5 Bahaya Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2018
5 Bahaya Media Sosial Bagi Kesehatan Mental5 Bahaya Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta – Perkembangan teknologi yang begitu pesat memang membawa perubahan yang amat signifikan bagi kehidupan kita sehari-hari. Semua aktivitas yang kita lakukan menjadi jauh lebih mudah dengan hadirnya teknologi. Bahkan, pertukaran informasi pun semakin cepat dengan adanya media sosial dan laman pencarian berbasis internet.

Memang benar, munculnya media sosial semakin membuatmu mudah menjangkau dan berkomunikasi dengan orang lain—bahkan yang baru pertama kamu kenal atau temui sekali pun. Meski demikian, terlalu sering menghabiskan waktu dengan mengakses laman media sosial ternyata tidak baik untuk kesehatan mental, lho. Berikut ini beberapa dampak media sosial pada mental yang perlu diketahui.

Tak Pernah Puas dan Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Dampak media sosial pada mental yang pertama adalah rasa tak pernah puas. Kemunculan media sosial dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk berbagai tujuan. Beberapa menggunakannya untuk berjualan secara online, beberapa lainnya memanfaatkan laman ini untuk mengunggah atau bercerita tentang kehidupannya. Poin kedua inilah yang sering menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.

Orang cenderung akan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan milik orang lain yang muncul di timeline media sosialnya. Ini bukan hal yang baik, karena kamu justru bisa menjadi rendah diri, tidak optimis, bahkan minder. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Palo Alto bersama dengan Universitas Houston membuktikan bahwa banyak pengguna sosial media yang tidak puas dengan kehidupan yang dijalaninya dan sering membandingkan dengan pengguna lainnya. Tentu saja, hal ini lebih mudah untuk membuat mereka jadi stres dan depresi.

Baca juga: 6 Tips Mencari Pasangan Melalui Internet

Menjadi Kecanduan dengan Media Sosial

Terlalu sering mengakses laman media sosial tentu bisa membuat kamu jadi kecanduan. Mengutip laman Hult International Business School, media sosial memang dibuat dengan desain agar penggunanya kecanduan hingga ingin mengaksesnya lagi dan lagi.

Apalagi, ada banyak media sosial yang bisa kamu akses, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan masih banyak lagi. Biasanya, sekali membuka ponsel, orang akan langsung mengecek satu demi satu akun media sosialnya. Terlebih saat sedang berada di dalam kendaraan umum.

Studi yang pernah dilakukan oleh Universitas Nottingham Trent terhadap karakter psikologis pengguna media sosial menghasilkan satu kesimpulan yang menakjubkan. Para pengguna cenderung tak memerdulikan kehidupan pribadinya, sering lari dari tanggung jawab, dan munculnya mental preokupasi atau sering berimajinasi sendiri.

Bersosial tapi Antisosial

Nah, ini yang perlu diketahui. Sering aktif—bahkan selalu aktif di media sosial tidak menjadi jaminan bahwa seseorang itu juga aktif pada kehidupan nyata. Beberapa orang juga berpendapat bahwa kemunculan media sosial justru mengubah pribadi seseorang menjadi antisosial. Mereka akan asik dengan dunianya sendiri, tidak saling bertegur sapa dengan orang lain yang ditemui. Inilah mengapa meskipun kamu aktif dan gaul di media sosial, bukan berarti kamu akan memiliki karakter yang sama pada kehidupan pribadimu yang sebenarnya.

Baca juga: Generasi Millenial, Waspadai 4 Penyakit yang Mungkin Menyerangmu

Lebih Sering Merasa Sedih Daripada Senang

Dampak media sosial pada mental selanjutnya berkaitan dengan mood dan suasana hati kamu. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Michigan membuktikan bahwa semakin sering kamu bercengkerama di laman media sosial, kamu akan semakin merasa kurang bahagia. Studi ini diperkuat dengan penelitian sejenis yang dilakukan oleh Universitas Pittsburgh yang mengungkapkan bahwa semakin lama seseorang menghabiskan waktunya dengan mengakses media sosial, mereka akan semakin merasa terisolasi dari dunia luar.

Perasaan dan emosi kamu akan lebih didominasi oleh rasa sedih dibandingkan dengan senang. Mengapa? Karena kamu melihat kebahagiaan orang lain, lalu mengatakan pada diri sendiri kalau kamu tidak bahagia. Lambat laun, pikiran ini akan membuat kamu stres.

Rentan Mengalami Insomnia

Para pengguna sosial media—terutama remaja—yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengakses sosial media ternyata memiliki risiko tinggi mengalami insomnia. Tidak mengherankan, karena hampir setiap waktu luang yang kamu miliki kamu gunakan untuk bersosial media. Bahkan, sebelum tidur pun kamu kerap membuka akun sosial mediamu demi mempertahankan eksistensi kamu di dunia maya.

 

Meski tak selamanya negatif, terlalu sering menggunakan sosial media ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh dan mental kamu. Nah, kalau kamu mengalami gejala yang tidak biasa pada tubuh, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter melalui fitur live chat di aplikasi Halodoc. Aplikasi ini juga bisa kamu pakai untuk cek lab dan membeli obat tanpa harus keluar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan