Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 September 2019
Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan RabiesTidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies

Halodoc, Jakarta - Selama ini, rabies menjadi penyakit yang identik dan dikaitkan dengan anjing, terutama gigitannya. Penularannya melalui air liur anjing yang terkontaminasi masuk ke dalam tubuh melalui luka cakaran atau gigitan pada tubuh. Namun, ternyata, infeksi rabies bisa terjadi pada hewan lain yang masih tergolong mamalia, yaitu kucing.

Kamu mungkin mengira kucing hanya membawa virus toksoplasmosis. Ternyata, tidak demikian. Hewan berbulu yang lucu ini ternyata bisa membawa virus rabies seperti anjing. Rabies termasuk ke dalam penyakit fatal, karena menginfeksi saraf dan menyebabkan kematian. Tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan sebagai pembawa virusnya. 

Rabies pada Kucing 

Manusia yang memilih kucing sebagai hewan peliharaan karena kelucuannya dan sifat manjanya. Bahkan, hewan kecil ini tidak jarang menjadi teman bermain yang tidak kalah sempurna dibandingkan dengan anjing. Ketika bermain, kadang kucing akan menggunakan cakar dan giginya sebagai bentuk respon. Lalu, benarkah gigitan maupun cakaran pada kucing ini sama berbahayanya dengan gigitan dan cakaran pada anjing dalam hal rabies? 

Baca juga: 4 Fakta tentang Rabies pada Manusia

Memang, itu bisa saja terjadi. Namun, kondisi ini ternyata bisa bergantung pada keadaan hewan yang menggigit atau mencakar. Contoh mudahnya, kamu memiliki kucing yang terjaga kebersihan dan kesehatannya. Pun, ia tidak pernah keluar rumah. Bisa jadi, risiko infeksi virus rabies pada kucing kamu jauh lebih kecil. Begitu pula risiko penularannya pada tubuhmu. Berbeda hal jika kamu tercakar atau tergigit kucing liar. 

Sayangnya, populasi kucing liar kini semakin banyak karena tidak adanya tindakan sterilisasi untuk menekan angka pertumbuhannya. Tentu saja ini meningkatkan risiko infeksi rabies dan penularannya pada manusia. Pasalnya, kucing liar cenderung berinteraksi dengan dunia luar, bertengkar dengan sesamanya, dan mengorek sampah untuk mengisi perutnya. 

Baca juga: Bagaimana Cara Rabies Menyerang Manusia?

Faktor inilah yang menyebabkan kucing terinfeksi rabies. Bisa saja, ia tertular dari kucing lain melalui darah, kontaminasi tinja, atau makanan. Lalu, kamu menyentuhnya atau memeliharanya tanpa memastikan kesehatannya terlebih dahulu. Oleh karena itu, lebih baik kamu memberikan vaksin pada kucing peliharaan, begitu pula pada diri sendiri, agar penularan rabies bisa dihindari. 

Pentingnya Mengetahui Gejala Rabies pada Hewan

Inilah mengapa, penting bagi kamu untuk tidak berinteraksi dengan hewan-hewan liar, terutama anjing ketika sedang berada di luar rumah. Terlebih, kalau kamu sudah mengetahui bagaimana gejala hewan yang terinfeksi rabies. Biasanya, hewan menjadi lebih agresif atau terjadi perubahan pada perilakunya. Mereka menjadi lesu dan kehilangan nafsu makannya. 

Baca juga: Ternyata Rabies Sulit Dideteksi Melalui Pemeriksaan Darah

Pada beberapa kondisi, virus rabies yang menginfeksi kucing bisa menyebabkan sang hewan mengalami kejang dan bahkan mati secara mendadak. Nah, kamu perlu waspada akan hal ini. Jika perlu, kamu tanyakan segala hal yang berkaitan dengan penyakit mematikan ini langsung pada dokter, sehingga kamu mendapatkan informasi yang lebih akurat. Manfaatkan fitur Tanya Dokter yang ada di aplikasi Halodoc atau buat janji langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat. 

Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2019. Rabies in Cats.
PetMD. Diakses pada 2019. Rabies Symptoms in Cats.
John Hopkins Medicine. Animal Bites and Rabies.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan