7 Cara Cegah Pikun pada Lansia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Maret 2018
7 Cara Cegah Pikun pada Lansia7 Cara Cegah Pikun pada Lansia

Halodoc, Jakarta – Orang yang sudah lanjut usianya dianggap wajar jika sering lupa sesuatu atau pikun. Seiring bertambahnya usia, kemampuan otak seseorang untuk berpikir dan mengingat memang dapat menurun. Tapi, pikun pada lansia sebaiknya jangan dimaklumi, karena kondisi ini masih bisa dicegah dengan beberapa cara.

Walaupun banyak orang lansia yang mengalaminya, tapi demensia atau pikun bukanlah proses yang normal dari penuaan. Pikun merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada sel-sel otak yang membuat kemampuan komunikasi antar sel-sel tersebut terganggu. Ciri-ciri orang yang mengalami pikun adalah berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan memahami sesuatu, serta menurunnya kecerdasan mental.

Jika pikun dimaklumi dan dibiarkan saja, maka kemampuan otak orang tersebut akan semakin melemah dan berisiko mengalami alzheimer, yang ditandai dengan kehilangan memori, kesulitan berpikir dan memecahkan masalah, bahkan kesulitan berbahasa. Selain itu, orangtua yang pikun biasanya juga akan mengalami depresi, sering marah-marah, kesulitan bersosialisasi, bahkan bisa berhalusinasi. Ia pun jadi tidak mampu hidup sendiri dan bergantung pada bantuan orang lain.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 76 persen kasus penurunan kemampuan otak dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Jadi, untuk mencegah pikun, orangtua yang sudah berumur 60 tahun ke atas dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Berikut cara-cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah orang lansia menjadi pikun:

1. Menjaga Kepala dari Benturan

Kondisi tubuh orang yang sudah lanjut usia sangat rentan dan jika terjatuh atau mengalami benturan, bisa mengakibatkan kondisi yang serius bahkan fatal. Karena itu, orang lansia perlu sangat berhati-hati ketika beraktivitas. Saat mengendarai sepeda motor, selalu gunakan helm untuk menjaga kepala dari benturan keras atau cedera otak, yang bisa menyebabkan pikun atau demensia.

2. Membaca dan Menulis

Kedua aktivitas ini efektif untuk melatih dan menstimulasi sel-sel saraf otak. Jadi, orangtua dianjurkan untuk sering-sering membaca koran dan menulis buku harian agar tidak cepat pikun. Jika memang sering lupa, orangtua disarankan untuk mencatat segala hal yang perlu diingat dalam sebuah buku.

3. Bermain Catur

Catur dikenal sebagai olahraga yang baik untuk otak. Dengan bermain catur, orangtua bisa mengasah dan memaksimalkan fungsi otak, sehingga mencegah mereka jadi pikun.

4. Melakukan Permainan Memori

Selain catur, orang lansia juga disarankan untuk sering-sering bermain permainan memori, seperti teka-teki silang, permainan studi kasus, atau permainan optical illusions. Permainan-permainan tersebut membuat mereka berpikir dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah, sehingga dampaknya sangat baik untuk meningkatkan dan menajamkan kemampuan otak.

5. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta mulai menerapkan kebiasaan baik seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, tidur yang cukup, juga merupakan cara yang efektif untuk mencegah pikun. Selain itu, konsumsi lah makanan sehat yang sangat baik untuk kesehatan otak, di antaranya adalah coklat hitam, buah alpukat, bluberry, ikan salmon dan telur.

6. Bersosialisasi

Aktif bersosialisasi juga merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mencegah pikun. Dengan sering berkomunikasi dengan para anggota keluarga, menghadiri undangan pesta dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya, orangtua yang sudah berusia lanjut dapat menjaga dan meningkatkan kemampuan otak, khususnya bagian otak yang mengatur fungsi komunikasi.

7. Aktivitas Spiritual

Aktivitas ibadah dipercaya memiliki peran yang cukup signifikan dalam menjaga dan meningkatkan fokus otak, serta menjaga kesehatan mental. Jadi, orangtua bisa mengisi waktunya dengan ikut terlibat dalam berbagai kegiatan rohani agar kemampuan otaknya tidak menurun. Selain itu, kegiatan berpuasa juga terbukti bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sel-sel otak.

Itulah beberapa aktivitas yang bisa membantu mencegah orangtua lansia dari kondisi demensia atau pikun (Baca juga: 5 Jenis Olahraga yang Cocok untuk Orang Tua). Kalau kamu ingin tahu lebih jauh seputar masalah demensia atau pikun, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan suplemen yang dibutuhkan lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan