Belum 20 Tahun Sudah Hamil? Siap-Siap Hadapi Risiko Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Desember 2017
Belum 20 Tahun Sudah Hamil? Siap-Siap Hadapi Risiko IniBelum 20 Tahun Sudah Hamil? Siap-Siap Hadapi Risiko Ini

Halodoc, Jakarta – Kini sudah cukup banyak pasangan yang memilih untuk menikah di usia muda. Sehingga kini pun banyak dikenal istilah “Mahmud” alias Mamah Muda. Memiliki buah hati di usia muda memang tak ada salahnya, namun yang perlu diperhatikan bahwa usia ideal bagi wanita untuk mengandung.

Hamil di usia kurang dari 20 tahun atau bahkan di awal 20-an memiliki peluang 98 persen dalam setahun, atau sekitar 25 persen setiap masa subur. Hal ini disampaikan oleh spesiaslis kebidanan dan kandungan Sherman Silber yang juga Direktur Infertility Center of St. Louis di St. Luke’s Hospital, Missouri, AS. Gagal hamil karena masalah kesuburan di usia ini terbilang kecil jika kamu berusia antara 20 hingga 30 tahun yakni sekitar 6 persen. Meski potensi hamil sangat besar, tetapi perlu diperhatikan bahwa hamil di usia ini sebenarnya memiliki risiko yang besar pula. Jadi jika kamu masih berusia 20-an dan berniat hamil, kamu perlu mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan agar kehamilan berjalan lancar.

Kelainan pada Bayi
Risiko kehamilan di usia muda yang bisa dialami wanita adalah terjadinya preeclampsia dan juga risiko kelainan pertumbuhan janin Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Kelainan ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan ibu ketika mengandung. Saat hamil, ibu butuh mikronutrien yang sangat penting bagi perkembangan janin dalam kandungan.

Risiko Keguguran Meningkat
Nyatanya, ketika wanita hamil di bawah usia 20 tahun risiko keguguran yang dialami akan 3 kali lebih tinggi dibanding wanita yang hamil di usia 30 tahun. Bahkan, cedera atau luka akibat melahirkan risikonya meningkat menjadi 4 kali lebih tinggi.

Mengapa demikian? Ini karena organ-organ reproduksi belum bekerja secara optimal. Secara fisik, wanita yang belum masuk usia 20-an bisa dianggap belum “dewasa”. Sehingga ini menyebabkan proses kehamilan menjadi lebih berisiko. Alasan lainnya adalah wanita pada usia ini memiliki siklus haid yang tidak teratur sehingga kehamilan yang terjadi bisa saja tidak diketahui sejak awal. Akibatnya justru berdampak negatif pada kehamilan itu sendiri.

Tekanan Darah Tinggi
Ketika tubuh seorang wanita belum “siap” menanggung beban kehamilan dan persalinan, maka metabolisme tubuh jadi terganggu. Akibatnya tekanan darah pun naik yang sayangnya, gejala ini umumnya belum terdeteksi di awal kehamilan. Dampak fatalnya, di tengah kehamilan wanita hamil yang mengidap tekanan darah tinggi bisa mengalami kejang, pendarahan, hingga eklampsia.

Kanker & Penyakit Seksual
Percaya atau tidak, namun kanker leher rahim bisa mengancam wanita yang melakukan hubungan seksual di bawah usia 20 tahun. Ini karena risiko terkena virus pada organ reproduksi memang lebih besar. Salah satu penyakit seksual yang bisa dialami adalah infeksi dari Chlamydia. Akibatnya, bayi yang dilahirkan bisa terkena infeksi dan pneumonia atau paru-paru basah saat baru lahir. Lalu Si Kecil juga terancam sifilis yang bisa menyebabkan kebutaan pada bayi hingga berdampak fatal bagi ibu dan bayi.

Anemia
Selain tekanan darah tinggi, hamil di usia kurang dari 20-an juga bisa menyebabkan anemia. Jika ini terjadi maka perkembangan janin pus bisa terganggu. Akibatnya, janin tidak bisa tumbuh dengan baik dan memiliki kemungkinan lahir dengan berat badan yang rendah. Penyebab utamanya adalah kesadaran ibu untuk menjaga asupan gizi secara sempurna untuk dirinya dan calon bayi.

Itulah risiko kehamilan pada wanita di usia muda, khususnya yang berusia kurang dari 20-an dan awal 20-an. Sebaiknya, kehamilan di usia ini ditunda meskipun sudah menikah. Alasan medis adalah yang utama agar kondisi kesehatan ibu dan anak bisa terjamin. Oleh karena itu, penting juga untuk bicara dengan dokter dan mendapatkan rekomendasi agar kehamilan berjalan lancar.

Gunakan aplikasi Halodoc, untuk bicara langsung dengan dokter dimana saja, kapan saja. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, kebutuhan kesehatan pun bisa dibeli di Halodoc dan pesanan akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google App.