4 Alasan Rambut Tak Berhenti Rontok

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Desember 2017
4 Alasan Rambut Tak Berhenti Rontok4 Alasan Rambut Tak Berhenti Rontok

Halodoc, Jakarta - Salah satu masalah rambut yang cukup sering dikeluhkan adalah rambut yang semakin tipis karena rontok. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan rambut rusak, termasuk tidak merawat dengan benar. Biasanya, masalah akan terselaikan setelah kepala dan rambut kembali dirawat. Namun bagaimana jika rambut tak berhenti rontok?

Nyatanya, selain masalah perawatan ada beberapa alasan lain yang dapat menyebabkan rambut tak berhenti rontok. Berikut 4 kondisi yang dapat menyebabkan rambut terus menerus rontok:

  1. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang ada dalam tubuh dapat memicu terjadinya kerontokan rambut di kepala. Kerontokan rambut yang terjadi karena perubahan rontok memiliki istilah medis alopesia androgenik. Kondisi demikian biasanya terjadi pada pria berusia lebih dari 50 tahun, atau pada wanita yang telah menopause.

Dihydrotestosterone (DHT) adalah hormon yang diduga berperan dan menyebabkan kerontokan. Hormon yang dihasilkan oleh hormon progesteron ini menyebabkan folikel rambut menyusut sehingga lama kelamaan rambut mengalami kerontokan.

Pola kerontokan yang terjadi berbeda antara pria dan wanita. Pada pria, kerontokan biasanya akan menyebabkan sebuah lengkungan khas pada kedua sisi pelipis dan perlahan merambat hingga ke puncak kepala dan menyebabkan rambut rontok total.

Sementara pada wanita kerontokan terjadi secara total dan menyeluruh. Tidak seperti pada lelaki, kerontokan rambut wanita tidak terpusat di beberapa bagian saja.

  1. Sindrom Ovarium Polikistik

PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik adalah satu penyakit di mana ovarium wanita terganggu fungsinya meski masih dalam usia subur. Kondisi tersebut membuat hormon wanita yang menderita PCOS tidak seimbang dan terganggu. Selain hormon yang terganggu, hal lain yang mungkin terjadi adalah kerontokan rambut.

Pasalnya tubuh wanita yang mengalami PCOS akan memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan. Efek dari produksi hormon ini dapat membuat tubuh wanita ditumbuhi rambut berlebihan di bagian tubuh tertentu seperti kaki dan lengan, dan pada beberapa wanita malah terjadi kerontokan rambut kepala.

  1. Alopesia Areata

Penyakit atau kondisi kesehatan tubuh nyatanya bisa menjadi penyebab terjadinya kerontokan rambut kepala. Salah satu penyakit yang berdampak pada rambut adalah alopesia areata. Yaitu sebuah penyakit autoimun yang biasanya menyerang bagian kulit tubuh, termasuk kulit kepala.

Alopesia areata biasanya ditandai dengan munculnya bentuk bulat atau oval pada kulit kepala. Kemunuculan tanda tersebut dapat menyebabkan folikel rambut rusak dan menyebabkan rambut menjadi rontok.

  1. Efek Samping Obat

Rambut rontok bisa jadi merupakan efek samping dari obat yang tengah dikonsumsi. Beberapa jenis obat yang bisa memberi dampak penipisan rambut adalah obat untuk menangani athritis, depresi, gangguan jantung, serta tekanan darah tinggi.

Selain obat-obatan, tindakan medis seperti kemoterapi juga bisa memicu terjadinya rambut rontok. Agar tidak salah, ada baiknya kamu perhatikan jika kerontokan sudah mulai berlebihan. Selain efek samping obat, bisa jadi itu adalah tanda bahwa tubuh “menolak” atau tidak cocok dengan kandungan dari obat yang dikonsumsi.

Jika kamu punya keluhan serupa dan butuh bantuan dokter untuk mengetahui apa yang salah, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc. Karena di Halodoc kamu bisa membicarakan seputar masalah kesehatan dengan dokter di mana saja dan kapan saja.

Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan melalui Halodoc. Pesanan kamu akan diantar ke rumah dalam waktu satu jam, lho. Tunggu apalagi, ayo download Halodoc di App Store dan Google Play.