Ketahui Perbedaan dari Paronikia Akut dan Kronis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Mei 2019
Ketahui Perbedaan dari Paronikia Akut dan KronisKetahui Perbedaan dari Paronikia Akut dan Kronis

Halodoc, Jakarta - Paronikia adalah infeksi kulit di sekitar kuku setidaknya satu jari tangan atau kaki. Gangguan ini biasanya berkembang di sekitar tepi kuku di bagian bawah atau samping. Infeksi kulit ini dapat menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan ketidaknyamanan di sekitar kuku. Selain itu, abses yang mengandung nanah juga bisa terbentuk.

Terdapat dua jenis paronikia:

  • Paronychia akut: Gangguan pada kuku ini berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari. Infeksi tersebut biasanya tidak menyebar jauh ke jari, dan perawatan yang dilakukan dapat mengurangi gejala relatif cepat.
  • Paronikia kronis: Gangguan pada kuku tersebut terjadi ketika gejala berlangsung setidaknya 6 minggu. Ini berkembang lebih lambat dan bisa menjadi lebih serius. Paronikia kronis sering memengaruhi beberapa digit sekaligus.

Paronikia dapat terjadi pada segala usia dan terbilang mudah untuk diobati. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebar ke seluruh jari tangan atau kaki. Jika ini terjadi, kamu harus segera menemui dokter kamu untuk mengobati gangguan tersebut.

Baca Juga : Jaga Kebersihan Kuku, Ini Bedanya Paronikia Kronis dengan Akut

Perbedaan Paronikia Akut dan Kronis

Walaupun sama-sama menyebabkan kuku mengalami infeksi, terdapat perbedaan jika gangguan tersebut sudah mencapai akut maupun kronis. Berikut adalah beberapa perbedaan yang dapat terjadi pada seseorang yang mengidap paronikia akut atau kronis:

  1. Paronikia Akut

Penyebab paronikia akut yang paling umum adalah trauma langsung atau tidak langsung pada kutikula atau lipatan kuku. Trauma yang relatif kecil sekalipun akibat dari kejadian biasa, seperti pencuci piring, cedera akibat serpihan atau duri, menggigit kuku, menggigit atau mencungkil kuku jari, dan kuku yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan paronikia.

Selain itu, bakteri penyebab yang paling umum adalah Staphylococcus aureus, walaupun Streptococcus pyogenes, Pseudomonas pyocyanea, dan Proteus vulgaris juga dapat menyebabkan paronikia. Paronikia akut juga dapat berkembang sebagai komplikasi dari paronikia kronis.

  1. Paronikia Kronis

Paronikia kronis adalah reaksi inflamasi multifaktorial dari lipatan kuku terhadap iritasi dan alergen. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti mencuci piring, mengisap jari, memotong kutikula secara agresif, dan sering kontak dengan bahan kimia.

Pada paronikia kronis, kutikula terpisah dari lempeng kuku, menyebabkan daerah antara lipatan kuku proksimal dan lempeng kuku rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur patogen. Dalam kasus seperti itu, gangguan tersebut disebabkan oleh Candida albicans atau bakteri yang menyerang lesi.

Baca Juga : Pengobatan untuk Pengidap Diabetes yang Alami Paronikia

Pengobatan Paronikia

Pengobatan yang dilakukan untuk seseorang yang mengidap paronikia akan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan kondisinya yang terjadi termasuk kategori kronis atau akut. Seseorang dengan paronikia akut ringan dapat mencoba merendam jari atau kaki yang terkena dalam air hangat tiga hingga empat kali sehari. Jika gejalanya tidak membaik, segera lakukan perawatan lebih lanjut.

Ketika infeksi bakteri menyebabkan paronikia akut, dokter dapat merekomendasikan antibiotik, seperti dikloksasilin atau klindamisin. Ketika infeksi jamur menyebabkan paronikia kronis, dokter akan meresepkan obat antijamur. Obat-obatan ini topikal dan biasanya termasuk clotrimazole atau ketoconazole.

Paronikia kronis mungkin memerlukan pengobatan berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Penting untuk menjaga tangan tetap kering dan bersih. Jika pekerjaan seseorang mengharuskan tangannya basah atau terkena kuman, orang tersebut harus beristirahat seharian penuh.

Dokter mungkin juga perlu mengeluarkan nanah dari abses di sekitarnya. Untuk melakukan ini, ahli medis akan memberikan bius lokal, kemudian membuka lipatan kuku yang cukup untuk memasukkan kain kasa, yang akan membantu untuk mengeringkan nanah.

Baca Juga : Benarkah Memotong Kutikula Kuku Bisa Sebabkan Paronikia?

Itulah perbedaan paronikia akut dan kronis yang dapat kamu ketahui. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan