Mengapa Alergi Makanan Bisa Terjadi?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Juni 2019
Mengapa Alergi Makanan Bisa Terjadi?Mengapa Alergi Makanan Bisa Terjadi?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah merasakan alergi setelah mengonsumsi suatu makanan? Alergi makanan yang terjadi bisa ditandai dengan gatal-gatal atau sakit perut setelah makan makanan tertentu. Alergi makanan sendiri terjadi akibat dari imun tubuh yang bereaksi pada makanan yang dikonsumsi. Jika sudah terjadi, penyakit ini tidak bisa dibiarkan begitu saja karena berisiko menimbulkan gangguan berat pada sistem pencernaan. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi?

Baca juga: Benarkah Alergi Makanan Bisa Mengintai Seumur Hidup?

Begini Proses Terjadinya Alergi Makanan

Alergi makanan merupakan reaksi alergi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh salah merespon protein yang berasal dari makanan. Tubuh menganggap protein ini adalah suatu ancaman bagi tubuh, sehingga muncul reaksi alergi yang berupa gatal-gatal dan ruam pada kulit.

Gejala yang Muncul pada Pengidap Alergi Makanan

Pada awal gejala, alergi makanan akan menimbulkan respons yang cepat dan akut pada pengidapnya. Gejala yang muncul bisa saja ringan atau berat tergantung pada seberapa sensitif tubuh seseorang merespons protein yang masuk ke dalam tubuh. Nah, gejala yang muncul dapat meliputi:

  • Gejala yang timbul pada kulit, seperti bintik merah yang dapat menyebar dengan cepat, rasa gatal yang hebat, dan munculnya benjolan pada kulit.

  • Gejala yang timbul pada mata, seperti mata merah, terasa gatal, dan pembengkakan pada kelopak berkata.

  • Gejala yang timbul pada sistem saraf, seperti linglung, pusing, cemas berlebihan, mata berkunang, bahkan kehilangan kesadaran.

  • Gejala yang timbul pada sistem pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, nyeri perut, dan diare. Gejala ini timbul karena asupan nutrisi terganggu oleh reaksi makanan yang menimbulkan alergi.

Ketika gejala ringan yang timbul tidak ditangani dengan segera, gejala tahap selanjutnya akan muncul, seperti suara mengi, napas cepat, sakit saat menelan, dan sulit bernapas. Jika hal ini terjadi, syok anafilaktik bisa saja terjadi. Ketika syok anafilaktik terjadi, tidak menutup kemungkinan pengidap kondisi ini akan kehilangan nyawanya.

Baca juga: Inilah 6 Makanan yang Paling Banyak Menyebabkan Alergi

Penyebab Alergi Makanan

Semua makanan yang umum menyebabkan alergi makanan, antara lain udang, kepiting, kacang-kacangan, dan ikan. Pada anak-anak, alergi makanan biasanya dipicu oleh telur, susu, kedelai, dan gandum. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat memengaruhi seseorang mengidap alergi makanan. Beberapa faktor risiko tersebut, antara lain:

  • Kamu mengidap alergi lain. Dengan mengidap alergi lain, maka semakin besar pula peluang kamu untuk mengidap alergi makanan.

  • Kamu memiliki riwayat penyakit asma. Risiko seseorang mengidap alergi makanan lebih tinggi ketika seseorang mengidap penyakit asma, karena kedua hal ini cenderung akan timbul secara bersamaan.

  • Kamu memiliki riwayat penyakit biduran, alergi, eksim, atau asma pada salah satu anggota keluarga.

  • Bayi dan balita memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi makanan, karena sistem penyerapan zat makanan dalam organ pencernaan bayi dan balita masih rendah.

Baca juga: Inilah 5 Makanan yang Paling Sering Sebabkan Alergi pada Anak

Jika kamu menemukan salah satu gejala alergi makanan pada dirimu atau salah satu anggota keluargamu, segera hubungi dokter, ya! Karena gejala ringan yang timbul tidak ditangani dengan segera, bisa menimbulkan syok anafilaktik yang dapat membahayakan nyawa pengidapnya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa berdiskusi langsung dengan membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Yuk,  download aplikasinya segera!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan