Penjelasan Mengapa Selingkuh Jadi Penyakit yang Susah Sembuh

Halodoc, Jakarta- Pernahkah kamu mendengar cerita tentang seseorang yang selingkuh berulang kali? Atau kamu mengenal orang yang demikian?
Orang yang pernah melakukan pengkhianatan terhadap pasangan memang sering diidentikkan dengan hal yang negatif. Bahkan sebagian orang memercayai bahwa orang yang pernah berselingkuh biasanya cenderung mengulangi kebiasaannya dan sulit untuk berubah. Tepatkah anggapan tersebut? Berikut penjelasannya.
Kamu mungkin pernah mengalami atau menjadi korban dari pasangan yang berselingkuh. Lalu, saat hal itu terbongkar dan dia meminta maaf kamu memutuskan untuk memaafkan dan kembali bersama dirinya. Namun tahukah kamu bahwa bahwa penyesalan dan permintaan maaf bukanlah jaminan bahwa dirinya tak akan pernah berselingkuh lagi?
Sejumlah ahli di bidang psikologi menyebut selingkuh adalah sebuah perilaku yang cukup rumit dan dipengaruhi dengan berbagai alasan yang kompleks. Menariknya, penelitian bahkan telah mengonfirmasi bahwa kebiasaan selingkuh seseorang merupakan warisan genetik alias dipengaruhi oleh faktor gen.
Mengutip ABCNews, sebuah gen yang berperan membentuk kebiasaan selingkuh seseorang adalah D4 plymorphsm atau disingkat DRD4. Pada dasarnya, setiap orang lahir dengan membawa gen ini, namun bukan berarti semua orang pasti akan menjadi tukang selingkuh. Sebab ada hal lain yang ikut menentukan potensi seseorang berselingkuh, yaitu varian dan ukuran dari gen itu.
Lantas apakah artinya selingkuh adalah penyakit yang sulit disembuhkan? Jawabannya adalah bisa iya bisa juga tidak. Karena nyatanya gen tersebut tidak bekerja sendiri. Kecenderungan seseorang untuk berselingkuh juga dipengaruhi beberapa gen lain, selain itu faktor lingkungan, ekonomi, psikis dan pergaulan juga berperan dalam membentuk kebiasaan seseorang.
Satu hal yang pasti, seseorang yang berselingkuh tentunya memilki alasan sendiri. Untuk mencegah hal itu terjadi dalam hubungan kamu, perhatikan alasan-alasan yang paling sering dijadikan pembenaran atas sebuah perselingkuhan berikut.
1. Merasa Kurang
Entah kurang perhatian maupun kurang kasih sayang, banyak orang yang menggunakan alasan yang satu ini untuk berselingkuh. Mereka menyebut, dengan menjalin hubungan bersama orang lain akan mampu mengisi kekosongan yang tak dapat dipenuhi pasangan. Termasuk soal hubungan intim, biasanya suami atau istri yang berselingkuh merasa kurang terpenuhi kebutuhan seksual. Dan memilih untuk mencari pelarian.
2. Masalah Jarak
Hubungan jarak jauh juga sering dijadikan alasan seseorang menjadi tukang selingkuh. Umumnya, mereka menyebut diri sebagai orang kesepian dan membutuhkan kehadiran seseorang. Namun pasangan tidak dapat memenuhi peran tersebut.
3. Merasa Rendah Diri
Mungkin dalam hubungan, kamu lebih mendominasi dan membuat pasangan merasa kurang dihargai. Akhirnya dia menjadi rendah diri dan memilih untuk mencari sosok lain yang dapat menghargai keberadaannya.
4. Balas Dendam
Bukan tidak mungkin pasanganmu pernah salah paham dan menduga kamu memiliki hubungan khusus dengan rekan kerja yang dekat. Dia pun mempercayai fantasinya tersebut dan memilih untuk membalas dendam dengan cara yang sama. Kalau ini yang terjadi, jangan buru-buru mengambil keputusan. Meski perlakuan si dia tak dibenarkan, namun kamu juga berperan dalam membuatnya berpikir demikian.
Jika melihat dari alasan-alasan di atas, sebenarnya selingkuh bukanlah satu kondisi yang mustahil untuk disembuhkan. Asalkan kamu dan pasangan sama-sama memiliki kemauan untuk bertahan dan saling menginstropeksi diri. Pada dasarnya, bukan orang lain lah yang dapat menyembuhkan, tapi dirimu sendiri.
Selingkuh termasuk dalam masalah psikologis. Jika sudah kecanduan, mungkin kamu atau pasangan akan membutuhkan bantuan ahli untuk sembuh. Sebelum memutuskan treatment yang dibutuhkan, cobalah untuk lebih dulu menghubungi ahli. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter seputar masalah kejiwaan atau penyakit yang timbul akibat kondisi rumit di tengah perselingkuhan. Bicara dengan dokter akan mudah dengan Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan lewat Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait





Konsultasi dengan Ahlinya
Punya pertanyaan? Spesialis kami siap menjawab

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Psikiater
Hiperinsomnia, gangguan bipolar, skizofrenia, demensia, autisme, adiksi ...

Psikolog Klinis
Gangguan makan, kecemasan, depresi, mood, fobia, serangan panik, trauma, m...

Seksologi & Spesialis Reproduksi Pria
Gangguan kesuburan, prostat, disfungsi ereksi, hormon seksual pria, andropause ..

Spesialis Kandungan
Kesehatan kandungan, program hamil, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana