Apakah Kurang Tidur Berkaitan dengan Berat Badan? Ini Jawabannya!

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Februari 2018
Apakah Kurang Tidur Berkaitan dengan Berat Badan? Ini Jawabannya!Apakah Kurang Tidur Berkaitan dengan Berat Badan? Ini Jawabannya!

Halodoc, Jakarta — Banyak orang masih menyepelekan pentingnya tidur yang cukup, padahal akibat kurang tidur bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang. Penelitian telah mengungkapkan bagaimana kurang tidur memicu munculnya penyakit kronis dan para ilmuwan mulai menemukan alasannya. Kini tidur juga disebut sebagai salah satu faktor yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas, di samping kurangnya olahraga dan kebanyakan makan. Yuk, cari tahu apakah kurang tidur berkaitan dengan berat badan kamu atau tidak.

Kita bisa merasakan bagaimana tidur memengaruhi aktivitas kita setiap harinya. Ketika kita kurang tidur di malam hari, biasanya kita akan merasa kelelahan di hari berikutnya, bad mood, dan kesulitan dalam konsentrasi. Seringkali seseorang tidak menyadari bahwa dampak jangka panjang dari kurang tidur akan berhubungan dengan kesehatan.

Beberapa studi telah dilakukan untuk mengungkap kaitan tidur dan naiknya berat badan. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang terbiasa tidur kurang dari enam jam setiap malamnya cenderung memiliki angka body mass index (BMI) yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata.

Mengapa hal ini bisa terjadi?. Hormon-hormon yang berfungsi untuk mengontrol nafsu makan, metabolisme dan glukosa melakukan tugasnya saat kita sedang tertidur.

Serta, kurang tidur mengganggu keseimbangan produksi hormon-hormon tersebut dan menyebabkan bertambahnya cortisol, yang juga sering disebut hormon stres.  Kurang tidur juga memicu pelepasan hormon yang mengontrol pencernaan glukosa dan penyimpanan lemak (insulin) setelah makan. Tingginya insulin sering dikaitkan dengan naiknya berat badan, yang juga merupakan faktor risiko penyakit diabetes. Cek lab kadar diabetesmu sebelum terlambat, di Halodoc, ya!.

Akibat kurang tidur lainnya yaitu bisa menambah jumlah ghrelin - senyawa yang menstimulasi rasa lapar dan mengurangi jumlah leptin. Hal tersebut tentulah berimbas pada peningkatan keinginan untuk mengonsumsi makanan atau manisan.

Selain bisa melakukan cek laboratorium, kamu juga bisa menghubungi dokter favoritmu melalui voice/video call & chat, dan membeli obat dan vitamin di Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ayo, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan