3 Cara Pengobatan Epidural Hematoma

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Februari 2019
3 Cara Pengobatan Epidural Hematoma3 Cara Pengobatan Epidural Hematoma

Halodoc, Jakarta – Epidural hematoma adalah pendarahan yang menyebabkan pembengkakan dan pergeseran otak. Penyebab utamanya adalah cedera otak akibat kecelakaan. Meski bisa terjadi pada siapa saja, epidural hematoma rentan terjadi pada anak-anak dan remaja karena selaput yang menutupi otaknya belum melekat erat pada tengkorak.

Baca Juga: Cedera Kepala? Segera Periksa Potensi Epidural Hematoma

Epidural hematoma berpotensi merusak jaringan otak yang memengaruhi kemampuan melihat, berbicara, bergerak, dan kesadaran tubuh, itu sebabnya penyakit ini perlu mendapatkan penanganan medis. Jika tidak, epidural hematoma bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Misalnya mati rasa, herniasi otak, hidrosefalus, kelumpuhan, hingga koma.

Mengapa Cedera Otak Sebabkan Epidural Hematoma?

Cedera kepala sebabkan keretakan tulang tengkorak dan robeknya lapisan selimut otak (dura). Kondisi ini menyebabkan darah masuk ke ruang yang berada di antara tulang tengkorak dan dura. Akibatnya, darah menumpuk pada area tersebut dan menimbulkan gejala fisik berupa sakit kepala, linglung, pusing, mual, muntah, kejang, mengantuk, gangguan penglihatan, dan sesak napas.

Jika kamu mengalami gejala tersebut setelah cedera otak, segera pergi ke dokter untuk dilakukan diagnosis. Epidural hematoma didiagnosis lewat tes neurologi, CT scan, dan elektroensefalografi. Pengobatan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang muncul.

Baca Juga: Cedera Kepala, Kenali 6 Penyebab Epidural Hematoma

Bagaimana Epidural Hematoma Diobati?

1. Operasi

Lebih tepatnya operasi pembedahan tengkorak kepala. Tindakan ini bertujuan untuk menguras pendarahan dan mengurangi tekanan pada otak. Kamu diberikan obat bius saat operasi, sehingga pastikan dokter tahu jika kamu memiliki riwayat alergi obat bius sebelum operasi dilakukan.

2. Obat – Obatan

Obat diberikan sebelum prosedur operasi untuk mengurangi tekanan di kepala akibat penumpukan darah. Obat yang diberikan antara lain manitol, gliserol, dan garam hipertonik. Setelah operasi selesai dilakukan, kamu diberikan obat anti kejang yang dikonsumsi dalam periode waktu tertentu.

3. Rehabilitasi

Dilakukan jika epidural hematoma menyebabkan cacat atau luka, seperti kelemahan dan kelumpuhan. Rehabilitasi pengidap epidural hematoma biasanya berupa rehabilitasi medis dan fisioterapi.

Selain tiga tindakan di atas, kamu bisa melakukan perawatan di rumah untuk membantu proses pemulihan pasca operasi. Caranya adalah batasi konsumsi alkohol, hindari olahraga dengan kontak fisik, meningkatkan aktivitas secara bertahap, dan istirahat yang cukup.

Bisakah Epidural Hematoma Dicegah?

Epidural hematoma bisa dicegah. Pencegahannya berfokus pada upaya menurunkan risiko cedera kepala, termasuk akibat kecelakaan lalu lintas. Maka itu, kamu dianjurkan menggunakan helm berstandar SNI sesuai ukuran kepala saat berkendara motor, serta gunakan sabuk pengaman saat berkendara mobil.

Patuhi juga peraturan lalu lintas, gunakan atribut lengkap, dan bawa dokumen yang dibutuhkan (seperti STNK dan SIM) saat berkendara. Upaya lainnya adalah menggunakan alat pelindung saat berolahraga ekstrem, berhati – hati saat beraktivitas, serta menghindari konsumsi alkohol dan bermain gadget saat berkendara.

Baca Juga: 5 Komplikasi Akibat Epidural Hematoma

Segera bicara pada dokter Halodoc jika kamu mengalami cedera kepala dan muncul gejala fisik setelahnya, seperti pusing, mual, penglihatan kabur dan lainnya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!