5 Penyebab Bulu Anjing Rontok dan Cara Menanganinya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 November 2021
5 Penyebab Bulu Anjing Rontok dan Cara Menanganinya5 Penyebab Bulu Anjing Rontok dan Cara Menanganinya

“Selain terjadi secara alami, rontoknya bulu anjing juga dapat disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari anjing mengalami alergi, hingga adanya luka tekanan pada kulitnya. Bila bulu yang rontok disertai dengan gatal-gatal, kulit kemerahan, lesi kulit, hingga bau busuk, segeralah memeriksakan peliharaanmu ke dokter hewan.”

Halodoc, Jakarta – Anjing peliharaan kerap memiliki berbagai masalah, termasuk bulu yang rontok. Sebenarnya rontoknya bulu pada anjing adalah hal yang normal terjadi. Namun, jika kerontokan terjadi secara berlebihan, tentu kamu perlu mewaspadainya. 

Bulu yang rontok berlebihan dapat menjadi indikasi akan adanya masalah serius pada kesehatan hewan tersebut. Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah apa saja penyebab bulu anjing rontok, serta cara penanganannya. Yuk, simak penjelasannya di sini!

Penyebab Bulu Anjing Rontok

Berikut adalah beberapa penyebab umum kerontokan bulu anjing, antara lain:

  1. Alergi

Dilansir dari PetMD, alergi seringkali menjadi penyebab kerontokan rambut pada anjing. Hal tersebut kemungkinan dipicu oleh faktor lingkungan, seperti infeksi jamur, parasit seperti kutu, hingga serbuk sari. Selain faktor lingkungan, alergi makanan juga merupakan pemicu lain dari kerontokan rambut anjing.

Bila bulu anjing yang rontok disebabkan oleh reaksi alergi, ada gejala khas yang dapat kamu perhatikan. Contohnya seperti gatal-gatal sehingga anjing cenderung menggaruk, menggigit kulitnya berlebihan. Alhasil, perilaku tersebut dapat menimbulkan kerontokan rambut. 

  1. Adanya Infeksi   

Terjadinya infeksi parasit seperti tungau, kutu, dan cacing juga merupakan penyebab rontoknya bulu anjing atau alopecia. Ada beberapa tanda-tanda anjing mengalami infeksi parasit pada tubuhnya. Di antaranya adalah merasakan gatal, mengalami peradangan, hingga kemerahan pada kulitnya.

Di samping itu, infeksi mikroba seperti bakteri atau jamur juga dapat menjadi pemicu kerontokan bulu pada anjing. Gejala infeksi mikroba tersebut meliputi kerontokan bulu secara melingkar dan tidak teratur, kerak yang terinfeksi, hingga peradangan.

  1. Penyakit Cushing

Penyakit Cushing atau yang juga dikenal dengan istilah medis Hyperadrenocorticism merupakan kondisi yang tidak dapat disepelekan. Penyakit Cushing sendiri disebabkan oleh jaringan tubuh yang terlalu lama terpapar kadar hormon kortisol secara berlebihan.

Nah, anjing yang mengidap penyakit Cushing dapat mengalami beberapa gejala, termasuk rambut rontok, penggelapan kulit, dan perut yang membuncit. Perlu diketahui bahwa penyakit Cushing rentan menyerang anjing yang sudah berusia paruh baya hingga senior. Meski begitu, penyakit Cushing juga dapat menyerang anjing yang diberikan obat-obatan kortikosteroid secara berlebihan. 

  1. Faktor Genetik

Ada beberapa ras anjing yang secara genetik lebih rentan terhadap kebotakan dibandingkan yang lain. Contohnya seperti anjing seperti Mexican Hairless (Xolo), American Hairless Terrier, hingga Chinese Crested.

Selain itu, beberapa jenis anjing lainnya seperti Chihuahua, Italian Greyhound, Whippet, Dachshund, hingga Doberman Pinscher juga rentan untuk mengalami kerontokan bulu. Yakni kerontokan bulu yang tidak merata atau pola kebotakan di telinga luar, dada, punggung, paha, atau leher bagian bawah.

  1. Adanya Luka Tekanan

Penyebab bulu anjing yang paling umum selanjutnya adalah luka tekanan. Luka tekanan atau yang juga dikenal sebagai ulkus dekubitus atau pressure ulcer, merupakan luka lokal pada area siku anjing atau titik tekanan tulang lainnya seperti pinggul bersentuhan dengan permukaan keras secara teratur.  

Tekanan dan gesekan yang konstan tersebut menyebabkan kulit anjing menjadi kapalan, bulu yang rontok, dan terkadang pecah-pecah atau berdarah. Perlu diketahui bahwa anjing tua, terutama ras besar atau berat, rentan untuk mengalaminya.

Lantas Bagaimana Cara Mengatasinya?

Perawatan kerontokan bulu anjing akan bervariasi berdasarkan penyebabnya. Maka dari itu, periksakan terlebih dahulu anjing ke dokter hewan bila mengalami bulu rontok yang berlebihan. Terutama bila terjadi gatal-gatal, munculnya bau busuk, adanya kulit yang terinfeksi, lesi kulit, hingga perubahan perilaku pada dirinya.

Jika kerontokan bulu anjing disebabkan oleh infeksi mikroba tertentu, maka dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan antijamur atau antibiotik. Sayangnya, bila rontoknya bulu anjing disebabkan oleh faktor genetik, hingga saat ini belum ada pengobatan yang tepat untuk mengatasinya.

Namun, kerontokan bulu yang tidak menunjukkan gejala serius masih dapat ditangani dengan perawatan rumahan. Salah satunya adalah menyisir bulu anjing secara rutin, agar kelembaban kulit dan rambutnya terjaga.

Nah itulah penjelasan mengenai beberapa penyebab rontoknya bulu anjing yang paling umum serta cara mengatasinya. Mulai dari kerontokan bulu akibat alergi, hingga mengalami luka tekanan. Bila bulu rontok disertai gatal-gatal, kemerahan, bau busuk, hingga kulit yang terinfeksi, segeralah memeriksakannya ke dokter hewan.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter hewan terpercaya untuk bertanya terkait kerontokan bulu yang dialami anjingmu. Tentunya lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg

Referensi:

PetMD. Diakses pada 2021. 5 Common Causes of Hair Loss in Dogs
WebMD. Diakses pada 2021. Bald Spots in Dogs
The Spruce Pets. Diakses pada 2021. Alopecia in Dogs 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan