halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Reproduksi icon

    Kesehatan Reproduksi

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Hiperkapnia

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Pengertian Hiperkapnia

Hiperkapnia adalah kondisi ketika jumlah karbondioksida dalam darah terlalu banyak. Kondisi ini biasanya terjadi akibat hipoventilasi atau kesulitan untuk bernapas secara benar atau memasukkan oksigen ke dalam paru-paru. 

Saat tubuh tidak cukup mendapatkan oksigen dengan segar, kamu akan mengalami napas yang terengah-engah untuk menyeimbangkan kadar oksigen dengan karbondioksida. Kondisi hiperkapnia juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pernapasan yang perlu segera diatasi.

Penyebab Hiperkapnia

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hiperkapnia, seperti:

  1. COPD

Kondisi ini merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan pada sistem pernapasan, seperti bronkitis kronis dan emfisema.

Kedua penyakit tersebut dapat meningkatkan kadar karbondioksida dalam aliran darah. Polusi udara dan debu menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami COPD.

  1. Asma

Asma menyebabkan saluran napas pengidapnya mengalami peradangan dan penyempitan. Kondisi ini dapat memengaruhi pernapasan dan karbondioksida dalam tubuh jika tidak dikelola dengan baik.

Pengidap asma memiliki risiko lebih tinggi mengalami hiperkapnia. Sebaiknya jika kamu mengidap riwayat asma, pastikan untuk menghindari berbagai hal yang memicu kambuhnya penyakit tersebut.

  1. Sleep Apnea

Sleep apnea dapat muncul sebagai pernapasan dangkal atau jeda pernapasan saat tidur. Kondisi ini memengaruhi kadar oksigen dalam darah dan keseimbangan karbondioksida serta oksigen tubuh.

  1. Gangguan Saraf dan Masalah Otot

Pada beberapa pengidap hiperkapnia kondisi ini bisa disebabkan gangguan saraf dan otot pada paru-paru yang tidak berfungsi secara optimal. 

Faktor Risiko Hiperkapnia

Ada berbagai penyebab lain yang membuat seseorang berisiko mengalami hiperkapnia, seperti:

  • Kegiatan menyelam dan penggunaan ventilator.
  • Stroke batang otak.
  • Hipotermia.
  • Obesitas.
  • Penggunaan obat yang bisa memperlambat pernapasan.
  • Kebiasaan merokok.

Gejala Hiperkapnia

Gejala hiperkapnia akan dialami berbeda-beda oleh setiap pengidapnya. Gejala dapat terjadi dalam kondisi yang ringan hingga parah. Gejala yang ringan biasanya terjadi karena tubuh dapat dengan cepat memperbaiki dan menyeimbangkan kadar CO2 dalam darah.

Gejala yang ringan umumnya meliputi:

  • Kulit yang memerah.
  • Mengantuk.
  • Kesulitan untuk fokus.
  • Sakit kepala ringan.
  • Kebingungan.
  • Merasa sesak napas.
  • Kelelahan.

Gejala yang ringan dapat membaik dengan sendirinya. Namun, jika gejala ini kamu rasakan selama beberapa hari, segera lakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan penyebab keluhan kesehatan yang kamu alami.

Gejala yang parah cukup berbahaya dan memicu berbagai kondisi kesehatan. Saat gejala yang parah terjadi artinya tubuh tidak dapat menyesuaikan dengan cepat. Hasilnya, kondisi membuat kondisi fatal pada sistem pernapasan.

Berikut gejala yang cukup parah dan perlu diwaspadai:

  • Perasaan paranoia.
  • Depresi.
  • Kedutan otot yang tidak normal.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Hiperventilasi.
  • Kejang.
  • Serangan panik.

Diagnosis Hiperkapnia

Pemeriksaan darah dan tes pernapasan akan dilakukan untuk memastikan penyakit jika dokter mencurigai kamu mengidap hiperkapnia. Tes gas darah biasanya bisa mendiagnosis penyakit ini. 

Pemeriksaan pernapasan akan dilakukan menggunakan spirometri. Selain itu, pemeriksaan menggunakan sinar-X atau X-Ray juga bisa dilakukan untuk melihat kondisi paru-paru yang terkait dengan penyakit ini.

Pengobatan Hiperkapnia

Ada berbagai pengobatan yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hiperkapnia, seperti:

  • Ventilasi

Penggunaan ventilator dapat membantu kamu untuk bernapas dengan lebih baik. Perawatan ini membuat kamu mendapatkan oksigen untuk menyeimbangkan kadar CO2.

  • Obat-Obatan

Beberapa jenis obat-obatan bisa membantu kamu bernapas dengan lebih baik. Bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi menjadi beberapa jenis obat yang bisa digunakan.

  • Terapi

Beberapa terapi membantu mengatasi dan menurunkan gejala akibat hiperkapnia, seperti misalnya terapi oksigen.

  • Operasi

Beberapa kondisi memerlukan pembedahan untuk merawat atau mengganti saluran udara atau paru-paru yang rusak.

Komplikasi Hiperkapnia

Hingga saat ini belum diketahui komplikasi akibat hiperkapnia. Namun, jika kondisi ini tidak diatasi dengan baik, hiperkapnia dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular.

Pencegahan Hiperkapnia

Berikut pencegahan hiperkapnia yang bisa dilakukan, seperti:

  • Merawat kondisi paru-paru.
  • Berhenti atau menghindari merokok.
  • Mengontrol berat badan.
  • Menghindari paparan polusi udara dan udara yang beracun.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit pilihan menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Hypercapnia: What Is It and How Is It Treated?
Medical News Today. Diakses pada 2022. What is Hypercapnia or Hypercarbia?
Web MD. Diakses pada 2022. Hypercapnia (Hypercarbia).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp