Waspada, Malas Gerak Dapat Sebabkan Patah Tulang Panggul

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   26 Juli 2019
Waspada, Malas Gerak Dapat Sebabkan Patah Tulang PanggulWaspada, Malas Gerak Dapat Sebabkan Patah Tulang Panggul

Halodoc, Jakarta – Malas gerak atau jarang melakukan aktivitas fisik disebut bisa meningkatkan risiko patah tulang panggul. Pada dasarnya, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami patah tulang, mulai dari benturan keras, kecelakaan, terjatuh, hingga riwayat penyakit tulang. Lantas, mengapa malas bergerak bisa dikaitkan dengan kondisi ini?

Malas bergerak bisa menyebabkan tubuh terasa kaku dan pada satu waktu menyebabkan tubuh kehilangan keseimbangan, dan berisiko terjatuh. Mengalami jatuh berulang nyatanya bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya patah tulang panggul. Jatuh berulang adalah kondisi jatuh yang terjadi lebih dari dua kali dalam periode 6 bulan. Jangan anggap sepele saat seseorang terjatuh, terutama jika terjadi pada orang yang sudah lanjut usia. Jatuh berulang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami patah tulang, termasuk patah tulang panggul. 

Baca juga: 5 Jenis Pekerjaan yang Rentan Alami Patah Tulang Belakang

Mengenal Patah Tulang Panggul dan Bahayanya

Sebenarnya, patah tulang panggul adalah kondisi yang cukup jarang terjadi. Meski demikian, tetap ada risiko dan penyakit ini bisa menyerang. Sebagian besar kasus patah tulang panggul terjadi karena adanya cedera dan dapat menyebabkan perdarahan hebat. Saat kondisi ini terjadi, dibutuhkan penanganan darurat atau penanganan medis segera untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Patah tulang panggul paling sering terjadi karena terjatuh. Salah satu posisi jatuh yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini dan harus diwaspadai adalah jatuh duduk. Apalagi kalau kamu jatuh dengan posisi duduk yang menyebabkan benturan keras pada panggul, yaitu area yang berdekatan dengan pembuluh darah utama. Selain jatuh duduk, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami patah tulang panggul, yaitu kecelakaan lalu lintas, cedera akibat jatuh dari ketinggian, ataupun benturan ringan. 

Gejala awal patah tulang panggul biasanya mulai terasa setelah cedera dan menyebabkan rasa sakit, terutama saat mencoba berjalan atau menggerakkan pinggul. Kondisi ini juga bisa menyebabkan memar dan bengkak muncul di area pinggul.

Patah tulang panggung yang parah bisa menimbulkan perdarahan dari anus, saluran kencing, Miss V, perdarahan di bawah permukaan kulit (hematoma), serta pembuluh darah di salah satu atau kedua kaki. Jika itu yang terjadi, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebabnya dan mendapat pertolongan segera. Pemeriksaan setelah jatuh duduk atau duduk dalam posisi lain bertujuan untuk mengetahui adakah dampak dari jatuh agar bisa mendapat pertolongan yang sesuai. Patah tulang akibat jatuh adalah kondisi yang tidak bisa ditangani dengan sembarangan.

Baca juga: Fatal, Ini Komplikasi karena Patah Tulang Panggul

Diagnosis patah tulang panggul dilakukan dengan pemeriksaan fisik, yaitu dengan menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti pinggul, kaki, dan panggul. Pemeriksaan penunjang juga dibutuhkan, misalnya foto rontgen dan CT scan, yang dilakukan untuk membantu dokter mengidentifikasi detail patahan dan keretakan tulang. Bila perlu, dilakukan MRI untuk memastikan diagnosis. Setelah terdiagnosis, penanganan akan disesuaikan dengan jenis cedera dan tingkat keparahannya. 

Mencegah patah tulang dengan meningkatkan konsumsi kalsium dan vitamin D. Sebab, kedua nutrisi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Pastikan untuk mengonsumsi makanan sumber vitamin D secara rutin. 

Baca juga: Pernah Patah Tulang Panggul, Bisakah Ibu Melahirkan Normal?

Atau kamu bisa mengonsumsi suplemen khusus yang mengandung vitamin D sebagai “tabungan” agar tulang kuat. Biar lebih mudah, beli suplemen dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc saja! Dengan layanan antar, pesanan kamu akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan