Kekurangan Oksigen, Ini 5 Penyebab Hipoksia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Mei 2019
Kekurangan Oksigen, Ini 5 Penyebab HipoksiaKekurangan Oksigen, Ini 5 Penyebab Hipoksia

Halodoc, Jakarta – Hipoksia adalah kondisi yang terjadi karena berkurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh. Hal ini kemudian menyebabkan bagian tubuh tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Gangguan ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, karena bisa berbahaya dan mengganggu fungsi otak, hati, serta organ lainnya dengan cepat. Saat tubuh kekurangan pasokan oksigen, salah satu organ yang paling terdampak adalah jantung.

Oksigen masuk ke dalam tubuh saat seseorang menghirup udara dalam proses bernapas. Setelah itu, oksigen akan masuk ke dalam tubuh dan diangkut oleh darah dari paru-paru menuju ke jantung. Organ itu kemudian memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.

Saat ada gangguan pada proses tersebut, seseorang berisiko mengalami hipoksia. Gangguan bisa saja terjadi mulai dari bernapas sampai oksigen tersebut digunakan oleh sel tubuh.

Ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai tanda dari penyakit ini. Kabar buruknya, gejala hipoksia bisa muncul dan memburuk secara cepat alias akut maupun secara bertahap atau kronis.

Kondisi ini sering menunjukkan gejala berupa napas pendek dan cepat, detak jantung cepat, warna kulit menjadi kebiruan, lemas, serta menjadi linglung atau bingung. Kondisi ini juga bisa menyebabkan pengidapnya berkeringat, batuk, napas berbunyi alias mengi, hingga kehilangan kesadaran.

Baca juga: Mengidap Hipoksia, Ketahui 3 Cara Pengobatannya

Hipoksia yang menyerang anak-anak dan bayi biasanya memiliki beberapa gejala tambahan. Kondisi ini bisa menyebabkan anak mengalami lemas, rewel, lesu, tidak fokus, sering menangis, dan gelisah. Jangan sepelekan gejala-gejala yang muncul, terutama yang menyerupai tanda hipoksia. Segera lalu pemeriksaan ke dokter untuk mencegah komplikasi terjadi.

Penyebab Hipoksia yang Perlu Diketahui

Jika dilihat dari penyebabnya, kondisi ini dibagi ke dalam beberapa jenis. Di antaranya adalah:

  • Hipoksia Hipoksik

Kondisi ini terjadi karena kadar oksigen dalam pembuluh arteri mengalami penurunan. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kondisi ini, mulai dari berada di situasi dengan kadar oksigen rendah, memiliki riwayat penyakit paru-paru, serta kondisi yang menyebabkan henti napas, misalnya saat mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu.

  • Hipoksia Stagnan

Jenis hipoksia yang satu ini terjadi karena adanya gangguan pada aliran darah. Hipoksia stagnan atau hipoperfusi bisa terjadi karena gangguan kesehatan jantung atau terhentinya aliran darah arteri ke organ, misalnya pada orang yang mengidap trombosis arteri.

Baca juga: Ketahui Lebih Lengkap Cara Mendiagnosis Hipoksia

  • Hipoksia Anemik

Kondisi ini terjadi karena penurunan kinerja darah. Hipoksia anemik terjadi karena menurunnya kemampuan dan fungsi darah yang bertugas membawa oksigen. Hal itu kemudian menyebabkan darah tidak lagi kaya akan oksigen. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang mengidap anemia atau pada kasus keracunan karbon monoksida (CO).

  • Hipoksia Histotoksik

Hipoksia histotoksik berkaitan dengan kemampuan sel dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan sel dalam menggunakan oksigen. Salah satu hal yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi adalah keracunan zat berbahaya, misalnya sianida.

  • Cytopathic Hypoxia

Kekurangan oksigen dalam tubuh juga bisa terjadi karena adanya peradangan dan sepsis. Hipoksia yang terjadi karena kondisi ini disebut cytopathic hypoxia.

Baca juga: Rutin Berolahraga Dapat Mencegah Hipoksia

Cari tahu lebih lanjut seputar hipoksia dan cara mengatasinya dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan