halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Riboflavin

REVIEWED_BY  dr. Fadhli Rizal Makarim  
undefinedundefined

Deskripsi Riboflavin

Riboflavin adalah vitamin larut air yang berfungsi sebagai antioksidan. Selain berperan penting untuk kesehatan kulit, riboflavin atau vitamin B2 ini penting untuk kesehatan pencernaan, otak dan sistem saraf, nutrisi ini juga diperlukan untuk pembentukan sel darah.

Vitamin B2 sebenarnya bisa kamu temukan pada makanan, seperti susu, daging, telur, kacang-kacangan, tepung yang diperkaya, dan sayuran hijau. Namun, vitamin tersebut juga tersedia dalam bentuk suplemen.

  • Golongan: Obat bebas dan obat resep.
  • Kategori: Suplemen vitamin.
  • Manfaat: Memenuhi kebutuhan riboflavin sehingga menurunkan risiko kekurangan vitamin B2 dalam tubuh.
  • Dikonsumsi oleh: Orang dewasa dan anak-anak.
  • Untuk ibu hamil dan menyusui: Untuk ibu hamil, perlu mengonsumsi riboflavin sesuai dengan anjuran dan saran dokter. Terpenuhinya vitamin B2 saat kehamilan, baik untuk mengoptimalkan perkembangan tulang, otot, serta saraf bayi dalam kandungan. Suplemen riboflavin juga dapat terserap ke dalam ASI, tetapi jika jumlahnya masih dalam batas normal, tidak akan menyebabkan efek samping apa pun.
  • Bentuk obat: Kapsul, tablet, effervescent, tablet kunyah, dan sirup.
  • Merek dagang ribloflavin: Asifit, Becefort, Folamil Genio, Curcuma Plus Grow, Citoviplek, Renovit.

Manfaat Riboflavin

Riboflavin bisa kamu berikan pada orang yang mengalami defisiensi vitamin B2  karena kurangnya asupan makanan. Kebanyakan orang sehat yang mengonsumsi makanan bergizi seimbang bisa mendapatkan cukup asupan nutrisi tersebut. Namun, orang lanjut usia dan pecandu alkohol mungkin berisiko kekurangan vitamin ini karena pola makan yang buruk.

Gejala defisiensi riboflavin meliputi:

  • Kelelahan.
  • Pertumbuhan melambat.
  • Masalah pencernaan.
  • Retak dan luka di sekitar sudut mulut.
  • Lidah berwarna magenta bengkak
  • Kelelahan mata
  • Pembengkakan dan nyeri tenggorokan.
  • Kepekaan terhadap cahaya.

Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc✔️ sehingga bisa diberikan penanganan yang tepat dengan segera.

Selain itu, vitamin B2 juga cukup efektif untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan berikut:

1. Katarak

Orang yang mengonsumsi lebih banyak vitamin B2 sebagai bagian dari pola makan mereka tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena katarak. Selain itu, mengonsumsi suplemen yang mengandung riboflavin plus niasin juga bisa membantu mencegah katarak.

Daripada mengonsumsi suplemen, kamu juga bisa mencegah penyakit mata tersebut dengan 7 Makanan Sehat untuk Cegah Penyakit Katarak.

2. Kelebihan homosistein dalam darah (hiperhomosisteinemia)

Homosistein adalah asam amino alami, yang bila kadarnya tinggi dalam darah, bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis). Mengonsumsi suplemen vitamin B2 selama 12 minggu juga mampu menurunkan kadar homosistein hingga 40 persen pada beberapa orang.

Selain itu, mengonsumsi nutrisi ini bersama dengan asam folat dan piridoksin tampaknya menurunkan kadar homosistein sebesar 26 persen pada orang yang memiliki kadar homosistein tinggi akibat konsumsi obat untuk mencegah kejang.

3. Migrain

Minum suplemen jenis ini dalam dosis tinggi juga bisa mengurangi jumlah serangan sakit kepala migrain, sekitar 2 serangan per bulan. Mengonsumsi nutrisi tersebut yang kamu kombinasikan dengan vitamin dan mineral lainnya tampaknya juga bisa mengurangi rasa sakit yang dialami selama migrain.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Riboflavin

Sebelum mengonsumsi riboflavin, sebaiknya perhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Vitamin B2 umumnya aman untuk dikonsumsi secara oral oleh kebanyakan orang. Namun, vitamin ini bisa menyebabkan warna urine berubah menjadi kuning atau oranye pada beberapa orang.
  • Pengonsumsian vitamin ini juga bisa memicu rasa mual.
  • Jika memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan atau suplemen vitamin, sebaiknya konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsinya.
  • Ibu hamil dan ibu menyusui harus mengonsumsi suplemen ini sesuai dengan anjuran dan dosis yang diberikan oleh dokter.
  • Konsultasikan pada dokter jika kamu sedang mengonsumsi beberapa jenis suplemen atau obat-obatan lainnya.
  • Jika kamu mengidap penyakit hati atau kantong empedu, sebaiknya jangan sembarangan mengonsumsi suplemen ini.

Dosis dan Aturan Pakai Riboflavin

Dosis riboflavin bisa berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tujuan penggunaannya. Jadi, selalu diskusikan dengan dokter untuk mengetahui dosis yang sesuai untuk kondisi kamu.

Secara umum, berikut adalah dosis suplemen vitamin B2 yang dikonsumsi secara oral:

1. Untuk orang dewasa

  • Umum: Angka kecukupan gizi (AKG) riboflavin untuk orang dewasa adalah 1,3 miligram (mg) per hari untuk pria, 1,1 mg per hari untuk wanita, 1,4 mg per hari untuk wanita hamil, dan 1,6 mg per hari untuk wanita menyusui.
  • Mencegah dan mengatasi defisiensi riboflavin: 5-30 miligram setiap hari.
  • Mengatasi katarak: kombinasi riboflavin 3 mg ditambah niasin 40 mg setiap hari selama 5-6 tahun.
  • Mengatasi kadar homosistein yang tinggi dalam darah:  1,6 mg setiap hari selama 12 minggu.
  • Untuk sakit kepala migrain: dosis yang paling umum adalah 400 mg setiap hari selama minimal tiga bulan.

2. Untuk anak-anak

  • Umum: AKG riboflavin adalah 0,3 mg per hari untuk bayi hingga usia 6 bulan, 0,4 mg per hari untuk bayi usia 6-12 bulan, 0,5 mg per hari untuk anak usia 1-3 tahun, 0,6 mg per hari untuk anak usia 4-8 tahun, 0,9 mg per hari untuk anak usia 9-13 tahun, 1,3 mg per hari untuk pria usia 14-18 tahun, dan 1,0 mg per hari untuk wanita usia 14-18.
  • Untuk mencegah dan mengobati defisiensi riboflavin: 2 mg sekali, kemudian 0,5-1,5 mg setiap hari selama 14 hari. Suplemen ini juga bisa anak konsumsi 2-5 mg setiap hari selama 2 bulan.

Angka Kecukupan Gizi Riboflavin

Melansir dari National Institutes of Health, berikut ini angka kecukupan gizi untuk riboflavin yang dianjurkan sesuai dengan usia, yaitu:

  • Baru lahir hingga usia 6 bulan: 0,3 mg.
  • 7-12 bulan: 0,4 mg.
  • 1-3 tahun: 0,5 mg.
  • 4-8 tahun: 0,6 mg.
  • 9-13 tahun: 0.9 mg.
  • Wanita 14-18 tahun: 1,0 mg.
  • Wanita hamil 14-18 tahun: 1,4 mg.
  • Ibu menyusui 14-18 tahun: 1,6 mg.
  • Pria 14-18 tahun: 1,3 mg.
  • Wanita 19-50 tahun: 1,1 mg.
  • Wanita hamil 19-50 tahun: 1,4 mg.
  • Ibu menyusui 19-50 tahun: 1,6 mg.
  • Pria 19-50 tahun: 1,3 mg.
  • Wanita 50 tahun ke atas: 1,1 mg.
  • Pria 50 tahun ke atas: 1,3 mg. 

Cara Penggunaan Riboflavin

Suplemen ini sebaiknya hanya kamu konsumsi ketika tidak bisa mendapatkan cukup asupan nutrisi tersebut dari makanan. Untuk dosis dan penggunaan, selalu ikuti anjuran dokter atau baca aturan pakai yang tertera pada kemasan suplemen. Jangan menambah dosis tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.

Suplemen vitamin B2 biasanya berbentuk tablet, kaplet dan kapsul. Agar bisa tubuh serap tubuh dengan optimal, konsumsilah vitamin tersebut saat sedang makan. Hindari membelah, mengunyah atau menggerus suplemen, karena bisa memengaruhi efektivitasnya.

Bila kamu lupa dan melewatkan satu dosis obat ini, lewati dosis tersebut dan kembali ke jadwal dosis rutin. Jangan menggandakan dosis.

Efek Samping Riboflavin

Bila kamu mengonsumsinya sesuai dosis yang dokter anjurkan, suplemen ini jarang menimbulkan efek samping. Namun, konsumsi vitamin B2 yang tinggi bisa menyebabkan efek samping, seperti:

  • Gatal.
  • Mati rasa.
  • Sensasi terbakar atau menusuk.
  • Urine berwarna kuning atau oranye.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Diare.

Interaksi Riboflavin

Riboflavin bisa menimbulkan sejumlah interaksi bila kamu konsumsi bersamaan dengan obat-obatan berikut:

1. Antibiotik

Riboflavin bisa menurunkan efektivitas antibiotik golongan aminoglikosida dan tetrasiklin bila dikonsumsi secara bersamaan.

2. Obat antikolinergik

Mengonsumsi obat ini dengan vitamin B2 bisa meningkatkan jumlah riboflavin yang terserap dalam tubuh.

3. Antidepresan

Beberapa obat untuk depresi, seperti trisiklik dan phenobarbital, bisa menurunkan jumlah riboflavin dalam tubuh.

Kontraindikasi Riboflavin

Riboflavin tidak dianjurkan untuk seseorang yang punya riwayat alergi terhadap obat ini atau komponen obat ini. Misalnya, riwayat anafilaksis pada penggunaan sebelumnya. Jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum kamu ingin mengonsumsi obat ini.

Referensi:
Mount Sinai. Diakses pada 2023. Vitamin B2 (Riboflavin).
Medline Plus. Diakses pada 2023. Riboflavin.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Riboflavin.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp