• Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • 5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental
  • Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • 5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental

5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental

3 menit
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim : 26 Desember 2022

“Terapi kognitif dapat membantu meredakan gejala emosi dan meningkatkan kualitas interaksi sosial. Terapi ini juga bisa membantu menemukan coping mechanism yang tepat untuk pengidap gangguan kesehatan mental.”

5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental

Halodoc, Jakarta –  Orang dengan gangguan kesehatan mental memerlukan beberapa terapi untuk mengatasi gejala dari kondisinya. Salah satu terapi yang kerap diberikan pada pengidap gangguan kesehatan mental adalah terapi kognitif. Ada cukup banyak manfaat terapi kognitif yang perlu kamu tahu.

Terapi perilaku kognitif adalah terapi berbicara yang dapat membantu mengelola masalah dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku. Jenis terapi ini paling sering digunakan untuk mengobati kecemasan dan depresi, tetapi dapat berguna untuk masalah kesehatan mental dan fisik lainnya. 

Manfaat Terapi Kognitif

Terapi perilaku kognitif didasarkan pada konsep bahwasanya pikiran, perasaan, sensasi fisik, dan tindakan memiliki hubungan. Pikiran dan perasaan negatif dapat menjebak dalam siklus negatif.

Manfaat terapi kognitif buat pengidap gangguan kesehatan mental adalah membantu orang tersebut dalam mengatasi masalah yang dihadapi dengan cara berpikir lebih positif.  Sejatinya, dengan berpikir positif akan mengubah pola pikir negatif ini serta memperbaiki perasaan.

Terapi kognitif adalah metode yang berguna untuk mengatasi masalah emosional untuk orang dengan gangguan kesehatan mental. Beberapa manfaat terapi kognitif adalah: 

1. Mengelola Gejala Penyakit Mental

Gejala penyakit mental tergantung pada jenis penyakit mental yang dialami. Pada umumnya gejala penyakit mental adalah mood yang naik turun, tidak bisa tidur, dan lain sebagainya. 

Dengan berpikir positif lewat terapi kognitif, pengidapnya dapat mengelola gejala penyakit mental yang dialami. 

2. Mempelajari Teknik untuk Mengatasi Situasi Hidup yang Penuh Tekanan

Orang dengan gangguan mental kerap menjalani hidup yang penuh tekanan, overthinking, dan lain sebagainya. Terapi kognitif dapat membantu pengidap gangguan mental mengaplikasikan coping mechanism yang tepat untuk membuat hidupnya menjadi lebih sehat dan positif.

3. Mengidentifikasi Cara-Cara Mengelola Emosi

Terapi kognitif dapat membantu pengidap gangguan mental untuk mengelola dan mengidentifikasi perubahan emosi yang dialaminya. Dengan cara ini, pengidap gangguan mental lebih bisa mencegah perubahan emosi mengontrol kualitas hidupnya.

4. Membantu Menyelesaikan Konflik dan Komunikasi Lebih Baik

Terapi kognitif membantu pengidapnya menyelesaikan konflik dengan lebih baik dan mengembangkan komunikasi dan interaksi sosial lebih sehat. Terkadang, pengidap gangguan kesehatan mental kerap mengalami masalah dalam hal komunikasi dengan orang lain.

Terapi kognitif juga akan membantu mengelola gejala emosional yang kerap mengganggu interaksi dengan orang lain. 

5. Mengelola Gejala Fisik Kronis

Terapi kognitif bisa membantu mengelola gejala fisik kronis yang biasanya mengiringi gangguan kesehatan mental. Misalnya, tidak bisa tidur, sakit kepala, sulit makan, serta bentuk gejala lainnya.

Nantinya, pengidapnya akan menyadari pemikiran yang tidak akurat atau negatif, sehingga lebih dapat melihat situasi yang menantang dengan lebih jelas dan meresponsnya dengan cara yang lebih efektif.

Cara Melakukan Terapi Kognitif

Terapi kognitif direkomendasikan untuk dilakukan setidaknya seminggu sekali atau dua minggu sekali. Durasi disesuaikan sesuai dengan kebutuhan orang yang bersangkutan. Setiap sesi biasanya berlangsung antara 30-60 menit.

Selama sesi, terapis akan membantu memecah masalah menjadi bagian-bagian yang terpisah, seperti pikiran, perasaan fisik, dan tindakan. Terapis akan membantu menganalisis tiap-tiap area untuk mengetahui apakah ini realistis atau tidak, dan bagaimana menentukan pengaruhnya terhadap satu sama lain.

Terapis juga dapat membantu mengetahui cara mengubah pikiran dan perilaku yang tidak membantu. Setelah mengetahui apa yang dapat diubah, terapis akan meminta pasien untuk mempraktikkan perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari dan akan mendiskusikannya di pertemuan selanjutnya.

Tujuan akhir dari terapi adalah untuk mengajari bagaimana menerapkan keterampilan yang telah dipelajari selama perawatan dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan membantu pengidapnya dalam hal mengelola masalah dan menghentikan dampak negatifnya pada kualitas hidup.

Kalau kamu punya masalah kesehatan mental, kamu bisa tanyakan langsung ke psikolog atau psikiater dengan cara buat janji medis melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunggu sampai gejala menjadi semakin parah. Segera download Halodoc sekarang juga ya!

Referensi:
American Psychological Association. Diakses pada 2022. What is Cognitive Behavioral Therapy?
National Health Service. Diakses pada 2022. Overview – Cognitive behavioural therapy (CBT).
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Cognitive Behavioral Therapy (CBT)?
My Life Psychologists. Diakses pada 2022. What are the Benefits of Cognitive Behaviour Therapy (CBT)?
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Cognitive behavioral therapy.