4 Fakta Vaksin AstraZeneca CTMAV547 yang Dihentikan Sementara di Indonesia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Mei 2021
4 Fakta Vaksin AstraZeneca CTMAV547 yang Dihentikan Sementara di Indonesia4 Fakta Vaksin AstraZeneca CTMAV547 yang Dihentikan Sementara di Indonesia

Halodoc, Jakarta - Kabar mengejutkan datang di tengah pelaksanaan pemberian vaksin dengan merek AstraZeneca kepada masyarakat. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin jenis ini sebagai salah satu upaya kehati-hatian pemerintah.

Tentu saja, hal ini membuat masyarakat kebingungan, terlebih bagi mereka yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama dan menunggu jadwal mendapatkan vaksin dosis keduanya. Ternyata, Kemenkes menginformasikan bahwa vaksin yang diberhentikan sementara penggunaannya hanya vaksin yang berasal dari batch CTMAV547.Ini berarti, vaksin AstraZeneca batch lainnya masih dapat digunakan.

Baca juga: Ini Fakta Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan Penggumpalan Darah

Melalui juru bicara vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, Kemenkes menjelaskan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca untuk masyarakat akan tetap terus berjalan karena memberikan manfaat yang lebih besar. Nah, berikut ini fakta penting dari vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 yang perlu diketahui:

1. Lebih dari 400.000 Dosis

Melalui data dari COVAX Facility, setidaknya ada 448.480 dosis vaksin AstraZeneca yang masuk dalam batch CTMAV547 dari total 3.853.000 dosis yang diterima di Indonesia pada April lalu.

2. Sudah Disebarkan ke Sejumlah Daerah di Indonesia

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan, vaksin AstraZeneca yang termasuk ke dalam batch tersebut sudah disebarkan ke sejumlah daerah di Indonesia, dua di antaranya adalah Sulawesi Utara dan DKI Jakarta. 

Baca juga: Vaksin Corona AstraZeneca Ampuh Terhadap Varian Virus COVID-19

3. Sedang Dilakukan Pengujian Sterilitas dan Toksisitas

Mengapa vaksin batch tersebut diberhentikan sementara? Ternyata, saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan uji sterilitas dan toksisitas pada vaksin AstraZeneca batch tersebut. Pengujian ini dilakukan guna mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan vaksin batch ini dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.

Kemenkes memastikan bahwa hanya vaksin batch CTMAV547 yang penggunaannya dihentikan sementara sembari menunggu hasil pemeriksaan dan pengujian lanjutan dari BPOM. Kemungkinan proses ini membutuhkan waktu antara satu hingga dua minggu.

4. Tidak Berhubungan dengan Kasus Pembekuan Darah

Penggunaan vaksin AstraZeneca kepada masyarakat memang masih menimbulkan kontroversi. Ini berkaitan dengan kasus KIPI yang merenggut nyawa seseorang dewasa produktif tak lama setelah mendapatkan suntikan vaksin. Tentu saja, masyarakat pun semakin dibuat meragu untuk melakukan vaksin, meski dikatakan efektivitasnya lebih baik untuk membantu melindungi tubuh dari paparan virus corona

Baca juga: Serba Serbi AstraZeneca yang Menyediakan 100 Juta Vaksin Corona

Namun, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 ini tidak ada kaitannya dengan hal tersebut. Dr. Nadia menampik bahwa proses kematian penerima vaksin tersebut terjadi secara mendadak, sementara itu untuk kasus pembekuan darah, dibutuhkan waktu kejadian antara 5 hingga 7 hari. 

Meski begitu, belum dapat dipastikan pula apa penyebab dilakukannya penghentian sementara penggunaan vaksin corona jenis AstraZeneca kepada masyarakat. Tentunya, ini tak lepas dari faktor keamanan. 

Tetap Jalankan Protokol Kesehatan

Hal penting yang tidak boleh kamu abaikan adalah tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat setiap saat, terlebih jika kamu harus beraktivitas di luar rumah. Ingat, vaksin tidak sepenuhnya memberikan perlindungan pada tubuh dari ancaman virus corona, terlebih dengan mutasi virus yang terjadi dengan sangat cepat. 

Pastikan kamu memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, juga menjauhi kerumunan. Hindari berkumpul dengan banyak orang, jaga jarak hingga 2 meter, dan tidak perlu keluar rumah kalau tidak mendesak. Bawa selalu hand sanitizer untuk berjaga-jaga jika kamu kesulitan menemukan air bersih untuk cuci tangan. 

Lalu, pastikan juga kamu sudah download aplikasi Halodoc di ponselmu. Jadi, kapan saja kamu membutuhkan bantuan dokter, langsung tanya saja lewat aplikasi Halodoc. Pun ketika kamu harus berobat ke rumah sakit, buat janji juga sekarang lebih mudah di aplikasi Halodoc. 

Referensi:
Detik. Diakses pada 2021. 4 Fakta Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang Disetop Sementara di RI.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan