Advertisement

Alergi Susu Sapi pada Bayi, Ini Cara Penuhi Nutrisi Tubuhnya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   24 Juni 2025

Bayi dengan alergi susu sapi membutuhkan asupan nutrisi yang tepat agar tumbuh optimal.

Alergi Susu Sapi pada Bayi, Ini Cara Penuhi Nutrisi TubuhnyaAlergi Susu Sapi pada Bayi, Ini Cara Penuhi Nutrisi Tubuhnya

DAFTAR ISI


Bayi yang mengalami alergi susu sapi (ASS) sering kali menghadapi tantangan gizi yang cukup serius. 

Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, baik dalam jangka pendek maupun panjang. 

Penting bagi ibu untuk memahami cara memberikan asupan nutrisi yang optimal guna mendukung kejar tumbuh pada bayi dengan kondisi ini.

Dampak Alergi Susu Sapi terhadap Pertumbuhan Bayi

Sebelum membahas solusi nutrisinya, ibu perlu mengetahui dampak yang muncul jika bayi dengan ASS tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

1. Risiko Gagal Tumbuh

Alergi susu sapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti muntah, diare kronis, atau konstipasi yang berkepanjangan.

Gangguan ini menghambat penyerapan nutrisi penting. Nah, jika berlangsung lama, bisa menyebabkan failure to thrive atau gagal tumbuh.

2. Keterlambatan Perkembangan

Asupan nutrisi yang tidak optimal berisiko menurunkan fungsi kognitif, motorik, dan imunitas bayi.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengganggu perkembangan otak dan kecerdasan Si Kecil.

Pahami lebih dalam informasi tentang Pertumbuhan Balita – Tumbuh Kembang dan Pola Asuhnya berikut ini agar ibu bisa memantaunya setiap bulan.

3. Gangguan Imun dan Infeksi Berulang

Kekurangan protein, zat besi, atau vitamin penting lainnya karena alergi susu dapat melemahkan daya tahan tubuh bayi, sehingga membuatnya lebih rentan terkena infeksi.

Nutrisi Tepat untuk Bayi dengan Alergi Susu Sapi

Untuk mencegah dampak negatif tersebut, berikut panduan asupan nutrisi yang bisa ibu berikan pada bayi dengan ASS:

1. Gunakan Formula yang Tepat Sesuai Rekomendasi Medis

Menurut panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), European Society for Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN), serta American Academy of Pediatrics (AAP), bayi dengan alergi susu sapi tidak disarankan mengonsumsi formula dengan protein terhidrolisa parsial (PHF).

Sebab, PHF masih mengandung fragmen protein yang dapat memicu reaksi alergi.

Sebagai gantinya, dokter biasanya merekomendasikan:

  • Formula protein terhidrolisa ekstensif (EHF)
    Formula ini telah melalui proses pemecahan protein secara intensif sehingga lebih aman bagi bayi dengan ASS. Digunakan untuk kasus alergi ringan hingga sedang.
  • Formula berbasis asam amino (AAF)
    Digunakan untuk bayi dengan ASS berat atau yang tidak membaik dengan EHF. AAF tidak mengandung protein utuh maupun fragmen protein, sehingga lebih minim risiko alergi.

2. Pastikan Asupan Kalori dan Mikronutrien Tercukupi

Selain pemilihan susu formula, ibu juga perlu memperhatikan total asupan kalori dan zat gizi mikro seperti:

  • Protein: Sangat penting untuk pertumbuhan otot dan jaringan.
  • Kalsium & Vitamin D: Untuk tulang yang kuat dan tumbuh optimal, apalagi karena susu sapi biasanya jadi sumber utama nutrisi ini.
  • Zat besi dan zinc: Mendukung imunitas dan perkembangan otak.

Jika ibu mulai memberikan MPASI, pastikan menu harian Si Kecil mengandung bahan non-alergen yang tinggi gizi seperti daging, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.

Berikut informasi lengkap tentang MPASI – Jenis, Tips, dan Hal yang Perlu Diperhatikan oleh ibu.

3. Lakukan Pemantauan Pertumbuhan Secara Rutin

Ibu sebaiknya rutin memantau berat badan dan panjang badan bayi tiap bulan, terutama jika sedang menjalani eliminasi susu sapi.

Jika dirasa pertumbuhannya melambat, segera konsultasikan kembali dengan dokter anak atau dokter gizi untuk evaluasi kebutuhan nutrisinya.

Apabila butuh saran cepat, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa ibu hubungi.

Kejar Pertumbuhan Si Kecil, Jangan Tunggu Terlambat

Pada bayi dengan alergi susu sapi, perlu ada strategi khusus dalam memberikan nutrisi untuk mengejar pertumbuhan yang mungkin sempat terhambat.

Istilah “kejar tumbuh” mengacu pada upaya untuk memperbaiki defisit pertumbuhan akibat gangguan gizi atau penyakit sebelumnya.

Langkah ini penting karena masa emas pertumbuhan bayi hanya terjadi sekali.

Jika dibiarkan, gangguan pertumbuhan dapat berdampak jangka panjang, termasuk berisiko tinggi mengalami stunting.

Lantas, apa yang bisa dilakukan? Berikut beberapa hal yang perlu ibu perhatikan:

  • Diskusikan pilihan formula terbaik dengan dokter.
  • Hindari mencoba-coba formula tanpa anjuran medis.
  • Catat dan pantau tanda-tanda alergi serta kemajuan pertumbuhan setiap bulan.
  • Dukung dengan MPASI tinggi nutrisi dan bebas alergen saat usia bayi sudah siap.

Jadi, sudah paham kan betapa pentingnya mengejar pertumbuhan anak dengan asupan nutrisi yang tepat? Terutama bila  memiliki kondisi seperti ASS. 

Jika punya pertanyaan lebih lanjut mengenai hal ini, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc.

Mereka bisa memberikan informasi dan saran yang tepat. Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam.

Jadi, ibu bisa menghubunginya kapan pun dan di mana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Could My Infant Have Cows’ Milk Allergy? https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-cow-milk-allergy 
MedlinePlus. Diakses pada 2025. Protein in diet. https://medlineplus.gov/ency/article/002467.htm 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Milk Allergy. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11315-milk-allergy 
Nutrition Research Review. Diakses pada 2025. Malnutrition in early life and its neurodevelopmental and cognitive consequences: a scoping review. https://www.cambridge.org/core/journals/nutrition-research-reviews/article/malnutrition-in-early-life-and-its-neurodevelopmental-and-cognitive-consequences-a-scoping-review/57F33A5A3D6858863EAE4ADBA6AAA54B
Nutrients. Diakses pada 2025. A Review of Micronutrients and the Immune System–Working in Harmony to Reduce the Risk of Infection. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7019735/ 
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2025. Think your baby is allergic to cow’s milk? https://www.health.harvard.edu/blog/think-your-baby-is-allergic-to-cows-milk-2020050519739 
Kids Health. Diakses pada 2025. Milk Allergy in Infants. https://kidshealth.org/en/parents/milk-allergy.html 
The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Diakses pada 2025. Milk allergy is associated with decreased growth in U.S. children. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4362703/ 
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2025. A follow-up study of nutrient intake, nutritional status, and growth in infants with cow milk allergy fed either a soy formula or an extensively hydrolyzed whey formula. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002916523295210 
American Academy of Pediatrics. Diakses pada 2025. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Starting-Solid-Foods.aspx