3 Trik Didik Anak agar Jadi Bisa Jadi Arsitek Sesuai Usia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Januari 2018
3 Trik Didik Anak agar Jadi Bisa Jadi Arsitek Sesuai Usia3 Trik Didik Anak agar Jadi Bisa Jadi Arsitek Sesuai Usia

Halodoc, Jakarta – Salah satu kegiatan yang paling disukai anak-anak adalah bermain. Bahkan ketika masuk masa pre school, anak-anak sangat bersemangat untuk masuk sekolah karena tidak sabar bermain. Dan melalui mainan juga sebenarnya ibu bisa mengarahkan keterampilan Si Kecil.

Mainan dapat membuat proses belajar anak jadi lebih mudah. Oleh karena itu ibu mesti jeli memilih jenis mainan yang tepat untuk Si Kecil.  Ini agar ibu bisa merangsang bakat anak agar muncul ke “permukaan”.

Untuk mengedukasi anak sejak dini, ada banyak jenis mainan yang memiliki konsep STEAM yaitu science, technology, engineering, art, and math. Dilansir dari Mother & Baby, mainan-mainan dengan konsep STEAM ini dapat membantu anak untuk belajar sejak dini mulai dari membuat bangunan, robot, hingga yang tema seni. Mainan dengan konsep STEAM ini dibuat untuk membuat anak lebih mudah belajar mengenai hal-hal yang mereka suka dan senangi.

Nah perlu ibu tahu, ada cara unik yang bisa ibu lakukan untuk memberikan pendidikan pada anak agar ia bisa menjadi seorang arsitek. Salah satunya adalah dengan mainan dengan konsep STEAM. Ada mainan yang khusus dibuat sesuai umur berikut ini:

1. Mainan untuk Anak 4 Tahun

Pada usia ini anak biasnaya sudah masuk taman kanak-kanak, sehingga ia akan lebih aktif dan bersemangat bermain. Ini juga masa emas pertumbuhannya sehingga ia akan lebih mudah belajar dan memahami situasi di sekitarnya. Mainan yang sebaiknya dipilih pada usia ini adalah mainan yang memiliki pola seperti mengurutkan angka, menyeleksi benda, menganalisa gambar, serta berhitung dengan benda. Ibu juga bisa memilihkan mainan yang konsepnya seperti membuat bangunan. Dengan begini keterampilan anak untuk “menciptakan” sesuatu pun bisa terasah sejak dini.

2. Mainan untuk Anak 2 Tahun

Sedangkan untuk anak berusia dua tahun, ibu bisa memperkenalkan anak pada warna, bentuk, hitungan dasar dan juga bangunan. Pilih mainan yang aman, dan membuat anak tertarik dengan bentuknya yang unik. Lalu tunjukkan apa yang bisa dibentuk atau dibuat dengan mainan yang memiliki konsep bangunan. Misalnya saja, rumah-rumahan atau menyususn balok.

3. Mainan untuk Anak 8 Tahun

Sudah semakin nalar, sebaiknya pilih mainan dengan tema sains. Tak ada salahnya mengajak anak ke museum sains. Kenalkan anak pada cara-cara eksperimen menggunakan alat-alat dalam mainan. Misalnya saja membuat warna dari campuran warna-warna lain. Cara bermain ini akan membuat anak terlatih logikanya sehingga ia bisa jadi lebih kreatif.

4. Memasuki Usia 10 Tahun

Saat ia sudah masuk usia 10 tahun, anak-anak cenderung tertarik untuk membuat sesuatu berdasarkan petunjuk. Misalnya saja membuat lego, robot-robotan, dan lain sebagainya. Pilih mainan yang bisa membantu anak untuk mengembangkan imajinasinya.

Mainan sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Jadi tak ada salahnya untuk memilihkan mainan yang tepat untuk Si Kecil. Apalagi jika ibu ingin mengasah Si Kecil sejak dini agar ia bisa menjadi arsitek di kemudian hari. Namun ingat, jika anak menyukai bidang yang berbeda ibu tidak boleh kecewa. Melainkan tetap berikan dukungan dan kasih sayang tanpa syarat untuk masa depan anak.

 

Ingat juga untuk selalu jaga kondisi kesehatan anak dimana pun berada. Sedia selalu aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, ibu juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan saran dokter jika diperlukan. Jika butuh obat, vitamin, atau suplemen, ibu juga bisa membelinya di Halodoc, lho. Pesanan akan diantar dalam satu jam ke tempat tujuan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan