Turun Berok Boleh Dipijat atau Harus Operasi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Agustus 2018
Turun Berok Boleh Dipijat atau Harus Operasi?Turun Berok Boleh Dipijat atau Harus Operasi?

Halodoc, Jakarta – Turun berok atau dalam istilah medis dikenal sebagai hernia adalah keluarnya organ usus dari tempat seharusnya. Penjelasan sederhananya yaitu usus melorot lewat lubang locus minoris. Jika ada tekanan besar, usus bisa keluar melalui lubang tersebut.

Ada dua penyebab terjadinya turun berok. Pertama, lemahnya dinding penahan usus. Lemahnya dinding penahan ini bisa disebabkan beberapa hal, misalnya karena sudah tua, punya penyakit diabetes (kencing manis) dan penyakit sistemik lainnya.

Kedua, disebabkan karena tekanan besar sehingga usus turun ke bawah. Hal ini banyak dialami oleh pekerja berat yang terbiasa mengangkat barang berat. Karena proses mengangkat ini disertai mengejan, maka kekuatan usus bisa melemah.

Turun berok atau hernia bisa juga terjadi pada orang yang mengalami penyakit batuk kronis, sembelit, kegemukan atau pada wanita hamil. Pada turun berok yang ringan, usus yang turun bisa masuk lagi ke perut jika dalam posisi tidur. Tapi kalau sudah parah, usus tidak akan bisa masuk lagi ke perut. Kalau usus sudah terjepit, usus tidak mendapat suplai darah dan akhirnya membusuk.

Pemeriksaan Hernia

Dr. Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG, dari SamMarie, Family Health Care, Jakarta, menyarankan supaya pengidap hernia segera memeriksakan diri ke dokter kandungan jika merasakan keluhan sakit seperti ditarik-tarik di bawah panggul atau pegal-pegal di bawah perut. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dalam (kamu akan diminta batuk atau mengejan) untuk dapat mengetahui apakah posisi rahimnya turun atau tidak).

Baca juga: Turun Berok (Hernia), Penyakit Apa itu?

Tindakan lain seperti pemeriksaan dengan USG dilakukan untuk memastikan apakah penyebab gejala-gejala tersebut memang hanya kelemahan otot-otot dasar panggul saja, ataukah ada penyebab lain, seperti tumor di dalam rongga panggul. Selama masih dianggap ringan dan tidak mengganggu, penurunan posisi rahim cukup ditangani sebatas observasi dan pemantauan saja. Biasanya operasi dilakukan jika penuruan rahim dianggap mengganggu dan kamu masih diharapkan bereproduksi.

Pembedahan akan dilakukan di perut untuk menarik rahim ke posisi semula di atas vagina dan memperkuat jaringan tempat rahim bergantung. Jika kamu sudah melewati usia reproduktif atau tidak ingin hamil lagi, maka akan dilakukan pengangkatan rahim, disertai pengencangan otot vagina depan dan belakang. Jika turunnya rahim disebabkan adanya tumor, tentu penyebab ini yang akan ditangani terlebih dulu, yaitu dengan mengangkat tumornya. Selain itu akan dilihat pula apakah pengangkatan rahim sekaligus perlu atau tidak dilakukan.

Seandainnya pengidap menolak dioperasi karena merasa keluhan tidak berat, dokter akan memberikan solusi berupa pemasangan semacam cincin di vagina agar rahim tak semakin turun. Tindakan yang sama berlaku bagi pasien usia lanjut dan berisiko terhadap pembiusan. Pengobatan secara oral biasanya tidak ada, kecuali untuk mengurangi gejala rasa sakit di bawah perut atau belakang bawah panggul dengan pemberian obat pengurang rasa nyeri. Namun obat ini tidak akan diberikan dalam jangka panjang untuk menghindari dampak negatif pada fungsi ginjal.

 

Hindari Pengurutan Turun Berok

Menurut Dr. Rino Bonti, kebiasaan pengurutan di bagian perut (yang dipercaya dapat mencegah peranakan turun) belum dapat dibuktikan secara ilmiah di dalam dunia kedokteran. Bonti berpendapat, otot-otot yang lemah tidak akan menjadi kuat lagi dengan pengurutan, kecuali hanya untuk menghilangkan sementara rasa pegal yang timbul.

Dikhawatirkan dari tindakan pengurutan itu adalah trauma atau cedera. Ada baiknya kamu juga melakukan latihan senam kegel (mengencangkan-kendurkan vagina dalam beberapa hitungan) untuk mengencangkan otot-otot dasar panggul. Hal ini diharapkan dapat membantu mencegah terjadinya prolapse uterus atau membuat prolapse uterus yang ringan tidak menjadi semakin parah. Latihan ini memang tidak bisa secara murni mencegah terjadinya turun rahim. Walau bagaimanapun, semakin bertambahnya usia, otot-otot dasar panggul pun akan semakin melemah.

Baca juga: Cari Tahu 4 Gejala Hernia Berdasarkan Jenisnya

Memang penyakit turun berok  cukup berisiko jika tidak mendapat pengawasan dokter sesegera mungkin. Untuk itu jika kamu mengalami atau mengidap turun berok sebaiknya segera melakukan tanya jawab pada dokter di Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter ahli melalui aplikasi yang di download di Google Play atau App Store, setelah itu kamu bisa Chat atau Voice/Video Call dimana saja dan kapan saja.