3 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Pyrophobia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Desember 2022

“Pyrophobia adalah ketakutan berlebihan terhadap api. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan atau serangan panik. Salah satu langkah mengatasinya yakni dengan terapi perilaku kognitif.”

3 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Pyrophobia3 Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Pyrophobia

Halodoc, Jakarta – Pyrophobia adalah ketakutan ekstrim terhadap api. Pengidap kondisi ini mengalami rasa takut berlebihan saat membicarakan atau melihat api, meski hanya dalam video atau gambar.

Pyrophobia dapat memicu gejala fisik berupa tidak bisa mengendalikan rasa takut meski tak ada alasan dan menghindari situasi yang berhubungan dengan api. Mereka juga terlihat kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.

Sementara gejala fisiknya dapat berupa peningkatan detak jantung, sakit kepala, napas terengah-engah, sesak di dada, keluar keringat berlebihan dan mulut kering. Pengidap juga mendadak selalu ingin buang air kecil.

Prosedur Pengobatan Guna Mengatasi Pyrophobia

Pengidap fobia api akan menghindari situasi yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Mereka juga tampak terobsesi dengan jalur pelarian, alat pemadam kebakaran, alarm asap, alat penyiram dan kondisi yang berkaitan dengan ancaman kebakaran. 

Di dalam rumah, pengidap fobia api akan mengganti semua peralatan yang menggunakan bahan bakar dengan listrik. Mereka juga tidak penggunaan kompor, oven atau pemanggang roti.

Prosedur pengobatan dilakukan ketika pengidap mengalami gejalanya. Pertama-tama, mereka akan terkena serangan panik ketika melihat atau bercerita tentang api. Tandanya meliputi:

  • Panas dingin.
  • Pusing dan sakit kepala.
  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
  • Palpitasi atau peningkatan detak jantung.
  • Mual.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Gemetar atau tremor.
  • Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).

Adapun langkah pengobatan guna mengatasi gejala di atas, yakni:

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

CBT merupakan prosedur yang dapat membantu mengatasi gejala seperti kecemasan dan panik. Caranya dengan mempelajari fakta-fakta penting tentang api, seperti pemicu kebakaran dan cara aman untuk memadamkan api. 

Terapis juga akan mengajari teknik guna mengelola gejala. Misalnya, menarik pernapasan dalam atau meditasi.

Singkatnya, CBT dapat membantu pengidap dalam mengatasi gejala yang dialami secara mandiri. Terapi ini menggunakan konsep bahwa pikiran, perasaan, sensasi fisik dan tindakan saling berkaitan serta memengaruhi satu sama lain. 

2. Terapi Paparan

Jenis terapi ini secara bertahap memaparkan pengidap ke tempat, pikiran atau situasi yang berhubungan dengan rasa takutnya. Caranya bisa dilakukan dengan melihat foto atau video tentang api atau kebakaran. Terkadang, terapi dapat dilakukan dengan alat nyata, seperti membakar lilin atau korek api. 

3. Obat-obatan 

Obat-obatan berfungsi untuk mengelola rasa panik atau kecemasan yang muncul ketika melihat api. Salah satu jenisnya, yakni obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) guna meningkatkan serotonin di otak. 

Serotonin sendiri adalah hormon yang bertugas membawa pesan antar sel di dalam otak. Hormon ini berperan penting dalam mengubah suasana hati menjadi lebih baik, sehingga pengidap merasa lebih tenang. 

Selain langkah pengobatan di atas, pengidap juga bisa menjauhi hal-hal yang berpotensi menimbulkan serangan panik. Di antaranya, kafein, alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Jika gejala masih berlanjut, silakan buat janji rumah sakit untuk melakukan perawatan. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan mental dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Pyrophobia (Fear of Fire).
Healthline. Diakses pada 2022. Pyrophobia: Understanding the Fear of Fire.
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Pyrophobia?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan