4 Jenis Buah yang Sebaiknya Dibatasi selama Bulan Puasa
“Pada dasarnya semua jenis buah menyehatkan, tapi ada beberapa buah yang sebaiknya dibatasi selama bulan puasa. Sebab dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan sistem pencernaan saat berpuasa.”

Halodoc, Jakarta – Buah adalah salah satu makanan yang wajib masuk dalam pola makan sehari-hari, termasuk selama bulan puasa. Berbagai jenis buah kaya akan nutrisi penting, terutama vitamin dan mineral, serta juga serat.
Konsumsi buah selama bulan puasa tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tetapi juga menambah energi, membuat kenyang lebih lama, dan menjaga kesehatan pencernaan.
Namun, tidak semua buah baik dikonsumsi selama bulan puasa, lo. Terutama bagi yang memiliki masalah pencernaan. Apa saja jenis buah yang sebaiknya dibatasi konsumsinya? Yuk simak!
Batasi Konsumsi Beberapa Jenis Buah Ini selama Puasa
Meskipun menyehatkan, tidak semua jenis buah dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak selama bulan puasa. Terlebih jika kamu mengidap penyakit asam lambung, maag, atau gangguan pencernaan lainnya.
Ini karena beberapa jenis buah sulit dicerna dan bisa memicu gas di lambung yang menyebabkan sakit perut. Apa saja sih buah yang sebaiknya dibatasi saat puasa? Berikut ini di antaranya:
- Buah-buahan Citrus
Buah-buahan citrus memang kaya akan vitamin, antioksidan, serta berbagai nutrisi lainnya. Namun, jenis buah ini sebaiknya dibatasi konsumsinya, terutama saat berbuka puasa atau saat perut sedang kosong.
Sebab, buah-buahan citrus memiliki sifat asam dan dapat mengiritasi lapisan perut, serta menyebabkan masalah pencernaan. Beberapa contoh buah-buahan citrus adalah jeruk, lemon, jeruk nipis, grapefruit, dan buah clementine.
- Buah yang Mengandung Sorbitol
Sorbitol adalah sejenis gula alkohol yang secara alami terkandung dalam beberapa buah. Meski namanya “alkohol”, bukan berarti gula ini mengandung alkohol, ya.
Gula jenis ini sebenarnya baik untuk tubuh dan pada kebanyakan orang tidak menimbulkan masalah yang berarti. Bahkan, justru bisa memberi banyak manfaat kesehatan selama dikonsumsi secukupnya.
Namun, beberapa orang tidak dapat menyerap gula jenis ini dengan baik, sehingga bisa menyebabkan gas dan kembung.
Buah-buahan yang mengandung sorbitol adalah apel, pir, anggur, plum, apricot, alpukat, stoberi, cherry, blackberry, dan beberapa buah kering seperti prune, kismis, dan kurma.
- Buah yang Mengandung Getah
Buah yang mengandung getah dapat menimbulkan gas dalam pencernaan, sehingga menyebabkan perut kembung. Terutama jika dikonsumsi berlebihan, jenis buah ini dapat mengganggu kenyamanan dalam berpuasa.
Jadi, sebaiknya batasi konsumsi buah yang mengandung getah, baik saat sahur ataupun berbuka. Beberapa buah yang mengandung getah adalah nangka dan cempedak.
- Buah yang Difermentasi
Buah yang sudah diolah dalam kaleng umumnya sudah terkontaminasi dengan campuran bahan lain, seperti pemanis buatan dan garam. Selain itu, sebagian besar buah kalengan atau buah yang telah difermentasi cenderung memiliki rasa asam.
Buah jenis ini kurang baik jika dikonsumsi secara berlebihan saat sahur atau berbuka. Sebab, buah-buahan ini bisa menaikkan asam lambung dan berdampak pada pencernaan, diantaranya membuat perut terasa sakit.
Pilih Dijus atau Dimakan Langsung?
Meski banyak jenis buah yang sebaiknya dibatasi konsumsinya, bukan berarti buah-buahan tersebut tidak boleh dikonsumsi, ya. Manfaat dari buah sangat banyak, sehingga kamu perlu mengonsumsi buah setiap hari.
Hanya saja, pastikan untuk membatasi atau menghindari jenis buah yang tadi dijelaskan, terutama jika kamu memiliki masalah pencernaan. Selain buah-buahan yang tadi disebutkan, masih banyak kok jenis buah lain yang baik dikonsumsi.
Beberapa buah yang direkomendasikan untuk dikonsumsi saat puasa diantaranya adalah pepaya, blewah, kurma, semangka, dan pisang. Buah-buahan tersebut bisa kamu konsumsi secara utuh atau dibuat menjadi jus atau smoothie.
Namun, apakah ada cara yang terbaik untuk makan buat saat puasa? Sebenarnya, saat sahur dan berbuka, kondisi dan kebutuhan tubuh tentu berbeda. Saat sahur, kamu membutuhkan asupan yang bisa membantu kenyang lebih lama. Hal ini bisa didapatkan jika kamu mengonsumsi buah secara utuh, bukan dijus.
Sebab, proses pembuatan jus akan membuang serat buah dan membuat peyerapan gula dalam tubuh berlangsung lebih cepat. Lantas, bagaimana saat berbuka?
Saat berbuka, kamu justru membutuhkan asupan yang bisa membantu menormalkan kadar gula darah dan memulihkan kondisi tubuh dengan cepat. Hal ini bisa didapatkan jika kamu mengonsumsi buah dalam bentuk jus. Mengonsumsi sari buah dalam bentuk jus bisa membantu mempercepat proses penyerapan gula darah, sehingga bisa membantu mempercepat pemulihan kondisi tubuh.
Namun, tentunya yang terbaik adalah mengonsumsi jus buah buatan sendiri, tanpa tambahan pemanis, ya. Jus buah kemasan biasanya sudah ditambah aneka pemanis buatan, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berbahaya.
Nah, itulah pembahasan mengenai jenis buah yang sebaiknya dibatasi saat bulan puasa, dan tips memilih antara buah utuh atau jus. Selain mengonsumsi buah, jangan lupa juga untuk mengonsumsi aneka makanan bergizi lainnya, ya.
Jika kamu mengalami masalah kesehatan selama puasa, kamu bisa download Halodoc untuk membuat janji di rumah sakit pilihanmu. Sangat praktis, bukan?