Vertigo Vs Migrain, Mana yang Lebih Gawat?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   27 Desember 2019
Vertigo Vs Migrain, Mana yang Lebih Gawat?Vertigo Vs Migrain, Mana yang Lebih Gawat?

Halodoc, Jakarta - Sakit kepala adalah kondisi medis yang ada cukup banyak jenisnya. Dua di antaranya yang cukup umum terjadi adalah vertigo dan migrain. Meski gejalanya mirip, salah satu perbedaan pasti antara keduanya adalah vertigo bukanlah nama suatu penyakit, melainkan kumpulan dari beberapa gejala yang terjadi secara tiba-tiba dalam satu waktu. 

Lalu, di antara vertigo dan migrain, manakah yang lebih gawat? Tentu saja dua-duanya tidak bisa dianggap sepele, karena bisa jadi pertanda kondisi medis tertentu, dan jika dibiarkan dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Kedua jenis sakit kepala tersebut sama-sama perlu penanganan medis agar tidak berkelanjutan, dan tentunya sama-sama mengganggu aktivitas harian.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Fakta Seputar Vertigo

Vertigo dan Migrain, Kenali Perbedaan Keduanya

Jika kamu saat ini sedang tersiksa karena vertigo atau migrain, sebaiknya bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, agar bisa mendapat solusi dan pengobatan. Nah, agar kamu bisa lebih memahami vertigo dan migrain, berikut beberapa hal penting yang menjadi perbedaan di antara keduanya:

1. Sensasi yang Terjadi

Meski sama-sama menyerang kepala, sensasi yang terjadi ketika serangan vertigo dan migrain muncul cukup berbeda. Sensasi yang dirasakan pengidap vertigo ketika serangan muncul adalah rasa pusing berputar hebat dan terasa seperti akan jatuh. Nyeri kepala yang ditimbulkan vertigo juga dapat membuat pengidapnya kehilangan keseimbangan, mual, muntah, banyak berkeringat, rasa penuh di telinga, tinnitus (telinga berdenging), dan gerakan mata yang tidak normal (nistagmus).

Sementara itu, pada pengidap migrain, sensasi yang terjadi adalah sakit kepala yang berdenyut kencang atau rasa sakit seperti dihantam benda keras. Serangan nyeri akibat migrain biasanya dapat berulang dan diikuti rasa sakit parah dan kerap membuat pengidapnya tidak berdaya. 

Satu lagi yang khas dari migrain adalah, rasa nyeri sering terjadi di satu sisi kepala. Tak hanya itu, migrain juga bisa didahului dengan munculnya sejumlah gejala lain, seperti mual, muntah, gangguan penglihatan, kesemutan, dan kelemahan tubuh.

Baca juga: Sering Terserang Migrain, Waspadai Gejala Terkena Vertigo

2. Penyebab yang Mendasarinya

Beda sensasi, beda pula penyebab yang mendasari vertigo dan migrain. Penyebab vertigo tergantung dari jenisnya, yang secara garis besar dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vertigo perifer dan central. Pada vertigo sentral, berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebabnya adalah migrain, multiple sclerosis, neuroma akustik, stroke, dan efek samping obat-obatan tertentu, sedangkan pada vertigo perifer, penyebab utamanya adalah gangguan pada telinga bagian dalam, yang memengaruhi keseimbangan tubuh.

Adapun beberapa hal yang dapat memicu terjadinya vertigo perifer adalah:

  • Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).

  • Labirinitis, yaitu peradangan dan infeksi akibat virus atau bakteri yang menyerang area telinga bagian dalam.

  • Vestibular neuritis, yaitu peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung langsung dengan otak.

  • Penyakit Ménière, yaitu penyakit telinga bagian dalam yang langka. Terkadang disertai dengan telinga berdenging, dan hilangnya fungsi pendengaran selama kurun waktu tertentu.

Baca juga: Sakit Kepala Cluster dengan Migrain, Sama atau Tidak?

Sementara itu, penyebab yang mendasari migrain hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, genetik dan lingkungan diduga menjadi faktor yang mendasari kondisi medis ini. Sebab migrain merupakan gangguan neurologis turunan. Selain itu, migrain juga dapat disebabkan oleh ketidaknormalan aktivitas saraf, yang memicu timbulnya sinyal rasa sakit di otak dan kemudian menyebar ke bagian saraf lainnya. Tak hanya itu, migrain juga dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti hormon, psikis, makanan, fisik, dan obat.

3. Aura yang Ditimbulkan

Aura yang ditimbulkan ketika serangan vertigo dan migrain dapat berbeda. Perlu diketahui bahwa aura merupakan sensasi gangguan penglihatan seperti sakit saat melihat cahaya, atau gangguan fungsi sensoris seperti baal atau kesemutan pada kaki, beberapa saat sebelum sakit kepala menyerang. Aura biasanya dialami oleh pengidap migrain, sedangkan pengidap vertigo biasanya tidak mengalami gejala ini.

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Vertigo.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Migraine.