3 Makanan untuk Kesehatan Mental Lebih Baik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 September 2020
3 Makanan untuk Kesehatan Mental Lebih Baik3 Makanan untuk Kesehatan Mental Lebih Baik

Halodoc, Jakarta – Pandemi corona telah menempatkan banyak orang pada krisis kesehatan mental. Situasi ini membuat terapi dan pengobatan untuk stres menjadi diperlukan. Namun, perlu diketahui kalau makanan yang kamu konsumsi ternyata juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental yang lebih baik. 

Usus kerap disebut sebagai “otak kedua” dan ada hubungan antara sistem kognitif dan pencernaan. Jika kamu merasa gugup terkadang perut menjadi mulas kan? Ini adalah salah satu penjelasan bagaimana sistem pencernaan terkoneksi dengan otak.

Baca juga: Jangan Abaikan Stres, Ini Cara Mengatasinya

Rekomendasi Makanan untuk Kesehatan Mental

Sebagian besar nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan otak dan usus ada pada makanan. Ahli gizi merekomendasikan untuk menyesuaikan diet dengan kebutuhan kesehatan mental masing-masing individu. Namun, secara garis besar ada tiga kategori makanan yang lebih dibutuhkan setiap orang untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan.


1. Prebiotik dan Probiotik

Prebiotik adalah senyawa natural pada makanan yang tidak dapat dicerna dan secara alami ditemukan di usus. Keberadaan prebiotik mendorong pertumbuhan bakteri baik, sedangkan probiotik adalah bakteri baik yang hidup di usus. Sumber makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik dibutuhkan untuk memastikan kesehatan usus dan juga kesehatan mental.

Yoghurt adalah sumber probiotik terbaik, begitu juga dengan makanan fermentasi seperti miso, kimchi, dan kombucha. Sedangkan sauerkraut, buttermilk, dan beberapa keju, seperti cheddar, mozarella, dan Gouda, adalah sumber lainnya. Sedangkan makanan yang kaya akan prebiotik termasuk kacang-kacangan, polong-polongan, oat, bawang putih, bawang merah, beri, dan pisang.

2. Buah dan Sayur

Buah dan sayur mengandung prebiotik, vitamin, mineral, dan antioksidan. Misalnya, magnesium yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan salmon. Sedangkan vitamin C yang terdapat dalam brokoli, jeruk, dan kangkung, dapat membantu mengurangi kecemasan.

Buah dan sayur juga merupakan sumber serat alami yang dapat meredakan kecemasan. Buah dan sayur adalah makanan yang baik untuk bakteri usus. Saat bakteri usus diberi makan oleh nutrisi ini, mereka akan berkembang biak. Dengan perkembangan tersebut, bakteri usus dapat membangun suasana hati dan membuatmu merasa lebih baik, sehingga risiko peradangan akan rendah. 

Baca juga: Stres Bisa Picu Sakit Kepala, Ini Faktanya 

3. Rempah-Rempah

Rempah-rempah bebas kalori dan beraroma, dan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan otak dan usus. Salah satu kombinasi bumbu andalan adalah kunyit dengan sedikit lada hitam. Lada hitam mengaktifkan senyawa kurkumin dalam kunyit yang memiliki manfaat antioksidan dan antiinflamasi. 

Mencampurkan kunyit dalam smoothie atau sup adalah cara sederhana untuk mendapatkan manfaat pada makanan/minuman yang kamu konsumsi. Bubuk kari, bubuk cabai, dan biji jintan adalah rempah-rempah lain yang memiliki kadar antioksidan tinggi dan baik untuk kesehatan mental.

Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi

Menurut American Psychological Association, bakteri usus menghasilkan serangkaian zat kimia saraf yang digunakan otak untuk mengatur proses fisiologis dan mental, termasuk suasana hati. 95 persen pasokan serotonin tubuh dan penstabil mood, diproduksi oleh bakteri usus. Stres dianggap menekan bakteri usus yang menguntungkan.

Tidak menjaga keseimbangan bakteri di usus dapat menyebabkan depresi. Depresi juga bisa terjadi ketika usus meradang oleh makanan olahan seperti gula dan tepung, bahkan tepung gandum. Untuk mengatasinya, kamu perlu menghentikan kebiasaan makan yang buruk.

Baca juga: Tak Perlu Obat, Ini Cara Sederhana Mengobati Migraine

Mengurangi tepung dan gula membantu menciptakan mikrobioma bakteri sehat. Menambahkan buah-buahan segar, serat, ikan, dan makanan fermentasi juga akan membantu bakteri usus berkembang.

Memperhatikan bagaimana perasaan kamu saat makan, dan apa yang kamu makan, adalah salah satu langkah pertama untuk memastikan kamu mendapatkan makanan dan camilan yang seimbang. Jika kamu mendapati kamu makan berlebihan saat stres, cobalah untuk pelan-pelan menghentikan kebiasaan tersebut. Terkadang, stres dan depresi parah dan tidak dapat ditangani sendiri. 

Jika kamu mengalami kesulitan untuk mengontrol kebiasaan makan bisa ditanyakan langsung di Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.




Referensi:
Huffpost. Diakses pada 2020. The Foods To Eat For Better Mental Health.
Sutter Health. Diakses pada 2020. Eating Well for Mental Health.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan