Teh Daun Jati Mampu Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Mei 2021
Teh Daun Jati Mampu Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?Teh Daun Jati Mampu Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Halodoc, Jakarta - Jati cina atau jati tiongkok, juga disebut sebagai Senna Alexandrina (daun Senna), biasa digunakan sebagai teh untuk pengobatan herbal dan menurunkan berat badan. Teh ini mudah kamu temukan baik di pasar atau di toko kecantikan. 

Teh daun jati ini telah lama diyakini mampu melangsingkan tubuh. Hal ini berkat serat yang terkandung dalam ekstrak daun jati, yang pasalnya mampu menghambat penyerapan lemak dan kolesterol. Sayangnya, belum ada uji klinis yang membuktikan manfaat dari teh daun jati ini. 

Baca juga: Di Antara Banyak Jenis Teh, Mana yang Lebih Sehat?

Diet Efektif, Namun Teh Daun Jati Banyak Efek Sampingnya

Keefektifan teh daun jati untuk menurunkan berat badan baru terbukti sebatas pada orang yang pernah meminumnya. Karena secara medis, belum ada uji klinis yang dapat membuktikan keefektifan dan khasiatnya. 

Jika kamu ingin mengonsumsi teh daun jati untuk menurunkan berat badan, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai keamanannya. Pasalnya, mengonsumsi teh ini dapat menimbulkan efek samping. 

Perlu diketahui, belum ada panduan mengenai bagaimana teh jati dikonsumsi dan berapa dosis yang tepat. Maka itu, sebaiknya hindari mengonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu lama. Efek samping yang akan dihadapi bisa berupa nyeri ulu hati, diare, hingga kehilangan banyak cairan dan elektrolit.

Beberapa efek samping mengonsumsi teh daun jati, yaitu:

  • Iritasi Lambung

Daun jati merupakan salah satu tanaman yang mengandung alkaloid, karotenoid, flavonoid, musilago, dan tannin. Kandungan tersebut merupakan zat kimia yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat membuat lambung teriritasi. 

  • Diabetes

Dengan mengonsumsi teh daun jati dapat menyebabkan risiko diabetes meningkat, terutama jika diminum dengan tambahan gula. Jika gula menumpuk dalam jangka panjang, maka dapat berakibat buruk bagi kesehatan. 

  • Diare

Jika kamu termasuk orang yang tidak cocok mengonsumsi teh daun jati, maka kemungkinan akan terjadi diare dalam jangka panjang. Meskipun teh daun jati disebut mampu mengatasi konstipasi atau sembelit, namun reaksi negatif mungkin saja terjadi. 

Baca juga: Manfaat Teh Hijau dan Teh Oolong untuk Turunkan Berat Badan

  • Sering Buang Air Kecil

Mengonsumsi teh daun jati juga dapat menyebabkan kamu sering buang air kecil. Ini karena daun jati bersifat diuretik yang membuat orang lebih sering buang air kecil.

  • Gangguan Nafsu Makan

Jika konsumsi teh daun jati dilakukan tanpa petunjuk yang jelas, ini justru dapat membuat nafsu makan jadi terganggu dan sulit terkendali. 

Waspada Efek Negatif Diet Ketat

Perlu kamu ketahui bahwa penurunan berat badan dengan mengonsumsi teh daun jati bukan berarti dapat menghilangkan lemak di tubuh. Jika diet ketat dilakukan, tubuh mengira bahwa sedang terjadi kelaparan, sehingga tubuh melakukan pertahanan dengan menurunkan Basal Metabolic Rate (BMR) atau energi standar yang biasa diandalkan untuk bernapas, jantung berdetak, dan sebagainya. Itulah sebabnya kamu jadi lebih sedikit membakar energi. 

Dengan mengonsumsi teh daun jati yang mengandung diuretik, tubuh memaksakan diri untuk mengeluarkan sesuatu, dan sebagian besar terdiri dari air. Itulah sebabnya tubuh menjadi dehidrasi dan kehilangan ion-ion penting. Kondisi ini mengakibatkan risiko dehidrasi, aritmia (gangguan detak jantung) dan perubahan mood. 

Baca juga: Penggemar Matcha, Ini Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

Cara aman untuk menurunkan berat badan yaitu menjalankan diet dan pola makan yang sehat. Misalnya mengurangi asupan karbohidrat sederhana, menyiasati pilihan makanan untuk sarapan, dan terpenting adalah pandai memilih dan mengombinasikan makanan agar tetap ternutrisi dengan baik. Jangan lupa juga untuk tetap berolahraga secara teratur. 

Referensi:

Detik Health. Diakses pada 2020. Minum Daun Teh Jati Cina untuk Turunkan Berat Badan, Aman atau Tidak?
NCBI. Diakses pada 2020. Effectiveness of behavioural weight loss interventions delivered in a primary care setting: a systematic review and meta-analysis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan