Agar Tak Panik, Ketahui 5 Mitos Kehamilan Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Maret 2018
Agar Tak Panik, Ketahui 5 Mitos Kehamilan IniAgar Tak Panik, Ketahui 5 Mitos Kehamilan Ini

Halodoc, Jakarta - Kehamilan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita. Sayangnya, selain perasaan bahagia, rasa cemas juga ikut menyertai momen kehamilan yang sedang dihadapi.

Selama ini, banyak mitos seputar kehamilan yang beredar dan telanjur dipercaya oleh masyarakat. Misalnya, ada yang bilang jika bentuk perut ibu hamil menentukan jenis kelamin bayi, ibu hamil harus makan dua porsi, berhubungan seksual membahayakan kehamilan, dan mitos lainnya. Karena itu, agar kamu tidak panik, coba intip lima fakta tentang mitos kehamilan berikut ini, yuk!

  1. Porsi Makan 2 Kali Lebih Banyak

Kebutuhan kalori ibu hamil memang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Tapi bukan berarti porsi makan ibu menjadi dua kali lebih banyak. Jika ini dibiasakan, ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan berlebih yang akan memicu masalah kehamilan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan pre-eklampsia. Terkait porsi makan saat hamil, ibu dianjurkan untuk makan dengan menu bergizi lengkap dan seimbang, serta menambah asupan kalori per hari sebanyak 300 kalori saat trimester pertama, 350 kalori saat trimester kedua, dan 450 kalori saat trimester terakhir.

  1. Bentuk Perut Penanda Jenis Kelamin Bayi

Ini tidaklah benar. Karena hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiah yang mendukung anggapan tersebut. Sebuah studi justru menemukan bahwa bentuk perut ibu hamil yang berbeda-beda disebabkan oleh banyak faktor, seperti tinggi badan, elastisitas otot perut, volume air ketuban, posisi janin, usia kehamilan, hingga faktor genetika. Jadi, jika ibu ingin mengetahui jenis kelamin bayi, ibu disarankan untuk melakukan USG. Karena dengan melakukan USG, ibu bisa memprediksi jenis kelamin bayi dan mengetahui kondisi fisik bayi dalam kandungan dengan lebih akurat. (Baca juga : Mitos Soal Perut Ibu Saat Hamil)

  1. Konsumsi Nanas Pasti Bikin Keguguran

Terkait ini, ada banyak pro kontra yang muncul. Karena selain memiliki efek samping, konsumsi nanas saat hamil juga ada manfaatnya. Ini karena nanas kaya akan nutrisi yang dapat menyuplai produksi kolagen sehingga dapat membantu pertumbuhan kulit, tulang, tulang rawan, dan tendon bayi. Konsumsi nanas dalam batas wajar juga dapat melancarkan pencernaan, mengurangi bengkak dan memar, serta mengurangi nyeri pada penyakit tulang osteoporosis. Tapi jika dikonsumsi berlebihan, kandungan bromelain dalam nanas bisa menyebabkan perut mulas, refluks asam lambung, diare, memicu kontraksi, hingga keguguran. Jadi sebelum mengonsumsi nanas saat hamil, ada baiknya ibu bicara dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah kondisi ibu aman untuk mengonsumsinya. Karena jika ibu pernah memiliki riwayat alergi, ibu tidak disarankan untuk mengonsumsi nanas saat hamil.

  1. Berhubungan Intim saat Hamil Berbahaya

Tidak sepenuhnya benar. Karena selama kehamilan ibu normal dan tidak mengalami masalah apapun, ibu tetap bisa melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Ini karena saat hamil, bayi terlindungi cairan ketuban rahim yang kuat, sehingga berhubungan seksual tidak akan membahayakannya. Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ibu ingin melakukan hubungan intim saat hamil, yaitu:

  • Hubungan seksual perlu dibatasi jika ibu mengandung bayi kembar.
  • Hindari hubungan intim saat leher rahim mulai terbuka lebih cepat.
  • Hindari hubungan intim saat ketuban pecah karena dapat meningkatkan risiko infeksi.
  • Hindari hubungan intim jika ibu pernah mengalami persalinan prematur dan perdarahan berat di masa kehamilan.
  • Tunda hubungan intim jika ibu mengalami plasenta previa, yaitu perlekatan plasenta yang berpotensi menutupi jalan lahir. Kondisi ini berisiko menyebabkan perdarahan.
  1. Ibu Hamil Tidak Boleh Naik Pesawat

Katanya, radiasi dari ketinggian dan mesin pemindai tubuh di bandara bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Faktanya, radiasi dari ketinggian dan mesin pemindai tubuh terbilang kecil dan tidak cukup untuk menembus masuk ke dalam tubuh. Jadi, ibu tidak perlu khawatir karena kedua hal tersebut tidak akan mengganggu bayi yang ada di dalam kandungan. Namun, ibu tetap disarankan untuk bicara dengan dokter sebelum melakukan perjalanan jauh. Ini dilakukan untuk memastikan jika kondisi ibu dan bayi di dalam kandungan aman.

Lima mitos kehamilan di atas hanya sebagian kecil dari banyaknya mitos yang beredar. Karena itu, jika kamu ragu dengan informasi kehamilan yang kamu dapat, ada baiknya kamu menanyakannya langsung ke dokter yang terpercaya di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui Chat, Voice Call, atau Video Call. Jadi, agar kamu tidak panik, ayo download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan