4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Rhabdomyosarcoma

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Desember 2022

“Perubahan materi genetik dalam sel (DNA) dapat menyebabkan sel berubah menjadi kanker yang pada akhirnya memicu rhabdomyosarcoma.”

4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Rhabdomyosarcoma4 Faktor yang Meningkatkan Risiko Rhabdomyosarcoma

Halodoc, Jakarta – Rhabdomyosarcoma (RMS) adalah jenis kanker langka yang terbentuk di jaringan lunak, terkhusus jaringan otot rangka atau terkadang organ berongga seperti kandung kemih atau rahim. 

RMS dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang anak-anak, terutama bila anak memiliki kerabat dekat seperti orang tua atau anak yang mengidap kanker. Sindrom genetik juga dapat meningkatkan risiko rhabdomyosarcoma. Informasi selengkapnya bisa kamu baca di sini!

Faktor Risiko Rhabdomyosarcoma pada Anak

Menurut data kesehatan dari Stanford Medicine, para ahli belum mengetahui penyebab pasti dari rhabdomyosarcoma. Perubahan materi genetik dalam sel (DNA) dapat menyebabkan sel berubah menjadi kanker yang pada akhirnya memicu rhabdomyosarcoma. 

Beberapa kondisi kesehatan yang diturunkan melalui keluarga (genetik) meningkatkan risiko seorang anak mengalami kondisi ini, beberapa di antaranya adalah: 

1. Sindrom Li-Fraumeni

Sindrom Li-Fraumeni adalah kelainan keturunan atau genetik langka yang meningkatkan risiko seorang anak mengalami kanker. Orang yang berjenis kelamin perempuan saat lahir yang memiliki sindrom Li-Fraumeni memiliki kemungkinan hampir 100 persen terkena kanker payudara.

2. Neurofibromatosis

Neurofibromatosis adalah kelainan genetik pada sistem saraf yang memengaruhi bagaimana sel-sel saraf terbentuk dan tumbuh. Kondisi ini dapat menyebabkan tumor tumbuh di saraf. 

Kelainan ini tidak hanya terjadi genetik, melainkan juga  karena mutasi (perubahan) pada gen. Setelah kamu memilikinya, kamu dapat menurunkannya ke anak. Biasanya tumornya jinak, tapi terkadang bisa menjadi kanker.

3. Sindrom Beckwith-Wiedemann

Sindrom Beckwith-Wiedemann (BWS) adalah kelainan pertumbuhan bawaan, yang berarti sudah ada sejak lahir. BWS memiliki berbagai tanda dan gejala, termasuk ukuran tubuh yang besar saat lahir dan tinggi badan yang lebih tinggi dari rata-rata pada masa kanak-kanak. Kondisi ini juga bisa menyebabkan lidah yang lebih besar, dan hipoglikemia atau gula darah rendah.

4. Sindrom Costello

Sindrom Costello adalah kondisi genetik yang sangat langka dan terjadi ketika ada perubahan (mutasi) pada gen yang disebut gen HRAS. Biasanya perubahan ini terjadi ketika anak belum lahir. Sindrom costello menyebabkan masalah yang memengaruhi jantung, otot, tulang, kulit, otak, dan sumsum tulang belakang.

Selain disebabkan oleh kondisi genetik atau penyakit bawaan sebelumnya, rhabdomyosarcoma juga bisa terjadi karena paparan sebelum kelahiran. 

Paparan sinar-x sebelum kelahiran bisa jadi meningkatkan risiko RMS pada anak. Risiko juga meningkat jika orang tua menggunakan obat-obatan seperti ganja dan kokain selama hamil. Meski begitu, masih perlu penelitian lebih lanjut terkait hal ini. 

Perawatan rhabdomyosarcoma biasanya melibatkan kombinasi perawatan, termasuk kemoterapi, pembedahan dan terapi radiasi. Perawatan mana yang direkomendasikan dokter akan bergantung pada lokasi kanker, ukuran tumor, apakah selnya agresif, dan apakah kanker terbatas pada satu area (rhabdomyosarcoma lokal) atau telah menyebar ke area lain di tubuh (rhabdomyosarcoma metastasis). 

Itulah informasi mengenai faktor yang dapat meningkatkan risiko rhabdomyosarcoma. Pertanyaan seputar isu kesehatan lainnya bisa ditanyakan langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga ya!

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2022. Costello Syndrome.
Boston Children’s Hospital. Diakses pada 2022. Beckwith-Wiedemann Syndrome.
MedlinePlus. Diakses pada 2022. Neurofibromatosis.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Rhabdomyosarcoma Causes, Risk Factors, and Prevention. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan