Iklan Ella Gross Dikritik di Korea, Efek Dandani Anak Seperti Orang Dewasa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Juli 2019
Iklan Ella Gross Dikritik di Korea, Efek Dandani Anak Seperti Orang DewasaIklan Ella Gross Dikritik di Korea, Efek Dandani Anak Seperti Orang Dewasa

Halodoc, Jakarta – Awal Juli lalu, brand es krim Baskin Robbins di Korea mendapat kritik pedas karena menampilkan Ella Gross, model cilik sebagai bintang iklan terbarunya dengan penampilan “dewasa”. 

Video tersebut dirilis 28 Juni 2019 dan menampilkan gadis cilik 11 tahun tersebut sedang menikmati es krim keluaran terbaru brand tersebut. Namun tidak sampai seminggu, iklan tersebut mendapat respons dari masyarakat karena dianggap terlalu vulgar.

Baca juga: 5 Kesalahan Pola Asuh pada Anak

Disebutkan, Ella Gross ditampilkan sangat dewasa dan “seksi”. Belum lagi ada banyak komentar-komentar seksis yang sungguh tidak pantas, mengomentari penampilan Ella tersebut. Lantas, apakah memang penampilan Ella tidak sesuai dengan usianya?

Dewasa Sebelum Waktunya

Tidak bisa disangkal, perkembangan teknologi, ekonomi, dan status sosial telah mengembangkan para public figure cilik menjadi dewasa sebelum waktunya. Terkadang, tuntutan pekerjaan dan demi konten media sosial yang pada akhirnya mengundang endorsement membuat hal ini menjadi sesuatu yang biasa terjadi.

Menurut Carl Pickhardt Ph.D, psikolog parenting dari The American Psychological Association, rasa percaya diri, perilaku, dan kepribadian seseorang bergantung pada bagaimana cara orang tua memperlakukannya ketika kecil dulu.

Baca juga: Ini 6 Jenis Pola Asuh Anak yang Bisa Diterapkan Orang tua

Memperlakukan anak sesuai dengan usianya adalah pola asuh yang disarankan—dan memang seharusnya dilakukan oleh orang tua. Memperlakukan anak tidak sesuai usianya—termasuk mendandani dia layaknya orang dewasa akan membuatnya lebih cepat dewasa dan menjadi tidak realistis. 

Tidak realistis dalam arti membuat anak berperilaku tidak sesuai dengan usianya yang memberikan efek negatif pada tumbuh kembangnya. Anak-anak juga jadi tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya secara maksimal, karena “dipaksa” untuk lebih cepat dewasa. 

Mendadak dewasa seperti ini dikatakan Carl juga mengusik rasa penasaran anak pada informasi-informasi yang seharusnya tidak didapatnya di usia mudanya tersebut. Memang, sifat kepo anak menurut Paul Harris pakar psikologi perkembangan anak dari Universitas Harvard adalah sesuatu yang baik, tetapi tetap saja sebagai orang tua perlu ada kontrol supaya anak menerima informasi sesuai waktunya. 

Cenderung Agresif?

Ketika anak-anak menjadi dewasa sebelum waktunya, apalagi ketika penampilannya tersebut membuat dia menjadi populer, besar kemungkinan menjelang dewasa anak tersebut akan menjadi agresif.

Apalagi ketika orang tua luput mengajar anak-anak bagaimana mengatur emosi dan seharusnya berperilaku. Kerap popularitas dan gaya dewasa ini membuat anak menjadi manja, sehingga membuat mereka tidak tahu bagaimana harus memberikan respons ketika berada di situasi sulit. 

Jadi, bisa jadi mereka dari luar tampak dewasa, tetapi masih seperti anak-anak dalam hal emosi. Karenanya, sangat penting buat orang tua mengajari perbedaan antara mana yang hanya sekadar “gaya” dan mana yang seharusnya dilakukan anak di usianya yang sekarang. 

Baca juga: Usia yang Tepat untuk Mulai Pendidikan Seks pada Anak

Kita tidak bisa pungkiri, ada banyak anak-anak lucu yang menjadi selebgram dan menerima endorsement produk fashion dan hal-hal lainnya. Materi, cita-cita dan passion memang penting, tetapi jauh lebih utama adalah perkembangan emosi anak. 

Jangan sampai anak melewati tahap perkembangan usianya hanya demi pundi-pundi uang. Atau ketika hal tersebut menjadi keharusan, orang tua harus siap memberikan dukungan dan pemahaman kepada anak yang sedang meniti karier sebagai seleb.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai tahap perkembangan anak dan bagaimana pola asuh bisa memengaruhi tumbuh kembang anak, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan