihnya dan mencampurkannya pada makanan.
3. Masak Sendiri
Salah satu cara ampuh untuk menghindari garam dan gula adalah dengan membuat sendiri makanan yang akan dikonsumsi. Sehingga kamu akan bisa menakar sebanyak apa bumbu tambahan yang masuk ke dalam masakan.
Kamu juga dapat mengakali dengan cara memodifikasi resep masakan. Seperti mengurangi jumlah garam dan bumbu yang mengandung sodium hingga setengah dari jumlah yang dituliskan dalam resep.
4. Perbanyak Buah dan Sayur
Sebuah penelitian yang dilakukan National Heart, Lung and Blood Institute, Amerika Serikat, diet yang menganjurkan seseorang memperbanyak asupan buah, sayuran dan biji-bijian ampuh untuk menghindari keinginan mengonsumsi garam dan gula. Hasilnya pun sangat signifikan pada tubuh dan kondisi kesehatan.
Membatasi konsumsi garam hanya sebanyak 1.500 mg per hari, dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Saat kamu mengurangi garam secara teratur, penurunan tekanan darah sistolik menurun rata-rata sebesar 11,5 mmHg.
5. Hindari Makanan Kaleng
Makanan kemasan dan makanan kaleng juga merupakan jenis makanan yang mengandung garam dan gula tersembunyi. Yang lebih membahayakan, gula dan garam yang ada pada makanan olahan biasanya akan lebih cepat melampaui batas yang dibutuhkan tubuh. Akhirnya menyebabkan kandungan gula dan garam melonjak dan mengalami kelebihan.
6. Baca Label
Kalau sangat terpaksa untuk memilih makanan kemasan, pastikan kamu mengamati betul label yang berisi kandungan makanan. Periksa apakah makanan yang akan kamu beli memiliki kandungan gula dan garam. Sebisa mungkin pilihlah makanan yang rendah gula dan garam.
7. Hindari Minuman Manis
Hindari memilih minuman kemasan yang manis apalagi minuman bersoda. Karena kandungan gula yang terdapat dalam kedua jenis minuman ini sangat “jahat” dan bisa memicu penyakit.
Sebagai gantinya, kamu bisa memilih lebih banyak mengonsumsi jus buah yang memiliki rasa alami. Air kelapa muda juga bisa menjadi pilihan untuk melepas dahaga dan tentunya lebih menyehatkan. Tapi jangan lupa untuk tetap mengonsumsi air putih sesuai dengan jumlah kebutuhan tubuh, ya.
Jika kamu sering tiba-tiba merasa sakit setelah memakan sebuah masakan, hati-hati, bisa jadi kamu telah terlalu banyak mengonsumsi garam. Coba cek apa saja makanan yang telah masuk dalam satu hari. Jika sakit terus berlanjut dan butuh saran dokter, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan lewat Halodoc. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait





Konsultasi dengan Ahlinya
Punya pertanyaan? Spesialis kami siap menjawab

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Spesialis Gizi Klinik
Masalah status gizi, nafsu makan, obesitas, nutrisi khusus kehamilan, gang..