Alasan Masyarakat Tak Perlu Panik dalam Menghadapi Omicron

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Desember 2021

“Kini semua negara sedang bersiap dalam menghadapi Omicron. Namun, masyarakat diminta untuk tidak panik terlebih dahulu. Masyarakat dan pemerintah diminta untuk belajar dari pengalaman sebelumnya dalam menghadapi lonjakan kasus. Selain itu, diyakini vaksin yang ada sekarang bisa memberikan perlindungan dari Omicron.”

Alasan Masyarakat Tak Perlu Panik dalam Menghadapi OmicronAlasan Masyarakat Tak Perlu Panik dalam Menghadapi Omicron

“Kini semua negara sedang bersiap dalam menghadapi Omicron. Namun, masyarakat diminta untuk tidak panik terlebih dahulu. Masyarakat dan pemerintah diminta untuk belajar dari pengalaman sebelumnya dalam menghadapi lonjakan kasus. Selain itu, diyakini vaksin yang ada sekarang bisa memberikan perlindungan dari Omicron.” 

Halodoc, Jakarta – Varian terbaru dari virus corona yang disebut sebagai Omicron memang sudah menyebar ke beberapa negara. Namun, beberapa pejabat kesehatan mengingatkan agar masyarakat tidak langsung panik dalam menghadapi Omicron. 

Para ilmuwan juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah varian Omicron ini bisa menyebabkan penyakit yang lebih atau kurang parah, meskipun bukti awal menunjukkan lebih baik dalam menghindari sistem imun tubuh daripada jenis sebelumnya. Satu yang perlu diingat adalah, penularan dari Omicron pasti akan terjadi. Namun, manusia tidak lagi perlu melakukan hal seperti pada awal tahun 2020. Sebab ada harapan bahwa vaksin yang ada saat ini bisa menawarkan perlindungan terhadap penyakit parah akibat Omicron.

Ini yang Perlu Dilakukan dalam Menghadapi Omicron

Setelah semua negara rata-rata telah menghadapi dua gelombang akibat varian awal SARS-CoV-2 dan varian Delta, maka semua itu sudah mengajarkan banyak hal kepada masyarakat. Masyarakat seharusnya sudah tahu apa yang harus mereka perbuat dalam menghadapi Omicron. Mereka harus kembali menerapkan prinsip kehati-hatian.

Orang-orang tidak boleh panik atas varian Omicron, dan mereka sebenarnya masih diperbolehkan berkumpul dengan keluarga dan kerabat selama Natal dan tahun baru, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat juga harus turut serta untuk terus melakukan vaksinasi, tetap menggunakan masker di tempat umum, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan pribadi.

Selain dari masyarakat, pemerintah juga diharapkan terus siaga dalam menghadapi Omicron, Jika kasus terdeteksi, maka gugus tugas perlu fokus pada pelacakan kontak untuk mencoba memperlambat penularan. Pembatasan sosial juga mungkin perlu diperketat nantinya guna menekan penularan kasus agar jangan sampai nanti rumah sakit kewalahan lagi dalam menangani lonjakan kasus.

Cara Mencegah Infeksi Omicron Menurut WHO

Mengutip langsung dari laman resmi WHO, ada beberapa langkah yang paling efektif untuk yang dapat dilakukan setiap orang untuk mengurangi infeksi dan mencegah COVID-19, termasuk varian Omicron, antara lain:

  • Jaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain.
  • Pakai masker dengan benar.
  • Buka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan.
  • Hindari ruangan yang ramai dan berventilasi buruk.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Terapkan etika bersin dan batuk.
  • Segera dapatkan vaksin COVID-19 hingga dosis penuh.

Selain itu, karena Omicron dimasukkan dalam kategori Variant of Concern, ada beberapa tindakan lain yang direkomendasikan oleh WHO untuk dilakukan negara-negara, misalnya:

  • Lakukan peningkatan pengawasan dan pengusutan kasus. 
  • Membagikan urutan genom pada database yang tersedia untuk umum.
  • Segera laporkan kasus atau klaster awal ke WHO.
  • Lakukan penyelidikan lapangan. 
  • Lakukan penyelidikan penilaian laboratorium untuk lebih memahami karakter Omicron. 

Otoritas di masing-masing negara juga harus terus menerapkan protokol kesehatan guna menekan kasus dalam menghadapi Omicron. Beberapa fasilitas kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus juga perlu disiapkan. 

Selain itu, penting juga untuk mengatasi ketidakadilan dalam akses ke vaksin COVID-19. Tiap negara juga perlu memastikan setiap kelompok rentan mendapatkan vaksin hingga dosis penuh, selain akses yang adil untuk pengobatan.

Namun, jika suatu hari kamu atau orang terdekat mengalami gejala seperti COVID-19 setelah mereka bepergian, sebaiknya tanyakan pada dokter di Halodoc terlebih dahulu. Dokter mungkin punya saran khusus yang perlu kamu lakukan dalam menghadapi dugaan kasus COVID-19. Tunggu apa lagi, segera ambil smartphone-mu dan download aplikasi Halodoc untuk layanan kesehatan yang lebih praktis!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
BBC. Diakses pada 2021. Suffolk: Do Not Panic Over Omicron, Says Health Official.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Omicron Variant: What You Need to Know.
National Public Radio. Diakses pada 2021. With Omicron Looming Over the Holidays, Here’s How to Stay Safe.
World Health Organization. Diakses pada 2021. What You Need to Know About the New Omicron COVID-19 Variant.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan