2 Bentuk Malnutrisi yang Dapat Terjadi pada Anak
“Malnutrisi merupakan salah satu kondisi yang rentan terjadi pada anak-anak. Masalah ini perlu mendapatkan penanganan segera, sebab jika dibiarkan bisa jadi membahayakan nyawa pengidapnya.”

Halodoc, Jakarta – Nutrisi adalah salah satu hal yang perlu dicukupi oleh setiap anak, agar dapat tumbuh dengan normal. Saat seorang anak tidak menerima nutrisi yang cukup, bisa jadi tubuhnya mengalami kondisi malnutrisi.
Sebenarnya malnutrisi tidak selamanya berhubungan dengan kekurangan, tetapi mendapatkan nutrisi secara berlebihan juga termasuk kategori tersebut. Meski kasus yang lebih umum terjadi di Indonesia adalah defisit nutrisi.
Yang harus jadi perhatian orang tua adalah kasus kematian yang disebabkan oleh malnutrisi cukup tinggi. Dengan memperhatikan nutrisi yang terkandung pada makanan yang dikonsumsi anak, diharapkan masalah ini tidak terjadi.
Ada berbagai bentuk malnutrisi yang terjadi pada anak. Langkah konkret yang bisa dilakukan adalah pencegahan, atau bahkan penanganan jika ternyata Si Kecil dalam kondisi ini.
Berbagai Jenis Malnutrisi pada Anak yang Rentan Terjadi
1. Kekurangan Gizi (Undernutrition)
Salah satu jenis malnutrisi adalah kekurangan asupan gizi yang membuat nutrisi di dalam tubuh tidak tercukupi. Bahkan, kondisi ini dapat membuat anak-anak lebih rentan untuk mengalami penyakit hingga kematian.
Ada beberapa kondisi yang termasuk kekurangan gizi, yaitu:
- Wasting
Kondisi ini terjadi saat berat badan yang terlalu rendah untuk tinggi badan tertentu. Hal ini umumnya terjadi saat seseorang tidak memiliki cukup makanan untuk dikonsumsi dan/atau mengidap penyakit menular. Akhirnya penurunan berat badan parah terjadi.
- Stunting
Kondisi ini terjadi saat seseorang memiliki tinggi badan yang jauh di bawah angka normal. Stunting dapat menghambat anak-anak dalam mencapai potensi fisik dan kognitif sesuai dengan orang normal di sekitarnya.
Hal ini dapat terjadi akibat kekurangan gizi kronis, disebabkan oleh kondisi sosial-ekonomi yang buruk, kesehatan dan gizi yang buruk pada ibu hamil atau menyusui, serta perawatan bayi dan anak yang tidak semestinya.
- Defisiensi vitamin dan mineral
Kekurangan asupan vitamin dan mineral juga bisa dikelompokkan sebagai kondisi malnutrisi. Berbagai nutrisi tersebut dibutuhkan oleh anak untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
Yodium, vitamin A, dan zat besi adalah kandungan yang penting dalam menjaga kesehatan. Saat kekurangan nutrisi tersebut, tumbuh-kembang anak dapat terganggu dan meningkatkan risiko terserang berbagai gangguan.
2. Kegemukan dan Obesitas (Overnutrition)
Kedua kondisi ini terjadi saat seseorang memiliki berat yang berlebihan dibandingkan tinggi badannya. Penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Cara mengklasifikasikan seseorang alami kelebihan berat badan dan obesitas adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh. Pada orang dewasa, kelebihan berat badan didefinisikan dengan indikator BMI 25 atau lebih, sedangkan obesitas saat angka BMI 30 atau lebih.
Kegemukan dan obesitas terjadi saat adanya ketidakseimbangan antara energi yang dikonsumsi yang terlalu banyak dan energi yang dikeluarkan terlalu sedikit. Hal ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang lebih banyak mengonsumsi sesuatu yang kaya gula dan lemak, serta kurang melakukan aktivitas fisik.
Nah, itulah dua macam malnutrisi yang bisa terjadi pada anak-anak. Setiap orangtua diharapkan memahami berbagai kondisi ini dengan baik, sehingga bisa melakukan tindakan penanganan segera saat Si Kecil mengalaminya.
Dapatkan produk kesehatan untuk mengatasi malnutrisi pada anak di aplikasi Halodoc dengan klik gambar berikut:
