Benarkah Ketombe Berlebihan Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Februari 2019
Benarkah Ketombe Berlebihan Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu?Benarkah Ketombe Berlebihan Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu?

Halodoc, Jakarta - Jika kamu mengalami gatal pada kulit kepala atau muncul serpihan yang berasal darinya, tandanya kulit kepala mengalami ketombe. Satu hal yang perlu kamu ketahui, adalah ketombe tidak terjadi karena kekeringan pada bagian kulit kepala. Sederhananya, ketika kulit terasa kering dan bersisik, kamu bisa melembapkannya dengan pelembap kulit.

Jika kulit kepala yang mengalami sisik atau mengelupas hingga menjadi serpihan, terjadi karena terlalu banyak kandungan minyak. Jessica Wu, M.D., seorang dermatologis asal Los Angeles sekaligus asisten profesor klinis dermatologi di University of Southern California Medical School menyatakan ketombe terjadi karena pertumbuhan ragi yang tidak berbahaya di kulit kepala.

Jessica menambahkan, pada beberapa orang, ragi mulai memakan kelebihan minyak dan sel kulit mati yang ada di kulit kepala, menyebabkan sel kulit lebih sering luruh dan menggumpal menjadi serpihan. Masih ada berbagai faktor lain yang menyebabkan kepala menjadi berketombe, seperti kebersihan kulit kepala yang tidak terjaga.

Baca juga: Rambut Banyak Rontok? Ini Cara Mengatasi Rambut Rontok

Ketombe Berlebihan, Tanda Suatu Penyakit?

Pada kondisi normal, kulit kepala menghasilkan sel kulit baru dan melepaskan sel lama dan rusak agar tetap sehat. Ketombe bisa terjadi ketika siklus pertama pembaruan kulit ini meningkat. Hal ini menyebabkan bercak kulit mati yang terbentuk di kulit kepala, lalu masuk ke rambut.

Faktanya, kulit kepala yang gatal dan mengelupas tidak selalu berarti ketombe, terutama jika tidak terjadi perubahan setelah kamu membersihkan rambut dengan sampo anti-ketombe. Bahkan, ketombe ini bisa muncul di wajah dan bagian tubuh lainnya. Tidak jarang, khususnya bagi wanita, dapat mengalami ketombe di alis, sekitar telinga, dan sepanjang sisi hidung, bagian tubuh mana saja yang memproduksi banyak minyak.

Baca juga: Sering Gonta-Ganti Shampo Menjadi Risiko Muncul Ketombe?

Jika demikian, kamu dapat mengalami salah satu dari penyakit berikut ini.

  • Dermatitis Seboroik

Gangguan kulit ini berarti ruam yang muncul pada kulit disertai dengan perubahan warna kulit menjadi kemerahan, gatal, bersisik, dan meradang, biasa terjadi pada bagian tubuh yang memproduksi lebih banyak minyak. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi (cradle cap) dan ruam popok.

Dermatitis seboroik diperkirakan terjadi karena pertumbuhan ragi jenis Malassezia di kulit atau reaksi berlebihan terhadap ragi ini. Stres dan kelelahan memicu kondisi yang lebih parah, dan lebih sering terjadi pada cuaca dingin.

  • Psoriasis

Psoriasis merupakan kondisi ketika kulit bercak merah, bersisik, dan berkerak. Pada bagian kulit yang tertutup sisik berubah menjadi keperakan. Bercak ini muncul di bagian siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bagian bawah, tetapi bisa juga terjadi pada bagian tubuh mana saja.

  • Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah jenis eksim yang dipicu oleh kontak dengan zat tertentu. Eksim adalah sebutan untuk kondisi yang menyebabkan kulit menjadi kering dan teriritasi. Gangguan kulit ini membaik sendirinya jika zat yang menyebabkan masalah bisa dihindari.

Baca juga: Mitos dan Fakta Unik Rambut dan Ketombe

Itu tadi penyakit serius yang terjadi dari gejala ketombe yang berlebihan. Jadi, pastikan kamu menjaga kesehatan kulit kepala rutin dengan menggunakan sampo anti-ketombe. Jika tidak membaik, langsung bertanya pada dokter terkait hal ini. Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan kamu bertanya jawab. Caranya, download aplikasi Halodoc dan pilih layanan Tanya Dokter.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan