Muncul Bercak Merah pada Kulit, Waspada Eritema Multiformis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Februari 2019
Muncul Bercak Merah pada Kulit, Waspada Eritema MultiformisMuncul Bercak Merah pada Kulit, Waspada Eritema Multiformis

Halodoc, Jakarta - Bercak merah pada kulit bisa menjadi gejala dari berbagai gangguan kesehatan dan alergi. Seperti eritema multiformis misalnya, yang merupakan reaksi hipersensitivitas pada kulit yang dipicu oleh infeksi virus. Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi kulit kemerahan, bersifat akut, dan umumnya dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi.

Pada beberapa kasus, penyakit ini tidak hanya terjadi pada kulit, tetapi dapat juga terjadi di lapisan mukosa, seperti bibir dan mata (eritema multiformis mayor). Sementara itu, eritema multiformis yang tidak terjadi pada lapisan mukosa disebut eritema multiformis minor. Saat ini, eritema multiformis dianggap berbeda dengan sindrom Stevens-Johnson ataupun toxic epidermal necrolysis (TEN).

Selain diakibatkan oleh infeksi virus, seperti virus Herpes simplex dan Epstein-Barr, eritema multiformis juga dapat disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap obat-obatan. Eritema multiformis yang dipicu oleh obat-obatan sering kali berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguraikan obat di dalam tubuh yang terganggu, sehingga terjadi penumpukan zat dari obat tersebut di dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu respons imun, terutama di sel-sel epitel kulit yang menyebabkan terjadinya eritema multiformis.

Baca juga: Tergolong Ringan, Begini Beberapa Cara Mengobati Eritema Multiformis

Gejala yang Mengganggu

Seperti telah disebutkan sebelumnya, gejala utama atau yang paling terlihat dari eritema multiformis adalah munculnya lesi atau bercak merah pada beberapa bagian kulit. Namun, gejala tak hanya sampai di situ, pengidap eritema multiformis juga biasanya akan mengalami gejala lain, seperti:

  • Demam.

  • Menggigil.

  • Lemah.

  • Nyeri sendi.

  • Rasa tidak enak badan.

  • Rasa perih dan nyeri saat buang air kecil.

  • Mata merah dan pedih.

  • Penglihatan kabur dan lebih sensitif terhadap cahaya.

  • Nyeri pada daerah mulut dan tenggorokan, sehingga sulit makan dan minum.

Sebagai gejala utama, bercak merah pada kulit yang disebabkan oleh eritema multiformis awalnya muncul pada area punggung tangan dan kaki, kemudian menyebar ke kedua tungkai hingga mencapai badan. Selain itu, bercak merah juga dapat muncul di telapak tangan dan kaki, serta mengelompok di daerah siku dan lutut. Namun, selain kaki dan tangan, bercak merah juga umumnya muncul pada wajah, badan, dan leher. Sering kali bercak yang muncul terasa gatal dan seperti terbakar.

Bentuk lain dari bercak merah eritema multiformis adalah lesi iris (atau lesi target) yang berbentuk bulat dengan pinggiran yang dapat terlihat jelas, serta sering kali memiliki tiga warna konsentris. Warna bagian tengah dari lesi iris umumnya berwarna merah gelap yang juga dapat membentuk blister dan mengeras. Bagian pinggiran lesi berwarna merah terang, serta bagian antara pinggir dengan tengah berwarna merah pucat dan menonjol akibat cairan (edema).

Baca juga: Waspada, Ruam Sebesar Koin di Dada dan Kulit Bercak Bersisik

Apa yang Menyebabkannya?

Hingga saat ini, penyebab utama terjadinya eritema multiformis belum bisa dipastikan dengan jelas. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena faktor genetik. Kekambuhan eritema multiformis baru dapat muncul pada seseorang jika dipicu oleh faktor eksternal, yaitu infeksi dan reaksi terhadap obat-obatan. Beberapa jenis virus dan bakteri yang dapat memicu terjadinya eritema multiformis pada seseorang, adalah:

  • Virus Herpes simplex.

  • Parapoxvirus.

  • Virus Varicella zoster.

  • Adenovirus.

  • Virus Hepatitis.

  • HIV.

  • Cytomegalovirus.

  • Vaksin yang berasal dari virus yang dilemahkan.

  • Mycoplasma pneumoniae.

  • Neisseria meningitidis.

  • Mycobacterium pneumoniae.

  • Treponema pallidum.

  • Mycobacterium avium.

Selain bakteri dan virus, eritema multiformis juga dapat disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan, seperti:

  • Obat golongan barbiturat.

  • Obat antiinflamasi nonsteroid.

  • Antikonvulsan atau anti kejang, seperti phenytoin.

  • Phenothiazine.

  • Sulfonamide.

  • Penisilin.

  • Tetracycline.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Pityriasis Rosea, Penyakit Kulit yang Mengganggu

Itulah sedikit penjelasan tentang eritema multiformis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan