
DAFTAR ISI
- Apa Itu Ferritin?
- Mengapa Cek Ferritin Penting?
- Indikasi Cek Ferritin
- Prosedur Cek Ferritin
- Interpretasi Hasil Cek Ferritin
- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Cek Ferritin
- Kondisi Medis Terkait Kadar Ferritin Tidak Normal
- Pencegahan Masalah Ferritin
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Ferritin?
Ferritin adalah protein yang berfungsi menyimpan zat besi dalam sel dan melepaskannya saat tubuh membutuhkannya. Protein ini sangat penting karena zat besi merupakan komponen krusial dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kadar ferritin serum bisa mencerminkan jumlah cadangan zat besi yang tersedia dalam tubuh. Jadi, pemeriksaan kadar ferritin memberikan informasi penting mengenai status zat besi seseorang dan dapat membantu mengidentifikasi defisiensi atau kelebihan zat besi.
Mengapa Cek Ferritin Penting?
Cek ferritin penting karena dapat membantu dokter untuk:
- Mendiagnosis defisiensi zat besi (anemia defisiensi besi).
- Mendiagnosis kelebihan zat besi (hemokromatosis).
- Memantau efektivitas pengobatan untuk kondisi yang memengaruhi kadar zat besi.
- Menilai kondisi medis tertentu yang dapat memengaruhi kadar ferritin, seperti penyakit hati atau peradangan kronis.
Pemeriksaan ferritin amat penting dalam diagnosis dan manajemen defisiensi zat besi, terutama pada kelompok risiko seperti wanita usia subur dan anak-anak.
Indikasi Cek Ferritin
Dokter mungkin merekomendasikan cek ferritin jika seseorang mengalami gejala berikut:
- Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
- Kelemahan.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Kulit pucat.
- Sindrom kaki gelisah (restless legs syndrome).
Selain itu, cek ferritin juga dianjurkan untuk individu dengan kondisi medis yang meningkatkan risiko gangguan zat besi, seperti:
- Wanita hamil.
- Orang dengan riwayat perdarahan kronis.
- Orang dengan penyakit ginjal kronis.
- Orang dengan gangguan penyerapan zat besi.
Cek ferritin sangat berguna dalam mengidentifikasi defisiensi zat besi pada tahap awal, bahkan sebelum anemia berkembang. Nah, berikut 5 Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang Bisa Bantu Atasi Gejala Anemia untuk kamu hubungi.
Prosedur Cek Ferritin
Cek ferritin adalah tes darah sederhana yang biasanya dilakukan di laboratorium atau fasilitas kesehatan. Prosedurnya meliputi:
- Pengambilan sampel darah dari vena di lengan.
- Sampel darah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
- Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan sebelum tes, tetapi penting untuk memberi tahu dokter tentang obat-obatan atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
Hasil tes biasanya tersedia dalam beberapa hari. Ketahui lebih dalam tentang Cek Darah – Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya berikut ini supaya kamu punya gambaran jelas.
Interpretasi Hasil Cek Ferritin
Interpretasi hasil cek ferritin harus dilakukan oleh dokter dengan mempertimbangkan riwayat kesehatan dan gejala pasien. Rentang nilai normal ferritin dapat bervariasi antar laboratorium, tetapi umumnya:
- Pria dewasa: 30–400 ng/mL
- Wanita dewasa: 15–150 ng/mL
Kadar ferritin yang rendah dapat mengindikasikan:
- Defisiensi zat besi.
- Anemia defisiensi besi.
- Perdarahan kronis.
Kadar ferritin yang tinggi dapat mengindikasikan:
- Hemokromatosis.
- Peradangan.
- Penyakit hati.
- Kondisi inflamasi kronis.
Interpretasi hasil ferritin harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kadar ferritin.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Cek Ferritin
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil cek ferritin, termasuk:
- Peradangan.
- Infeksi.
- Penyakit hati.
- Penyakit ginjal.
- Keganasan.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
Penting untuk mendiskusikan faktor-faktor ini dengan dokter untuk interpretasi hasil yang akurat.
Kondisi Medis Terkait Kadar Ferritin Tidak Normal
Kadar ferritin yang tidak normal dapat terkait dengan berbagai kondisi medis, termasuk:
- Anemia defisiensi besi: Kadar ferritin rendah akibat kekurangan zat besi. Pahami lebih lanjut mengenai kondisi Anemia Defisiensi Besi – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
- Hemokromatosis: Kadar ferritin tinggi akibat penumpukan zat besi berlebihan.
- Penyakit hati: Peradangan dan kerusakan hati dapat meningkatkan kadar ferritin.
- Penyakit inflamasi kronis: Kondisi seperti rheumatoid arthritis dapat meningkatkan kadar ferritin.
- Sindrom metabolik: Kadar ferritin yang lebih tinggi sering ditemukan pada individu dengan sindrom metabolik.
Pencegahan Masalah Ferritin
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah masalah ferritin meliputi:
- Konsumsi makanan kaya zat besi: Daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
- Konsumsi makanan yang membantu penyerapan zat besi: Buah-buahan kaya vitamin C.
- Hindari konsumsi teh atau kopi saat makan: Dapat menghambat penyerapan zat besi.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen zat besi.
Penting untuk menjaga keseimbangan zat besi yang sehat melalui diet dan gaya hidup yang tepat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala defisiensi atau kelebihan zat besi, atau jika hasil cek ferritin tidak normal.
Dokter dapat membantu menentukan penyebab masalah dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait pemeriksaan ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



