Apa yang Harus Dilakukan saat Prestasi Anak Menurun di Sekolah?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Desember 2020
Apa yang Harus Dilakukan saat Prestasi Anak Menurun di Sekolah?Apa yang Harus Dilakukan saat Prestasi Anak Menurun di Sekolah?

Halodoc, Jakarta - Berubahnya performa akademis anak, seperti prestasi menurun, adalah sesuatu yang wajar dalam proses pertumbuhannya. Penyebabnya bisa ditinjau dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal di antaranya adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri anak, seperti kurang istirahat, tidak cukup tidur, atau sedang sakit. 

Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh orangtua? Perlu adanya kolaborasi antara orangtua dan guru di sekolah untuk meningkatkan akademis anak. Keterlibatan orangtua dan sekolah mempengaruhi prestasi dan perkembangan akademis anak. Untuk melakukannya, inilah langkah yang bisa dilakukan:

Baca juga: Pentingkah Menekankan Anak untuk Berprestasi Sejak Usia Dini?

1.Cari Tahu Apakah Anak Memiliki Masalah di Sekolah

Perlu orangtua ketahui, bahwa terkadang nilai atau prestasi anak di sekolah menurun karena adanya suatu masalah yang mengganggu pikiran anak. Cobalah mencari tahu, apakah anak sedang menghadapi intimidasi dan bullying di sekolah, atau masalah lainnya seperti pubertas. 

Jika suatu masalah terselesaikan, kemungkinan besar prestasi anak akan kembali meningkat. Ayah dan ibu bisa memulainya dengan berdiskusi dengan anak dari hati ke hati. Ingatlah untuk membicarakannya dengan nada suara yang lembut dan tenang. Cari waktu terbaik saat suasana hati Si Kecil sedang baik. 

2.Diskusikan pada Guru di Sekolah

Sesekali, ayah dan ibu perlu menemui guru di sekolah untuk mendiskusikan akademis dan karakter anak di sekolah. Mintalah saran dari guru, kegiatan apa yang harus orangtua dan anak lakukan di rumah untuk mempersiapkan ujian dan meningkatkan pemahaman anak mengenai materi pelajaran. Orangtua dan guru harus bekerja sama sebagai bentuk dukungan perkembangan akademis dan prestasi anak.

3.Beri Anak Dukungan

Tetap berikan dukungan pada Si Kecil meski prestasinya sedang menurun. Kemudian, pujilah anak untuk hal-hal yang ia lakukan dengan baik atau pada bidang yang performanya bagus. Apabila anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, maka ia akan melakukan yang terbaik. Perlu diketahui, anak yang yang takut gagal cenderung merasa cemas saat menjalani pelajaran di sekolah dan mudah membuat kesalahan. 

Baca juga: 3 Cara agar Anak Terhindar dari Night Terror

4.Buat Suasana Belajar Menyenangkan di Rumah

Beberapa anak tidak menyukai PR (pekerjaan rumah) atau tugas sekolah. Namun, membantu dan mendampingi anak untuk menyelesaikan tugasnya penting dilakukan. Supaya anak bersemangat, cobalah untuk membuat tugas sekolah lebih menyenangkan. Misalnya, menyediakan makanan camilan saat ia belajar, menemani anak saat mengerjakan tugas, atau mengizinkan anak mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik favoritnya.

Ayah dan ibu juga bisa melakukan suatu kegiatan bersama dengan anak saat tugas sekolahnya selesai. Berjalan-jalan, makan malam bersama, memasak makanan kesukaan bersama bisa menjadi pilihan kegiatan yang dilakukan. Memberikan hadiah saat anak mampu menyelesaikan tugasnya juga membantu anak agar lebih fokus selama mengerjakannya. 

5.Berdiskusi dengan Dokter Anak

Terkadang orangtua juga perlu berdiskusi dengan dokter spesialis anak atau psikolog anak mengenai masalah di sekolah. Karena kurangnya peningkatan akademis anak kemungkinan merupakan gejala dari masalah yang lebih kompleks. Misalnya, kombinasi masalah perilaku, psikologis, dan kesulitan belajar, juga berperan dalam penurunan prestasi anak. 

Baca juga: Usia yang Tepat untuk Mulai Pendidikan Seks pada Anak

6.Pastikan Anak Sehat dan Istirahat Cukup

Tubuh anak yang sehat akan menghasilkan pikiran yang sehat dan aktif. Agar kesehatan anak selalu terjaga, berikan makanan bergizi dan terapkan pola makan seimbang. Anak juga harus mendapatkan cukup istirahat di hari-hari sekolah, terutama di masa ujian. Jika anak kelelahan, maka kemungkinan ia kurang mampu memperhatikan pelajaran di kelas atau tidak fokus saat mengerjakan ujian sekolah. 

Itulah setidaknya yang dapat ayah dan ibu lakukan untuk meningkatkan kembali prestasi anak di sekolah. Bila perlu orangtua berdiskusi dengan dokter anak atau psikolog anak melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran yang lebih banyak lagi. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

CDC. Diakses pada 2020. Healthy Kids. Successful Students. Stronger Communities
NCBI. Diakses pada 2020. Parent Involvement and Children's Academic and Social Development in Elementary School
Healthy Children. Diakses pada 2020. What to Do If Your Child is Falling Behind in School

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan