5 Penyakit Kelamin Berbahaya pada Wanita

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Februari 2020
5 Penyakit Kelamin Berbahaya pada Wanita5 Penyakit Kelamin Berbahaya pada Wanita

Halodoc, Jakarta – Menjaga kebersihan organ intim merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh setiap orang, terutama wanita.  Pasalnya, vagina sangat rentan mengidap penyakit-penyakit berbahaya yang bisa saja membahayakan nyawa pengidapnya. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya jamur, bakteri, dan parasit yang bersarang pada vagina yang kotor. Berikut penyakit kelamin pada wanita yang perlu kamu waspadai:

Baca juga: Ketahui 6 Tanda Keputihan yang Tidak Normal

1. Bartolinitis

Bartolinitis merupakan salah satu penyakit kelamin pada wanita yang menyerang satu kelenjar bartholin pada bagian dasar labia. Kelenjar bartolinitis sendiri merupakan kelenjar yang menghasilkan pelumas saat berhubungan intim. Penyakit ini tidak menular saat berhubungan intim.

2. Klamidia

Klamidia merupakan infeksi bakteri yang sangat sulit terdeteksi di tahap awal kemunculannya. Gejala biasanya baru akan muncul setelah 1-3 minggu terinfeksi bakteri klamidia, yang ditandai oleh cairan atau kotoran yang keluar dari vagina, sakit saat melakukan hubungan intim, sakit saat buang air kecil, serta pendarahan abnormal.

3. Keputihan

Keputihan merupakan cairan putih yang keluar dari dalam vagina yang umum terjadi, serta memiliki tekstur cair dan tidak berbau. Jika keputihan bertekstur kental, berbau busuk, serta berwarna hijau, kuning, atau abu-abu, kamu perlu waspada. Pasalnya, kondisi ini menjadi gejala tahap awal dari kanker serviks. 

Baca juga: Nyeri Haid Bisa Diatasi dengan Pijatan, Benarkah?

Jika kamu menemukan ciri keputihan abnormal, segera periksakan diri di rumah sakit terdekat guna mendeteksi kondisi sesungguhnya yang tengah kamu alami. Jangan menganggap remeh keputihan abnormal, ya! Karena hal tersebut merupakan tahap awal dari penyakit kelamin pada wanita yang membahayakan.

4. Herpes Genitalis

Herpes genitalis merupakan penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II. Pada sebagian kecil pengidap, herpes genital disebabkan oleh virus herpes simplex tipe I.  HSV II umumnya menyerang badan dari area pinggang ke atas hingga mulut), sedangkan HSV I biasanya menyerang dari area pinggang ke bawah.

Gejala yang ditimbulkan, yaitu kulit terasa seperti terbakar, yang kemudian menjadi luka. Pada tahap selanjutnya, pengidap akan mengalami rasa tidak enak badan, sakit kepala, pusing, cepat lelah, demam, dan juga nyeri otot.

5. Kandidiasis

Kandidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur candida. Jamur ini sebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia. Dengan sistem imunitas tubuh yang kuat, tubuh dapat menolak datangnya penyakit ini. Hal ang perlu diketahui adalah, jamur ini tidak hanya menyerang organ kewanitaan saja, tapi juga paru-paru, mulut, kulit, saluran kemih, dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Gejala Kanker Serviks Ini

Jaga Kesehatan Organ Wanita dengan Langkah Ini

Begitu banyaknya jenis penyakit kelamin pada wanita. Sebelum terlambat, hal tersebut harus ditangani dengan cara yang tepat. Beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menjaga agar organ kewanitaan sehat, di antaranya:

  • Mencuci organ intim dengan cara yang benar. Hindari pemakaian sabun, gel, dan antiseptik, karena ini akan mempengaruhi keseimbangan pH dalam vagina dan menyebabkan iritasi.

  • Jalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, berhenti merokok, berhenti konsumsi alkohol, berolahraga secara teratur, serta kelola stres dengan baik.

  • Lakukan hubungan intim yang sehat dengan menggunakan kondom.

  • Jangan gunakan pakaian dalam yang ketat dengan bahan yang tidak menyerap keringat.

Hal terakhir yang dapat kamu untuk mencegah penyakit kelamin pada wanita adalah, jangan mencukur habis rambut kemaluan, karena semua bakteri yang seharusnya tertahan di rambut kemaluan, akan langsung masuk ke dalam vagina. Selain itu, mencukur habis rambut kemaluan akan menyebabkan rambut tumbuh masuk ke dalam dan memicu terjadinya infeksi.

Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases.

Healthline. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Disease (STD) Information for Women.

Medicine Net. Diakses pada 2020. Sexually Transmitted Diseases (STDs) in Women Facts.



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan