5 Sebab Perut Tidak Kunjung Rata

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 April 2018
5 Sebab Perut Tidak Kunjung Rata 5 Sebab Perut Tidak Kunjung Rata

Halodoc, Jakarta – Meski seringkali dianggap sepele, bagi sebagian orang, perut buncit bisa mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Itu mengapa banyak orang yang mencari cara untuk meratakan perut buncit. Sayangnya, meratakan perut enggak semudah membalikkan telapak tangan. Ini karena ada beberapa sebab yang membuat kamu kesulitan untuk mengatasi perut buncit. Apa saja sebabnya? Cari tahu di sini, yuk! (Baca juga: Bukan Tanda Makmur, Ini Bahaya Perut Buncit)

1. Banyak Konsumsi Gula

Konsumsi makanan yang mengandung gula memang sah-sah saja. Namun, sebisa mungkin hindari konsumsi gula berlebih. Ini karena di dalam tubuh, gula akan diubah menjadi glukosa dan didorong ke dalam darah untuk disimpan dalam hati atau otot (glikogen). Jika dikonsumsi secara berlebih, gula akan disimpan dalam bentuk lemak di bawah kulit. Hal ini dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation. Studi tersebut menyebutkan bahwa makanan manis seperti gula, kopi, dan smoothies mengandung banyak gula yang bisa menyebabkan perut buncit. Itu mengapa kamu perlu membatasi konsumsi gula harian setidaknya 50 gram atau setara dengan 4 sendok teh.

2. Jarang Minum Air Putih

Selain baik untuk kesehatan, minum air putih juga dapat membantu meratakan perut buncit, lho. Ini karena dibandingkan minuman lainnya, air putih diketahui lebih baik dalam hal membakar lemak. Sebuah studi juga melaporkan bahwa air putih dapat membantu membakar kalori dan menurunkan berat badan lebih banyak pada wanita gemuk. Karena itu, jika kamu ingin meratakan perut, kamu perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh setidaknya dengan minum air putih 8 gelas per hari.

3. Kurang Tidur

Sebuah studi melaporkan bahwa seseorang yang tidur kurang dari 5 jam lebih berisiko memiliki perut buncit dibandingkan yang tidur cukup selama 7 jam. Ini karena saat kurang tidur, tubuh tidak dapat melepaskan hormon kortisol yang berperan dalam pembakaran lemak serta mengganggu produksi hormon leptin yang berperan dalam mengontrol rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, sinyal tubuh akan menjadi kacau karena kurang tidur bisa meningkatkan keinginan untuk makan, sedangkan proses pembakaran lemak tidak berlangsung optimal. Hal ini lah yang memicu penumpukan lemak di bawah kulit dan menyebabkan perut buncit.

4. Malas Olahraga

Olahraga memang membutuhkan komitmen. Tanpa komitmen yang kuat, olahraga yang dilakukan hanya sebatas “formalitas” dan jarang berlangsung lama. Namun, kalau kamu ingin meratakan perut buncit, kamu harus “memaksa” diri kamu untuk olahraga. Ini karena olahraga dapat membantu proses pembakaran lemak di tubuh. Beberapa jenis olahraga yang bisa kamu lakukan adalah jalan kaki, bersepeda, sit up, yoga, atau olahraga ringan lain yang kamu sukai selama 20-30 menit per hari.

5. Stres

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Obesitas telah menemukan adanya hubungan antara stres jangka panjang dengan kegemukan dan perut buncit. Ini karena umumnya, seseorang yang mengalami stres cenderung malas beraktivitas dan makan berlebih. Beberapa makanan yang dikonsumsi saat stres juga biasanya berupa makanan-makanan manis, tinggi kalori, dan lemak. Alhasil, kombinasi antara malas beraktivitas dan makan berlebih bisa memicu kenaikan berat badan dan perut buncit.

Tanpa disadari, perut buncit juga bisa menjadi indikasi penyakit tertentu seperti busung lapar, gangguan hati, gagal ginjal, diabetes, dan kanker. Karena itu, jika perut yang membuncit disertai gejala demam, mual, dan lainnya, kamu perlu segera bicara dengan dokter. Agar tidak repot, kamu bisa memanfaatkan fitur Contact Doctor pada aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play. (Baca juga: Variasi Gerakan Plank untuk Perut Rata)

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan