Microsleep, Tidur Singkat yang Membahayakan Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 Juli 2023
Microsleep, Tidur Singkat yang Membahayakan KesehatanMicrosleep, Tidur Singkat yang Membahayakan Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Sudah pernah dengar istilah microsleep? Kondisi ini merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa mengantuk, sehingga kamu tertidur secara tiba-tiba namun hanya dalam waktu yang sangat singkat, yakni sekitar satu detik hingga dua menit yang disertai dengan sentakan kepala yang keras. Sentakan kepala secara tiba-tiba ini tanda jika kamu ketiduran.

Durasi microsleep tersebut bisa bertambah lama bila kamu benar-benar memasuki kondisi tidur. Pada umumnya, microsleep sering terjadi bila kamu melakukan pekerjaan yang monoton seperti ketika sedang menatap layar komputer atau smartphone dalam waktu yang lama atau berkendara, apalagi ditambah bila kamu kekurangan waktu tidur.

Bisa jadi saat mengalami microsleep, kamu tidak menyadari jika diri kamu tertidur atau akan memasuki kondisi tidur. Microsleep pun bisa terjadi dengan mata terbuka namun pandangan kosong atau ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu sering serta tidak dapat mengingat hal yang terjadi satu pada beberapa menit sebelumnya. Setelah mengalami microsleep, biasanya kamu sering terbangun dengan perasaan lebih segar dalam waktu yang singkat.


Penyebab Microsleep

Memang tidak semua rasa kantuk membuat kamu mengalami microsleep. Namun, ada empat hal yang diduga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami microsleep:

  1. Gangguan tidur. Otak menjadi kurang konsentrasi pada siang hari bisa disebabkan gangguan tidur yang mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas waktu tidur seperti insomnia dan sleep apnea
  2. Kerja shift malam. Bila kamu sering bekerja shift malam salah satu risikonya, yakni bisa mengurangi waktu tidur karena adanya pergeseran waktu tidur. Microsleep sangat mungkin terjadi saat masa transisi waktu tidur
  3. Memiliki utang tidur. Bila kamu sering tidur malam kurang dari 6 jam bisa menyebabkan kamu memiliki hutang tidur. Banyaknya hutang tidur bisa meningkatkan risiko mengalami microsleep sewaktu-waktu
  4. Pengobatan. Salah satu efek samping dari meminum obat-obatan, yakni mengantuk. Bila kamu juga kurang tidur, maka efek samping tersebut bisa memperparah rasa kantuk

Bahaya Microsleep

Jika dibiarkan, kebiasaan microsleep bisa menimbulkan bahaya bagi keselamatan. Ini karena microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.

Perlu diketahui, dalam keadaan normal, otak bisa menangkap dan memproses berbagai stimulus, tapi bila kamu mengalami kelelahan akan membuat konsentrasi kamu terganggu sehingga otak menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat.

Salah satu penyebab kecelakaan yang paling banyak, yakni akibat dari tertidur saat sedang berkendara. Terjadinya kecelakaan bukan hanya merugikan dari sisi finansial saja, tapi juga menyebabkan kematian banyak orang.


4 Cara Menghindari Microsleeps

Ada empat hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari microsleep, khususnya ketika sedang atau akan berkendara:

  1. Mengonsumsi kopi. Tetapi kamu perlu memberi jarak waktu sebelum mengemudi. Biasanya, kopi memberikan efek 30 menit setelah dikonsumsi.
  2. Tetap beraktivitas. Kamu bisa melakukan aktivitas yang membuat tetap terjaga seperti mengobrol saat berkendara atau bisa juga menggunakan jenis transportasi umum untuk berjalan dan berdiri.
  3. Tidur cukup, yakni 7 - 9 jam agar kamu bisa menjalani aktivitas dengan pikiran dan badan yang segar.
  4. Istirahat jika mengantuk. Bila rasa lelah atau mengantuk selama berkendara, segera berhenti dan gunakan waktu untuk tertidur sejenak. Apalagi jika berkendara jarak jauh, maka kamu disarankan beristirahat setiap 1-2 jam sekali

Jika kamu punya pertanyaan lain seputar microsleep, jangan ragu untuk bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui fitur Contact Doctor via Chat, dan Voice/ Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang juga.

Baca juga:


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan