7 Alasan Makanan Cepat Saji Tidak Baik dan Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Juli 2023
7 Alasan Makanan Cepat Saji Tidak Baik dan Sehat7 Alasan Makanan Cepat Saji Tidak Baik dan Sehat

Halodoc, Jakarta – Tidak bisa dipungkiri jika makanan cepat saji memiliki rasa yang lezat. Sebut saja makanan siap saji seperti kentang goreng, piza, burger, dan lain sebagainya yang mudah dijumpai hampir di setiap restoran, kafe, dan pusat perbelanjaan dan banyak digemari oleh orang dewasa atau anak-anak.

Walaupun memiliki rasa yang lezat, makanan cepat saji ini mengandung kalori yang tinggi dan hanya memiliki sedikit kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh. Bila kamu terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, kamu akan berisiko mengalami penyakit seperti obesitas, diabetes tipe 2, gangguan pencernaan dan pernapasan, kerusakan gigi, dan lainnya.

Orang yang mengidap tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung diharapkan untuk waspada terhadap makanan siap saji tersebut. Selain bahaya penyakit yang disebutkan di atas, berikut alasan makanan cepat saji tidak baik bagi kesehatan.

  1. Gangguan Pencernaan

Alasan makanan cepat saji tidak baik yang pertama adalah bisa mengganggu pencernaan. Apalagi bila kamu terlalu sering mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan tinggi garam seperti makanan siap saji, bisa membuat tubuh kamu menyerap lebih banyak air sehingga bisa membuat perut kamu kembung dan membengkak. Selain itu, makanan cepat saji termasuk makanan yang minim serat. Minimnya serat dalam makanan cepat saji bisa menimbulkan konstipasi atau sulit buang air besar.

  1. Obesitas

Makanan cepat saji biasanya mengandung gula buatan dan garam yang bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas. Selain itu, minyak goreng dan bahan pengawet lainnya yang digunakan untuk mengolah makanan cepat saji bisa membuat tubuh sulit untuk menguraikan lemak yang masuk. Begitu pun juga jumlah kalori yang terkandung dalam makanan cepat saji tergolong banyak.

  1. Gangguan Pernapasan

Bagi orang dewasa, makanan cepat saji bisa menyebabkan obesitas. Salah satu dampak yang disebabkan oleh obesitas adalah napas pendek, mengi, atau sleep apnea. Obesitas juga bisa memengaruhi penyakit asma dan sulit tidur. Penelitian terbaru yang dipublikasikan Jurnal Thorax menambahkan jika anak-anak yang mengonsumsi makanan cepat saji bisa berisiko mengidap asma dan rhinitis.

  1. Pemicu Munculnya Jerawat

Banyak orang percaya beberapa makanan bisa memicu timbulnya jerawat, di antaranya adalah cokelat dan makanan berminyak. Namun, sebenarnya bukan hanya itu saja. Penyebab munculnya jerawat juga bisa disebabkan karena makanan tinggi karbohidrat. Makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi bisa meningkatkan kadar gula darah yang menjadi pemicu jerawat.

  1. Meningkatkan Kadar Insulin

Alasan makanan cepat saji tidak baik juga karena bisa menyebabkan kadar insulin meningkat. Makanan siap saji yang mengandung kalori dan karbohidrat tinggi mampu menaikkan gula darah dalam tubuh kamu. Risiko yang bisa kamu alami bila terlalu sering mengonsumsi makanan ini adalah adanya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

  1. Merusak Gigi

Kerusakan yang terjadi pada gigi bisa juga disebabkan oleh makanan siap saji yang tinggi karbohidrat dan gula, sehingga membuat bakteri yang ada di mulut menghasilkan asam yang mampu menghancurkan enamel (email) gigi dan bisa membuat gigi berlubang. Enamel yang telah hilang tidak bisa diganti, dan kesehatan mulut yang buruk bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

  1. Masalah pada Otak

Kamu pasti sudah tahu jika makanan cepat saji juga memiliki banyak kandungan zat pengawet tambahan. Kandungan zat aditif yang terkandung di dalamnya bisa mengakibatkan masalah memori dan gangguan belajar. Penelitian juga menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi kalori, berkaitan dengan peningkatan risiko terkena demensia

Sebaiknya kamu mengonsumsi makanan sehat. Alangkah lebih baik jika kamu secara rutin melakukan olahraga agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal. Selain itu, untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal perlu juga dibarengi dengan rutin memeriksakan kondisi kesehatan pada dokter. Kamu bisa berdiskusi soal kesehatan bersama dokter yang ada di Halodoc yang telah menjalin kerjasama dengan berbagai dokter ahli dan terpercaya. Di aplikasi kesehatan ini, kamu bisa berbicara dengan dokter melalui layanan Contact Doctor dengan menggunakan pilihan komunikasi chat, voice, atau video call.  

Baca juga: Ini 6 Dampak Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Sementara, bila ingin membeli kebutuhan medis seperti obat atau vitamin bisa menggunakan layanan Pharmacy Delivery yang akan mengantarkan pesananmu ke tempat tujuan dalam waktu tidak lebih dari satu jam. Halodoc juga menyediakan layanan Home Lab Service yang bisa membantu kamu melakukan pemeriksaan darah tanpa antre dan menunggu. Hasil lab bisa dilihat langsung pada aplikasi layanan kesehatan Halodoc. Tak perlu ragu lagi ayo download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.

Baca juga: Tetap Sehat Meski Banyak Makan Manis

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan