Aduh, Waspada Bau di 5 Bagian Tubuh Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Februari 2018
Aduh, Waspada Bau di 5 Bagian Tubuh IniAduh, Waspada Bau di 5 Bagian Tubuh Ini

Halodoc, Jakarta – Tubuh manusia memiliki mekanisme pertahanan sendiri yang terkadang unik. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan bau-bau tertentu sebagai gejala dari satu kondisi. Kamu mungkin pernah menemukan kondisi saat kaki seseorang mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Banyak orang yang percaya bahwa hal itu disebabkan oleh kelalaian diri sendiri, seperti lupa membersihkan kaki atau lupa mengganti kaus kaki.

Hal itu bisa jadi benar, tapi kamu juga perlu waspada bila bau yang dikeluarkan bagian tubuh tidak kunjung hilang. Sebab bisa jadi itu adalah “hasil” pertahanan tubuh dari sesuatu. Biar enggak salah, yuk cari tahu kondisi apa saja yang biasa ditandai dengan bau di bagian tubuh!

  1. Bau Kaki

Bau kaki yang tak kunjung hilang bisa jadi tanda adanya infeksi jamur di sekitar kulit, terutama bagian kaki. Jika bau kaki disebabkan oleh infeksi, maka jangan sampai diabaikan. Karena infek dapat menyebar ke bagian lain dan membuat bau kian tak sedap.

Apalgi kalau bau di kaki disertai dengan kulit kering dan bersisik di sekitar jari kaki, kemerahan, dan lecet. Bisa jadi tanda bakteri dan  jamur sudah bersarang di sana. Pada sebagian kasus, semprotan anti jamur dapat membantu. Namun, jika  tak juga membaik, maka berbicara dengan dokter adalah cara paling baik. Coba pakai aplikasi Halodoc biar lebih mudah  menghubungi dokter!

  1. Bau mulut

Bau mulut ternyata bisa jadi dampak dari sleep apnea, lho. Yaitu, salah satu gangguan yang dapat menyebabkan pernapasan berhenti secara sporadis ketika tidur. Sleep apnea tergolong serius karena bisa membuat otak tidak mendapat oksigen yang cukup.

Sleep apnea bisa membuat seseorang tidur dengan mendengkur berlebihan. Hal ini pun akan membuat kamu bernapas dengan mulut  sepanjang malam. Akhirnya mulut menjadi kering,  berbau tak sedap, dan menjadi “pintu masuk” bakteri di dalam mulut.

Bakteri yang bersarang pun akan menghasilkan gas yang bisa membuat napas berbau seperti telur busuk. Hati-hati dengan bau mulut yang tak kunjung hilang meski telah sikat gigi, bisa jadi itu tanda sleep apnea.

  1.  Feses Berbau

Intolerensi laktosa bisa menjadi satu penyebab feses alias kotoran yang dikeluarkan usus memiliki bau tak sedap. Sebab ada kegagalan usus kecil dalam menghasilkan enzim, laktase. Hal ini menghambat tubuh untuk mencerna gula laktosa yang ada pada produk susu.

Imbasnya usus kecil akan mengarahkan laktosa ke usus besar yang bukan merupakan aliran darah tempat fermentasi berlangsung. Hal ini yang kemudian memicu kembung, gas bau, kotoran cair, dan berbau busuk. Jika mengalami hal ini, segera cek untuk mengetahui apakah kamu memang memiliki intoleransi laktosa.

  1. Napas Berbau “Fruity”

Kondisi ini berhubungan dengan penyakit diabetes. Saat tubuh pengidap diabetes tidak dapat menciptakan energi yang dibutuhkan, akan terjadi proses memecah asam lemak untuk melengkapi. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya keton dalam darah dan aseton (komponen yang sama ditemukan pada penghilang cat kuku), yang menyebabkan bau khas pada napas yang disebut "fruity breath”.

Umumnya kondisi ini lebih banyak ditemukan pada orang yang memiliki diabetes tipe 1, daripada diabetes tipe 2. Gejala ini biasanya juga dibarengi dengan tanda diabetes lain seperti mudah lelah, penglihatan kabur, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.

  1. Pipis Berbau

Pipis alias kencing yang mengeluarkan bau menyengat juga harus diwaspadai. Karena urine yang berbau bisa menjadi tanda Infeksi saluran kencing (ISK). Karena bakteri seperti escherichia coli memasuki saluran kemih dan uretra dan menyebabkan hal tersebut.

Bakteri mungkin akan berkembang biak di kandung kemih hingga menyebabkan infeksi. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, segera minta saran dokter. Lebih mudah bicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat di aplikasi Halodoc. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan