Aneh Tapi Nyata, Pogonophobia Rasa Takut Terhadap Jenggot

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Juli 2018
Aneh Tapi Nyata, Pogonophobia Rasa Takut Terhadap JenggotAneh Tapi Nyata, Pogonophobia Rasa Takut Terhadap Jenggot

Halodoc, Jakarta – Fobia adalah rasa takut yang berlebihan pada satu fenomena atau hal tertentu. Biasanya, phobia terjadi karena satu hal yang pernah terjadi di masa lalu dan meninggalkan trauma. Secara ilmiah, fobia dikenal sebagai gangguan kecemasan.

Pada dasarnya, memiliki rasa takut adalah hal yang wajar. Namun jika sampai berlebihan, tentu hal tersebut dapat mendatangkan hal yang kurang baik bagi kehidupan sosial. Pasalnya, fobia yang tidak ditangani dengan baik bisa saja menghambat aktivitas yang dilakukan.

Ada beberapa jenis fobia yang cukup sering terjadi. Seperti fobia ketinggian, fobia pada gelap, hingga fobia terhadap hewan tertentu. namun ternyata, masih ada sejumlah fobia lain yang ada. Hal itu seringnya tidak disadari karena dianggap sebagai hal yang “konyol” bahkan berlebihan. Tak dapat dimungkiri, masih banyak jenis fobia lain yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Meski aneh dan dapat membuat dahi mengerut karena heran, nyatanya hal itu ada.

Salah satu jenis fobia yang “aneh” adalah pogonophobia. Yaitu jenis rasa takut yang berlebihan terhadap lelaki berjenggot, atau rasa takut terhadap jenggot pada laki-laki. Fobia pada jenggot ini sudah mulai dikenal secara luas sejak tahun 1850-an.

Baca juga: Alasan Mengapa Wanita Tertarik dengan Pria Berjenggot

Fobia pada janggut bisa menimbulkan perasaan takut yang berlebihan karena ada sebagian janggut yang terlihat lebih mengerikan daripada yang lain. Gejala yang sering muncul sebagai tanda pogonophobia adalah mual, berkeringat, dan napas yang memburu.

Fakta Jenggot Laki-Laki

Bagi sebagian besar laki-laki, memelihara jenggot dan kumis bisa jadi adalah hal yang menyenangkan. Namun ternyata, ada fakta yang cukup mengejutkan di balik bulu halus yang tumbuh pada area wajah tersebut. Jenggot pada wajah laki-laki disebut lebih kotor daripada toilet. Kok bisa?

Hal itu diungkapkan oleh pakar mikrobiologi. Jenggot disebut lebih kotor daripada toilet karena bakteri yang hidup di antara bulu-bulu tersebut. Apalagi jika seorang pria tidak bisa menjaga kebersihan. Bakteri yang menumpuk di antara jenggot tersebut bisa memicu hal-hal yang mungkin bisa memicu masalah bagi kesehatan secara keseluruhan.

Baca juga: Katanya, Pria Berambut Pendek Lebih Awet Muda, Benarkah?

Selain tidak menjaga kebersihan, salah satu kebiasaan yang bisa membuat jenggot “berbahaya” adalah kebiasaan memelintirnya seperti pria jaman dulu. Apalagi jika setelah itu kamu menyeka dan memegangi bagian wajah dan jarang mencuci tangan.

Tips Merawat dan Menjaga Kebersihan Jenggot

Sebenarnya sah-sah saja bagi pria untuk menumbuhkan bulu jenggot. Namun sangat penting untuk menjaga kebersihannya. Nah agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, intip tips untuk merawat dan menjaga kebersihan jenggot berikut, yuk!

 

  • Rutin Bercukur

 

Selain agar lebih terlihat rapi, mencukur janggut juga bisa mencegah terjadinya penumpukan bakteri di bagian wajah. Buatlah jadwal untuk mencukur dan pastikan untuk selalu menggunakan alat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

  1. Bersihkan Jenggot

Rutin membersihkan jenggot adalah salah satu cara untuk menjaga dan merawatnya. Hal ini juga dapat membantu mengurangi rasa kasar pada bagian wajah yang baru saja dicukur. Cucilah wajah dengan produk pembersih untuk menyingkirkan sel kulit lama dan membuat rambut di bagian wajah kembali membaik.

Baca juga: Alasan Pria Juga Butuh Perawatan Wajah

 

  • Jangan Lupa Disisir

 

Agar jenggot tidak terlihat mengganggu, rapikanlah dengan cara disisir. Selain itu, bagian brewok juga akan terlihat lebih halus sehingga baik untuk menunjang penampilan.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan