Ketahui Penyebab Penebalan Kulit Telapak Tangan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   03 Februari 2021
Ketahui Penyebab Penebalan Kulit Telapak TanganKetahui Penyebab Penebalan Kulit Telapak Tangan

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu memperhatikan tangan dan melihat bahwa kulit telapak tangan mengalami penebalan? Dalam dunia medis, ada beberapa penyebab penebalan kulit tangan. Jika gejalanya berkembang semakin parah hingga menyebabkan kulit rapuh yang mudah melepuh, kuku menebal, bahkan tidak berbentuk, maka kondisi ini bisa mengindikasikan kamu mengalami epidermolisis bulosa

Penyakit epidermolisis bulosa adalah penyakit yang bahkan tak ada obatnya. Namun, beberapa jenis perawatan bisa diandalkan untuk meringankan gejalanya. Penyakit langka ini akan menyebabkan kulit melepuh dan rapuh, yang biasanya muncul sebagai respons terhadap cedera ringan, bahkan dari panas, gesekan, goresan, atau pita perekat. Dalam kasus yang parah, lepuh bisa terjadi di dalam tubuh, seperti lapisan mulut atau perut.

Baca juga: Ketahui 2 Faktor Risiko Epidermolisis Bulosa

Gejala Epidermolisis Bulosa, Penyebab Penebalan Kulit

Tidak hanya menjadi penyebab penebalan kulit, ada beberapa gejala lain dari penyakit epidermolisis bulosa yang perlu kamu ketahui berikut:

  • Lepuh di dalam mulut dan tenggorokan.
  • Kulit kepala melepuh, jaringan parut dan rambut rontok (jaringan parut alopecia).
  • Kulit tampak tipis (jaringan parut atrofi).
  • Benjolan atau jerawat kulit putih kecil (milia).
  • Masalah gigi, seperti kerusakan gigi karena email yang tidak sempurna.
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Kulit gatal dan nyeri.

Sebagian besar jenis epidermolisis bulosa diturunkan dan kondisi ini biasanya muncul pada masa bayi atau anak usia dini. Beberapa orang tidak mengembangkan tanda dan gejala sampai masa remaja atau awal masa dewasa. Lepuh epidermolisis bulosa mungkin tidak muncul sampai balita pertama kali mulai berjalan atau sampai anak yang lebih besar memulai aktivitas fisik baru yang memicu gesekan yang lebih hebat pada kaki.

Jika suatu hari kamu menemukan gejala lepuhan pada luka ini, sebaiknya segera buat janji dengan dokter di rumah sakit untuk memastikan gejalanya. Kini, kamu pun bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit lebih mudah di Halodoc. Dengan begini, kamu tak perlu lagi antre berjam-jam hanya untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Baca juga: Ini 5 Jenis Epidermolisis Bulosa yang Perlu Diketahui

Penyebab Epidermolisis Bulosa

Epidermolisis bulosa biasanya diturunkan, dan gen penyakit dapat diturunkan dari salah satu orangtua yang memiliki penyakit tersebut (pewarisan dominan autosomal). Mungkin juga kondisi ini diturunkan dari kedua orangtua (warisan resesif autosom) atau muncul sebagai mutasi baru pada orang yang terkena yang memiliki risiko untuk diturunkan. Memiliki riwayat keluarga epidermolisis bulosa adalah faktor risiko utama untuk mengembangkan gangguan tersebut.

Kulit terdiri dari lapisan luar (epidermis) dan lapisan di bawahnya (dermis). Area pertemuan lapisan disebut membran basal. Berbagai jenis epidermolisis bulosa sebagian besar ditentukan oleh lapisan tempat lepuh terbentuk.

Jenis utama epidermolisis bulosa adalah:

  • Epidermolisis Bulosa Simpleks. Ini adalah bentuk yang paling umum. Ini berkembang di lapisan luar kulit dan terutama mempengaruhi telapak tangan dan kaki. Lepuh biasanya sembuh tanpa jaringan parut.
  • Epidermolisis Bulosa Junctional. Jenis ini mungkin parah, dengan lepuh yang dimulai sejak masa bayi. Bayi dengan kondisi ini dapat mengalami tangisan yang terdengar serak karena pita suara yang terus-menerus melepuh dan jaringan parut.
  • Epidermolisis Bulosa Distrofik. Jenis ini terkait dengan cacat pada gen yang membantu menghasilkan sejenis kolagen yang memberi kekuatan pada lapisan dermis kulit yang mirip kulit babi. Jika zat ini hilang atau tidak berfungsi, lapisan kulit tidak akan bergabung dengan baik.

Baca juga: Apakah Epidermolisis Bulosa Menular? 

Pencegahan Epidermolisis Bulosa

Sayangnya, sangat tidak mungkin mencegah epidermolisis bulosa. Namun, kamu dapat mengambil langkah berikut ini untuk membantu mencegah lepuh dan infeksi.

  • Hati-hati dengan Area Popok. Jika anak memakai popok, lepaskan karet gelang dan hindari tisu pembersih. Lapisi popok dengan pembalut anti lengket atau olesi dengan lapisan pasta seng oksida yang tebal.
  • Jaga Kelembapan Kulit. Oleskan pelembab kulit dengan lembut, seperti petroleum jelly.
  • Beri Anak Pakaian Lembut. Gunakan pakaian lembut yang mudah dikenakan dan dilepas. Mungkin membantu untuk melepaskan label dan meletakkan pakaian pada sisi jahitan untuk meminimalkan goresan. Cobalah menjahit bantalan busa ke lapisan pakaian dengan siku, lutut, dan titik-titik tekanan lainnya. Gunakan juga sepatu khusus yang lembut, jika memungkinkan.
  • Hindari Goresan. Potong kuku anak secara teratur. Pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan sebelum tidur untuk membantu mencegah garukan dan infeksi.

Referensi:
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2021. Inherited Epidermolysis Bullosa.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Epidermolysis Bullosa.
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. Diakses pada 2021. Epidermolysis Bullosa.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan