Waspadai Demam Naik Turun Petanda Gejala 3 Penyakit Ini

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   09 Mei 2023
Waspadai Demam Naik Turun Petanda Gejala 3 Penyakit IniWaspadai Demam Naik Turun Petanda Gejala 3 Penyakit Ini

Jika demam yang kamu alami tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di Halodoc!

Halodoc, Jakarta - Bila tubuh sedang mengalami kondisi yang kurang fit, biasanya memberikan tanda-tanda, salah satunya adalah demam. Menurut Harvard Medical School, demam menjadi salah satu tanda paling umum ketika tubuh sedang melawan infeksi yang menyerang kesehatan.

Baca juga: Awas, Demam Tinggi pada Anak Menandakan 4 Penyakit Ini

Normalnya, tiap manusia memiliki suhu tubuh mencapai 37 derajat celcius. Adanya bakteri dan virus yang menjadi penyebab infeksi pada manusia dapat menaikkan suhu tubuh. Seseorang dikatakan demam ketika suhu tubuh pada orang dewasa mencapai 38 derajat Celcius. Ketika tubuh mengalami demam dan suhu tubuh meningkat, tubuh memberi tanda bahwa sedang mempertahankan diri melawan virus dan bakteri yang menjadi penyebab infeksi tersebut.

Penyakit dengan Gejala Demam yang Naik Turun

Biasanya demam akan reda dan hilang dalam waktu yang tidak lama. Demam bisa kamu atasi dengan bantuan obat penurun demam yang diberikan oleh dokter, dijual bebas, atau tidak mengonsumsi obat sama sekali. Namun, perlu diperhatikan ketika kamu mengalami demam naik turun, artinya bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit berikut:

1. Demam Berdarah

Kemungkinan demam naik turun petanda gejala demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit infeksi virus dengue yang disebabkan karena gigitan nyamuk aedes aegypti. Dilansir dari World Health Organization, Demam Berdarah Dengue (DBD) biasanya terjadi di negara-negara subtropis dan tropis dan banyak terjadi pada musim hujan. Demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang di beberapa negara asia, salah satunya adalah Indonesia.

Maka dari itu, jangan anggap remeh demam, karena DBD bisa merenggut nyawa seseorang dalam hitungan hari. Selain demam yang tidak kunjung reda, gejala lain demam berdarah, seperti munculnya ruam pada beberapa bagian tubuh, mengalami mual, muntah, nyeri pada bagian mata, dan nyeri tulang. Tidak hanya itu, segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan ketika kamu mengalami gejala lain, seperti kelelahan terus menerus, muntah yang bercampur dengan darah dan keluar darah dari hidung.

Baca juga: Waspada Infeksi Virus Dengue Penyebab Demam Berdarah

2. Malaria

Selain demam berdarah, penyakit yang sering ditemukan pada negara beriklim tropis dan subtropis adalah malaria. Melansir National Health Service UK, penyebab dari penyakit malaria adalah Parasite plasmodium. Ada berbagai jenis Parasite plasmodium yang berbeda di beberapa negara. Namun, penularan penyakit malaria sama melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

Demam naik turun petanda gejala malaria bisa mengindikasikan gejala awal. Menurut Stanford Health Care, ada gejala lain yang dialami oleh pengidap malaria, seperti sakit kepala, panas dingin, tubuh berkeringat, muntah dan terkadang disertai nyeri otot, dan diare.

Demam naik turun petanda gejala karena malaria terjadi dalam siklus 24-72 jam yang bergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Perlu diperhatikan saat siklus ini, awalnya kamu merasa kedinginan dan menggigil. Kemudian muncul demam, rasa kelelahan yang disertai banjir keringat. Gejala biasanya berlangsung antara 6-12 jam dan kemudian demam turun kembali.

Baca juga: Penularan Malaria dan Pencegahannya yang Perlu Diwaspadai

3. Tifus

Demam naik turun juga bisa menjadi gejala dari tifus. Tifus (tipes) atau demam tifoid, disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertelan oleh pengidap dan biasanya menyebar lewat makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Tifus termasuk penyakit demam parah yang terjadi secara mendadak dan sering tidak diketahui penyebabnya.

Hal ini disebabkan karena sanitasi yang kurang baik dan akses air bersih yang terbatas menjadi alasan utama gejala tifus ini berkembang. Selain itu penyebab lain dari gejala tifus lainnya, seperti mengonsumsi seafood dari air yang terkontaminasi urine dan feses terinfeksi, memakan sayur-sayuran yang memakai pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi, meminum produk susu yang terkontaminasi, dan memakai toilet yang terkontaminasi bakteri.

Baca juga: Ini Gejala Tifus dan Penyebabnya

Kamu akan merasa tidak enak badan 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri, yang disertai tanda seperti batu kering, nyeri perut, diare, demam tinggi hingga mencapai 39-40 derajat Celcius. Demamnya pun naik turun, contohnya di pagi hari suhu tubuh kamu bisa turun, namun saat malamnya bisa kembali naik. Jika pengidap tifus tidak segera mendapat pertolongan, gejala bisa bertambah parah, dan berisiko menyebabkan komplikasi yang fatal.

Nah, itulah beberapa jenis penyakit yang ditandai dengan gejala demam naik turun. Ingat, selalu perhatikan gejala yang aku alami dan segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:
Harvard Medical School. Diakses pada 2019. Fever
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2019. Dengue
World Health Organization. Diakses pada 2019. Dengue and Severe Dengue
Stanford Health Care. Diakses pada 2019. Symptoms of Malaria
National Health Service UK. Diakses pada 2019. Malaria Causes
National Health Service UK. Diakses pada 2019. Thypus

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan