
DAFTAR ISI
- Apa Itu Claneksi?
- Manfaat Claneksi
- Dosis dan Aturan Pakai Claneksi
- Cara Menggunakan Claneksi dengan Benar
- Perhatian Penggunaan Claneksi
- Efek Samping Claneksi
- Interaksi Claneksi
- Kontraindikasi Claneksi
Apa Itu Claneksi?
Claneksi adalah obat antibiotik yang mengandung kombinasi amoksisilin dan asam klavulanat. Amoksisilin termasuk golongan penisilin, sedangkan asam klavulanat berfungsi sebagai penghambat beta-laktamase enzim yang diproduksi oleh beberapa bakteri untuk melawan efek antibiotik.
Kombinasi ini membuat Claneksi efektif untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang tidak mempan terhadap amoksisilin tunggal.
Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Penggunaan Claneksi ditujukan untuk infeksi yang telah terkonfirmasi atau sangat dicurigai disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap kombinasi amoksisilin/klavulanat.
Manfaat Claneksi
Claneksi digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, antara lain:
- Infeksi saluran pernapasan atas seperti sinusitis, otitis media, dan tonsilitis.
- Infeksi saluran pernapasan bawah termasuk bronkitis dan pneumonia. Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Gejala Sakit Dada akibat masalah pernapasan.
- Infeksi saluran kemih seperti sistitis dan pielonefritis ringan.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak, termasuk abses gigi dan infeksi luka.
- Infeksi tulang dan sendi, termasuk osteomielitis.
Manfaat Claneksi yang utama adalah sebagai antibiotik spektrum luas yang mampu melawan berbagai jenis bakteri, bahkan yang sudah resisten terhadap amoksisilin biasa.
Dosis dan Aturan Pakai Claneksi
Dosis Claneksi tergantung pada usia, berat badan, jenis infeksi, serta kondisi kesehatan pasien. Secara umum, berikut adalah panduan dosis untuk dewasa:
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 1 kaplet Claneksi 625 mg setiap 8 jam (3 kali sehari).
- Dosis dapat disesuaikan oleh dokter, terutama untuk infeksi berat atau pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Pastikan untuk mengonsumsi Claneksi sesuai anjuran dokter dan menyelesaikan seluruh terapi antibiotik meskipun gejala sudah membaik.
Cara Menggunakan Claneksi dengan Benar
Agar pengobatan lebih efektif dan meminimalkan efek samping, berikut adalah cara penggunaan Claneksi yang benar:
- Konsumsi Claneksi bersama makanan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Telan kaplet dengan air putih, jangan dikunyah atau dihancurkan.
- Gunakan obat sesuai jadwal yang ditentukan. Bila lupa satu dosis, segera minum jika masih dalam jarak waktu yang wajar. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa.
- Jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.
Perhatian Penggunaan Claneksi
Penggunaan Claneksi perlu dilakukan dengan hati-hati pada kondisi tertentu:
- Riwayat alergi antibiotik: Khususnya terhadap penisilin atau sefalosporin.
- Gangguan fungsi hati atau ginjal: Dosis harus disesuaikan.
- Wanita hamil atau menyusui: Claneksi termasuk kategori B untuk kehamilan. Harus dikonsumsi dengan rekomendasi dokter.
- Riwayat kolitis akibat antibiotik: Claneksi dapat memicu diare berat akibat infeksi Clostridium difficile.
Selalu beri tahu dokter tentang semua riwayat medis dan obat-obatan lain yang sedang digunakan.
Efek Samping Claneksi
Claneksi jarang menimbulkan efek samping jika dikonsumsi dengan benar sesuai aturan dan dosis. Namun, seperti obat lainnya, Claneksi juga dapat menyebabkan efek samping apabila tidak digunakan dengan tepat. Beberapa efek samping umumnya, yaitu mual, muntah, diare, sakit perut atau sakit kepala.
Sedangkan efek samping seriusnya adalah alergi terhadap kandungan pada obat ini. Ciri-ciri alergi yang perlu kamu waspadai adalah ruam kulit parah atau sesak napas (anafilaksis).
Jika mengalami gejala efek samping yang mengkhawatirkan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan ke dokter.
Interaksi Claneksi
Claneksi bisa berinteraksi dengan obat lain, yang bisa memengaruhi efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping:
- Allopurinol: Meningkatkan risiko ruam kulit.
- Antikoagulan (warfarin): Dapat meningkatkan efek pengencer darah.
- Methotrexate: Risiko toksisitas meningkat.
- Probenesid: Meningkatkan kadar amoksisilin dalam darah.
- Pil KB: Efektivitas kontrasepsi oral dapat menurun, sehingga disarankan menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
Selalu beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal. Kamu juga perlu mengenal Apa Itu Interaksi Antar Obat dan Berbagai Dampaknya berikut ini supaya waspada.
Kontraindikasi Claneksi
Claneksi tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:
- Alergi terhadap amoksisilin, asam klavulanat, atau golongan penisilin lainnya.
- Riwayat gangguan hati atau penyakit kuning yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik sebelumnya (terutama amoksisilin/klavulanat).
Pahami lebih dalam terkait Penyakit Infeksi – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pencegahannya berikut ini agar kamu tetap waspada.
Jika kamu memiliki salah satu kondisi tersebut, diskusikan alternatif antibiotik dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



