- Beranda
- /
- Artikel
- /
- MPASI Tidak Boleh Ditambahkan Penambah Rasa, Ini Alasannya
- Beranda
- /
- Artikel
- /
- MPASI Tidak Boleh Ditambahkan Penambah Rasa, Ini Alasannya
MPASI Tidak Boleh Ditambahkan Penambah Rasa, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta - Penyedap rasa, atau yang lebih dikenal dengan sebutan MSG merupakan penambah cita rasa yang memiliki cita rasa gurih pada makanan. Namun, bagaimana jika penyedap rasa ditambahkan pada makanan pendamping ASI? Apakah hal ini aman untuk dilakukan?
Sama halnya dengan orang dewasa, bayi pun sudah mulai mengenal cita rasa sejak dini. Mereka bahkan tidak mau mengonsumsi makanan yang terasa hambar di mulut. Sebenarnya, boleh-boleh saja menambahkan penambah rasa seperti garam atau gula pada MPASI anak, jika mereka sudah berusia di atas satu tahun, ya.
Baca juga: Generasi Micin vs Garam, Mana yang Lebih Berbahaya?
Apa yang Terjadi Ketika Memberikan Penambah Berlebihan pada MPASI?
MPASI memang belum boleh ditambahkan penyedap rasa pada bayi di bawah usia satu tahun. Jika ibu selalu memberikan saat waktunya makan, Si Kecil bisa saja mengalami sejumlah hal berikut ini:
- Meningkatkan Risiko Hiperaktif
Kandungan MSG yang sering dikonsumsi anak menjadi salah satu penyebab hiperaktif. Untuk itu, pemberian MSG harus dibatasi, lebih baik ibu mengganti makanan atau cita rasa pada makanan anak dengan bahan-bahan alami, seperti rempah-rempah.
- Menurunkan Fungsi Otak
Penambah rasa sendiri mengandung senyawa oksitosin yang bersifat racun bagi tubuh. Jika kandungan dikonsumsi secara berlebihan, sel-sel neuron pada jaringan otak perlahan-lahan akan mati dengan sendirinya. Jika hal ini terus dilakukan, perkembangan otak pada anak akan terhambat, bahkan bisa saja mengalami kemunduran.
- Memicu Penyakit Kanker
Kandungan oksitosin pada penyedap rasa yang dikonsumsi dengan minuman bersoda dapat meningkatkan zat radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas sendiri merupakan pemicu berkembangnya sel kanker dalam tubuh.
Baca juga: Benarkah MSG Berbahaya untuk Bumil? Cek Kebenarannya Di Sini
- Memicu Terjadinya Obesitas
Ketika dikonsumsi secara terus-menerus, tubuh akan terbiasa dengan zat ini, sehingga membuat tubuh menjadi ketagihan. Adanya penyedap rasa pada makanan akan membuat seseorang selalu ingin makan, sehingga berat badannya menjadi sulit terkontrol dan menyebabkan kegemukan.
- Memicu Timbulnya Alergi
Pengidap alergi akan sangat berbahaya ketika mengonsumsi penyedap rasa. Pasalnya, asam glutamat pada penyedap rasa dapat meningkatkan sensitivitas seseorang, sehingga dapat memicu timbulnya alergi kulit dan juga pernapasan.
- Meningkatkan Risiko Kerusakan Saraf
Konsumsi MSG secara terus-menerus dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada sistem saraf. Hal tersebut dapat terjadi karena kandungan MSG yang bersifat racun, dan mampu mengganggu kinerja saraf-saraf pada tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab seseorang sering merasa kesemutan, atau kaku pada area tubuh tertentu.
- Memengaruhi Kinerja Jantung
Jika hanya dikonsumsi sesekali MSG tidak akan menimbulkan risiko rusaknya organ jantung. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus, ritme jantung bisa saja tidak teratur, sehingga organ jantung menjadi berdebar-debar. Ketika hal tersebut terjadi, suplai darah menuju organ jantung akan terhambat, sehingga memicu timbulnya serangan jantung.
Baca juga: 7 Bahan Alternatif untuk Mengurangi Konsumsi Garam
Segala sesuatu yang dimakan oleh Si Kecil sudah seharusnya menjadi perhatian utama para orangtua. Pasalnya, kesehatan anak akan dipengaruhi oleh apa yang mereka konsumsi. Mereka belum memahami makanan yang tak baik untuk kesehatan. Untuk itu, tugas ibu untuk selalu menjaga selalu asupan nutrisi anak agar kesehatannya selalu terjaga.
Untuk lebih jelasnya mengenai nutrisi yang baik untuk si buah hati, diskusikan langsung dengan dokter gizi pada aplikasi Halodoc, ya. Dengan mengetahui apa yang baik untuk dikonsumsi Si Kecil, mereka akan menjadi anak yang lebih sehat dan bahagia karena vitamin, nutrisi, dan gizinya terpenuhi dengan baik.
Referensi:
University Health News. Diakses pada 2019. MSG Side Effects and How to Avoid Them.
International Glutamate Information Service. Diakses pada 2019. MSG Use by Children and Pregnant Women.
Berlangganan Artikel Halodoc
Kategori
Topik Terkini
Artikel Terkait
Konsultasi dengan Ahlinya

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Spesialis Anak
Imunisasi, kesehatan fisik seperti pilek, ruam, hingga kesehatan mental usia ana...