5 Penyakit yang Bisa Ditangani dengan Mengonsumsi Rivaroxaban
“Ada beberapa penyakit yang bisa ditangani dengan mengonsumsi rivaroxaban. Beberapa diantaranya adalah stroke, penggumpalan pada pembuluh darah, serta penanganan lebih lanjut untuk orang yang menjalani operasi katup jantung buatan.”

Halodoc, Jakarta – Rivaroxaban adalah obat untuk mengobati dan mencegah trombosis vena dalam. Ini merupakan suatu kondisi di mana gumpalan darah berbahaya terbentuk di pembuluh darah kaki.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, gumpalan darah ini dapat berjalan ke paru-paru. Ini dapat tersangkut di pembuluh darah paru-paru, menyebabkan kondisi yang bernama pulmonary embolism (PE).
Setelah operasi penggantian pinggul atau lutut, rivaroxaban juga menjadi obat yang tepat. Mengonsumsi obat ini mengurangi risiko penggumpalan darah yang biasa terjadi pada pasien yang menjalani salah satu operasi tersebut.
Rivaroxaban Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja?
Dengan konsumsi rivaroxaban, maka bisa mengobati beberapa kondisi berikut ini:
1. Mencegah stroke pada orang dengan fibrilasi atrium nonvalvular
Pasien dengan fibrilasi atrium nonvalvular berisiko mengalami stroke. Mengonsumsi obat ini dapat mencegah stroke dan perdarahan.
2. Mencegah dan mengobati penggumpalan pada pembuluh darah
Penggumpalan darah sering terbentuk di pembuluh darah tertentu di kaki. Kondisi ini bernama trombosis vena dalam. Gumpalan ini dapat menyebar ke paru-paru, menyebabkan emboli paru.
3. Mengurangi risiko masalah jantung
Kombinasi rivaroxaban dengan aspirin dosis rendah membantu mengurangi risiko serangan jantung, stroke, atau kematian kardiovaskular pada orang dewasa dengan penyakit arteri kronis.
4. Gumpalan darah pada penyakit kanker
Rivaroxaban juga dapat membantu mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah pada pasien dengan penyakit kanker.
5. Pemeliharaan katup jantung buatan
Rivaroxaban dapat menjaga aliran darah yang lancar pada orang yang telah menjalani pemasangan katup jantung buatan (prostetik).
Ketahui Interaksi Rivaroxaban dengan Obat Lain
Beberapa obat dapat memengaruhi cara kerja rivaroxaban. Hal ini dapat menyebabkan efek samping yang serius. Makanya sebelum mengonsumsinya perlu Catat, Ini Dosis Aman untuk Konsumsi Rivaroxaban.
Beberapa obat yang dapat memicu interaksi kerja rivaroxaban, adalah:
- Antikoagulan lainnya, seperti warfarin atau enoxaparin.
- Obat-obatan untuk mengobati infeksi jamur atau bakteri, seperti flukonazol, eritromisin, klaritromisin, atau rifampisin.
- Obat untuk mengobati HIV, seperti ritonavir.
- Obat-obatan untuk mengobati epilepsi. Di antaranya seperti, karbamazepin, fenitoin atau fenobarbital.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau aspirin.
- Mengambil rivaroxaban dengan obat penghilang rasa sakit setiap hari.
Jangan minum aspirin atau ibuprofen saat menggunakan obat ini kecuali jika dokter mengatakan tidak apa-apa. Soalnya, ini dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. Sebaiknya juga tidak mencampur rivaroxaban dengan obat herbal dan suplemen. Terutama bila obat herbal tersebut untuk depresi.
Seperti semua obat, rivaroxaban dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum termasuk pendarahan yang berlebihan, mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Jika mengalami efek samping yang mengkhawatirkan, segera hubungi dokter.
Selama penggunaannya, mungkin kamu perlu menjalani tes darah secara berkala untuk memantau koagulasi (pembekuan) darah, dan memastikan dosis yang tepat.
Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Penghentian tiba-tiba dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang berbahaya. Informasi mengenai pembekuan darah bisa kamu baca di artikel Ini Bahaya Pembekuan Darah bagi Kesehatan.
Klik banner di bawah ini untuk melakukan konsultasi dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu sebelum konsumsi obat.✔️
