5 Penyebab Bayi Lahir Prematur

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2018
5 Penyebab Bayi Lahir Prematur5 Penyebab Bayi Lahir Prematur

Halodoc, Jakarta – Pada kondisi normal, bayi akan lahir setelah kandungan berusia 40 minggu. Namun pada kondisi tertentu, bayi bisa lahir lebih cepat dari yang seharusnya. Kondisi ini disebut dengan kelahiran prematur, yaitu kelahiran yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

(Baca juga: Yang Harus Diketahui untuk Merawat Bayi Prematur)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. WHO juga menyebutkan bahwa kelahiran prematur diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar Angka Kematian Bayi (AKB). Ini karena bayi prematur belum tumbuh sempurna sehingga berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dan kematian. Lantas, apa saja penyebab lahir prematur? Cari tahu faktanya di sini, yuk.

1. Infeksi

Infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih bisa memicu kelahiran prematur. Para ahli menduga bahwa senyawa yang dihasilkan bakteri dapat melemahkan saluran kemih dan membuat lapisan di sekitar cairan ketuban melemah sehingga menyebabkan ketuban pecah lebih dini. Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan dan pada rahim sehingga memicu kelahiran prematur.

Berikut adalah beberapa infeksi yang dapat menyebabkan kelahiran prematur

  • Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis.
  • Infeksi rahim, termasuk pada cairan ketuban dan Miss V (bacterial vaginosis/BV).
  • Infeksi pada bagian tubuh lain seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, radang usus buntu (apendisitis), dan infeksi saluran kemih (asymptomatic bacteriuria).

2. Komplikasi

Komplikasi penyakit lain saat kehamilan juga dapat memicu kelahiran prematur. Komplikasi penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi pada kehamilan diantaranya adalah diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, pre-eklampsia, plasenta previa (plasenta menempel pada leher rahim atau serviks), dan abruptio plasenta (plasenta memisahkan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir).

(Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Pahami Fakta dan Penyebab Kelahiran Prematur)

3. Kelainan Struktur Rahim atau Leher Rahim

Kelainan ini diantaranya adalah leher rahim pendek (kurang dari 2,5 sentimeter), leher rahim tidak tertutup seperti seharusnya, leher rahim menipis, atau leher rahim membuka dan menutup tanpa disertai kontraksi. Kelainan ini bisa didapat sejak lahir atau akibat melakukan operasi, seperti operasi leher rahim (serviks) atau operasi di rongga perut selama mengandung.

4. Gaya Hidup

Beberapa gaya hidup seperti merokok saat hamil, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, dan kurang mengonsumsi makanan bernutrisi memengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Ini karena kandungan yang terkandung dalam rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat menembus plasenta dan mengganggu fungsi pembuluh darah plasenta yang mensuplai zat nutrisi maupun oksigen bagi janin sehingga meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), hingga keguguran.

5. Faktor Risiko Lain

Terdapat beberapa faktor risiko lain penyebab bayi lahir prematur, seperti :

  • Usia saat hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
  • Memiliki riwayat lahir prematur (faktor genetik).
  • Pernah mengalami aborsi atau keguguran.
  • Hamil dengan bayi kembar dua atau lebih.
  • Memiliki cairan ketuban yang berlebihan.
  • Jarak kehamilan kurang dari enam bulan dari kehamilan sebelumnya.
  • Stres akibat aktivitas fisik yang berat atau tekanan psikis yang tinggi.

Jika ibu memiliki satu atau dua lebih faktor risiko di atas, sebaiknya ibu segera bicara dengan dokter terpercaya. Ibu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor di aplikasi Halodoc untuk bicara pada dokter terpercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan