
DAFTAR ISI
- Apa Itu Amfetamin?
- Manfaat Amfetamin
- Peringatan Khusus Terkait Penggunaan Amfetamin
- Dosis Amfetamin
- Hubungi Psikiater Jika Memiliki Masalah Kesehatan Mental
- Efek Samping Amfetamin
- Interaksi Amfetamin
- Kontraindikasi Amfetamin
Peringatan Penting
Amfetamin termasuk psikotropika golongan II yang penggunaan dan peredarannya diatur dalam UU Narkotika di Indonesia.
1. Penggunaan Amfetamin yang tidak sesuai resep dokter dapat memicu efek samping serius, seperti gangguan pernapasan, overdosis, hingga ketergantungan.
2. Amfetamin hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter, yang didapat dari fasilitas kesehatan resmi.
3. Artikel ini dibuat sebagai sarana edukasi. Amfetamin bukanlah obat untuk keluhan sehari-hari, penggunaannya harus berdasarkan indikasi medis yang tepat.
Apa itu Amfetamin?
Amfetamin adalah obat yang masuk dalam kategori stimulan sistem saraf pusat (SSP). Artinya, obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas dopamine dan noradrenalin di otak.
Amfetamin kerap digunakan untuk menangani attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Obat ini wajib digunakan dengan resep dokter agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan seseorang.
- Golongan: Psikotropika golongan II.
- Kategori: Stimulan sistem saraf pusat (SSP).
- Manfaat: Menangani kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) obesitas, dan narkolepsi.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
- Bentuk obat: Kristal, bubuk, tablet, dan kapsul.
Perlu dipahami bahwa, Amfetamin bukan terapi lini pertama. Penggunaannya hanya dipertimbangkan jika pendekatan non-obat atau obat lain yang lebih aman tidak memberikan efektivitas yang memadai.
Manfaat Amfetamin
Manfaat utama ampetamin adalah mengobati attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi.
ADHD merupakan masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya hiperaktif, impulsif, dan sulit memusatkan perhatian.
Sedangkan narkolepsi adalah gangguan yang membuat seseorang bisa tidur secara tiba-tiba.
Amfetamin digunakan untuk apa? Amfetamin digunakan bersama dextroamphetamine bekerja untuk menangani ADHD. Fungsinya agar pengidap bisa lebih fokus dan mengurangi kegelisahan.
Ketahui dampak narkoba bagi kesehatan melalui artikel ini “Pengertian Narkoba dan 9 Dampaknya bagi Kesehatan”.
Peringatan Khusus Terkait Penggunaan Amfetamin
Amfetamin hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Dengan begitu, dosis obat ini dapat sesuai dengan kebutuhan kondisi kesehatan.
Peringatan khusus terkait penggunan Amfetamin:
- Amfetamin hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
- Informasikan pada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap beberapa jenis obat, salah satunya Amfetamin.
- Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat hipertensi, stroke, hingga gangguan jantung. Obat ini dapat memicu perburukan gejala penyakit tersebut.
- Obat ini tidak direkomendasikan untuk digunakan dengan jenis obat lainnya dalam waktu 14 hari, seperti linezolid, isocarboxacid, dan phenelzine.
- Hindari Amfetamin jika kamu mengidap masalah kesehatan mental.
- Informasikan pada dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan sirkulasi darah, gangguan pernapasan, dan gangguan tiroid.
- Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang kecanduan alkohol.
- Informasikan pada dokter mengenai berbagai jenis pengobatan herbal yang sedang kamu gunakan.
- Jangan berikan obat ini sembarangan tanpa resep dan dosis dari dokter bagi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Dosis Amfetamin
Setiap orang bisa mendapatkan dosis yang berbeda-beda. Selalu ikuti anjuran dari dokter terkait dosis dan cara pemakaian obat ini.
Jangan mengubah, menambah atau menghentikan dosis tanpa persetujuan dari dokter.
Tempatkan obat jauh dari jangkauan anak-anak.
Catatan Penting
- Amfetamin tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka panjang, karena berisiko menimbulkan ketergantungan dan berbagai efek samping yang berbahaya.
- Penghentian pemakaian Amfetamin tidak boleh dilakukan secara tiba-tiba. Dosis harus diturunkan secara bertahap (tapering off), di bawah pengawasan medis.
- Amfetamin tidak tersedia melalui layanan telemedicine. Obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep fisik dari dokter di fasilitas kesehatan resmi.
Hubungi Psikiater Jika Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Apabila kamu mencurigai adanya masalah kesehatan mental, segera lakukan konsultasi dengan psikiater di Halodoc.
Jangan khawatir, konseling di Halodoc aman dan privasi pasti terjaga.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jika kamu ingin mengetahui ciri ketergantungan obat, baca artikel berikut ini Awas, Ini 9 Tanda Ketergantungan Obat.
Efek Samping Amfetamin
Pemakaian Amfetamin dapat menimbulkan rasa euforia, peningkatan energi, kewaspadaan, gairah seksual, rasa percaya diri, hingga munculnya persepsi bahwa kapasitas fisik maupun mental lebih tinggi dari biasanya.
Namun, ketika efek menyenangkan tersebut mereda, tubuh akan mengalami dampak toksik dari obat ini dan berlanjut pada gejala putus zat jika penggunaannya dihentikan secara tiba-tiba.
Dampak Psikis
- Kehilangan rasa bahagia.
- Mudah tersulut emosi.
- Timbul rasa curiga berlebihan (paranoid).
- Mengalami halusinasi.
- Konsentrasi terganggu.
- Cenderung melukai diri sendiri.
- Muncul dorongan kuat untuk kembali mengonsumsi Amfetamin.
Dampak Sosial
- Menjadi terasing dari keluarga, teman, atau lingkungan.
- Meningkatnya perilaku seks bebas akibat rangsangan pada saraf dan hormon.
- Pendidikan terganggu yang berakibat pada masa depan yang tidak menentu.
- Memunculkan kecenderungan pada tindakan kriminal atau kekerasan.
Dampak Fisik
- Gangguan pada paru-paru, jantung, gigi, mulut, dan kulit.
- Risiko tertular HIV/AIDS akibat perilaku seksual berisiko.
- Pada perempuan, dapat menyebabkan gangguan hormon, masalah pada fungsi reproduksi, siklus menstruasi tidak teratur, hingga amenore (tidak haid).
- Jika dikonsumsi berlebihan hingga tubuh tidak mampu lagi menoleransi, overdosis Amfetamin bisa berujung pada kematian.
Penggunaan Amfetamin yang tidak sesuai aturan berisiko menimbulkan overdosis yang dapat mengancam jiwa.
Tanda-tandanya berupa napas melambat, kulit pucat atau membiru, pupil menyempit, dan penurunan kesadaran.
Jika gejala tersebut muncul pada kamu atau orang terdekat, SEGERA HUBUNGI 119 atau layanan darurat medis lainnya.
Penanganan cepat di fasilitas kesehatan sangat penting untuk mencegah komplikasi berbahaya.
Cari tahu juga perbedaan antara kecanduan dan ketergantungan melalui artikel ini “Ketahui Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat”.
Interaksi Amfetamin
Interaksi obat adalah efek samping akibat kamu mengonsumsinya bersama obat lain.
Berikut obat-obatan yang bisa berinteraksi dengan Amfetamin:
- Obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), isocarboxazid, selegiline, atau tranylcypromine bisa meningkatkan risiko efek samping serius.
- Obat flu dan batuk, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
- Berpotensi menyebabkan sindrom serotonin apabila digunakan bersama dengan ekstasi atau obat golongan antidepresan, seperti fluoxetine.
Kontraindikasi Amfetamin
Amfetamin tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:
- Memiliki hipersensitivitas terhadap Amfetamin atau kandungan obat serupa.
- Individu yang sedang menjalani terapi MAOI, misalnya fenelzin.

Gunakan Amfetamin hanya dengan resep dokter dan di bawah pengawasan medis.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar obat Codipront, segera konsultasikan dengan dokter melalui Halodoc.